This is default featured About Kenali Dunia Ini

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 31 Januari 2012

Ade Namnung Meninggal Dunia

Jakarta - Kabar duka dari dunia hiburan Indonesia. Presenter sekaligus komedian Syamsul Effendi atau yang terkenal dengan nama Ade Namnung dikabarkan meninggal dunia pada pukul 11.45 WIB, Selasa (31/1/2012). Berita duka tersebut pertamakali diinformasikan teman-teman dan kerabat Ade lewat akun Twitter-nya. "Telah Berpulang Ke Rahmatullah Syamsul Effendi / ADE NAMNUNG Pukul 11.45..Mohon Dimaafkan Segala Kesalahan Beliau Semasa Hidup..Amin," tulis standup comedian Ronny Immanuel atau Mongol. Ade Namnung beberapa waktu lalu dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Surabaya karena stroke. Lalu, dipindah ke rumah sakit Mitra Keluarga di Cibubur. Ia semestinya sudah keluar dari rumah sakit pada Minggu (22/1/2012) lalu. Namun, presenter bertubuh besar itu tiba-tiba berubah pikiran dan memilih untuk tetap tinggal di rumah sakit sampai seminggu lagi. "Dia berubah pikiran, katanya nggak mau menyusahkan orang," tutur adik Ade, Dilla saat berbincang melalui ponselnya, Rabu (25/1/2012). Ade meninggal dunia pada usia 34 tahun.

SUPER JUNIOR (SUJU) ^.^v

Super Junior (Korea: 슈퍼주니어), atau lebih dikenal dengan SJ atau SuJu (Super Junior) (Korea: 슈주), merupakan sebuah boyband yang berasal dari Seoul, Korea Selatan. Anggotanya berjumlah 13 orang yaitu Leeteuk, Heechul, Hangeng, Yesung, Kang-In, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, Kibum, dan Kyuhyun. Super Junior merupakan salah satu boyband terbesar di dunia. Album perdananya ialah SuperJunior05 (TWINS), dirilis pada tahun 2005. Pada tahun 2010, hanya ada 10 anggota yang aktif, 4 orang diantaranya yaitu Hangeng memiliki masalah hukum dengan SM Entertainment sehingga menyebabkan HanGeng keluar dari Super Junior (sekarang bersolo karier di kancah hiburan Mandarin-Pop), KangIn dan Pada tahun 2011 ,Heechul meninggalkan grup sementara waktu untuk melaksanakan wajib militer, dan Kibum yang juga absen dikarenakan fokus pada karier seni perannya. Namun, anggota lain bersikeras bahwa 3 anggota tersebut (Kangin, Kibum dan HanGeng) masih merupakan bagian dari Super Junior, mereka juga menyebutkan bahwa mereka sangat sedih dengan kepergian HanGeng dari grup. * 1 Pre-debut * 2 2005-2006: Proyek Super Junior * 3 2006-2007: Terobosan Sukses * 4 2008-2009: Luar Korea * 5 Awal 2010 - sekarang * 6 Peristiwa Penting o 6.1 Kecelakaan Mobil 19 April 2007 * 7 Kesenian o 7.1 Gaya Musik o 7.2 Gaya Tari o 7.3 Gambaran * 8 Kritik * 9 Diskografi o 9.1 Album o 9.2 Lagu o 9.3 Posisi album chart o 9.4 Posisi lagu chart o 9.5 EPs * 10 Referensi * 11 Pranala luar Pre-debut Sejak akhir 1990-an, agen bakat Korea dan label rekaman SM Entertainment telah mengadakan audisi tahunan untuk menemukan bakat-bakat baru yang melengkapi keberhasilan kelompok pop H.O.T, S.E.S, dan Shinhwa, yang semuanya diciptakan oleh pendiri SM, Soo-Man Lee, di pertengahan 1990-an. Black Beat dan M.I.L.K adalah dua anggota pertama kelompok untuk direkrut pada tahun 2000 di bawah SM's Starlight Casting System di Seoul. Pada tahun 2001, perusahaan pertama mereka di luar negeri mengadakan casting audisi dan menemukan Han Geng di Beijing, terpilih di antara tiga ribu pelamar.[1] Pada tahun yang sama, Yesung ditemukan pada Seoul's casting system bersama temanya, Shindong, Sungmin dan Donghae juga dipilih untuk menjadi trainee setelah penampilan mereka dalam sebuah kontes yang disponsori SM. Pada tahun 2002, Kang-In dan Kim Heechul direkrut bersama dengan Kibum, yang ditemukan di Los Angeles. Siwon di-casting pada tahun 2003 dan Ryeowook pada tahun 2004, di mana yang terakhir ini ditemukan melalui Chinchin Youth Festival.[2] Pada tahun 2005, Kyuhyun dipilih. Tidak lama setelah boy band TVXQ debut pada tahun 2003, berita tentang rencana Lee yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu membentuk boy band lain dengan cepat menyebar di Internet. Pada awal 2005, Lee mengkonfirmasi berita dan mengumumkan bahwa boy band yang terdiri dari dua belas anggota akan melakukan debut di dekat akhir tahun, mempromosikan kelompok bernyanyi ini untuk menjadi "The Gateway of Stardom Asia."[3] Lee mengumumkan bahwa bahwa sebagian besar anggota dalam kelompok ini dipilih karena mereka telah berpengalaman tampil sebagai aktor, MC, model, dan host radio sebelum debut. Heechul dan Kibum telah berprofesi sebagai penghibur, dan sebagian besar anggota lain sudah membuat berbagai macam penampilan di televisi dan media.[4][5][6] yang sangat terinspirasi oleh konsep rotasi gadis Jepang grup Morning Musume, kelompok ini juga akan mengalami perubahan line-up, dengan anggota-anggota baru menggantikan beberapa anggota lama yang dipilih setiap tahun untuk menjaga grup ini tetap muda dan memiliki berbagai talenta. Konsep ini kemudian baru diperkenalkan ke pasar K-pop. Untuk sementara kelompok itu dikabarkan akan bernama O.V.E.R, singkatan dari "Obey the Voice for Each Rhythm" (Patuhilah Suara untuk Tiap Irama).[7] Namun, sebelum nama ini diputuskan, SM hanya menyebut mereka sebagai Junior, yang berasal dari para anggota yang masih berusia muda ketika pertama kali menjadi SM trainee.[7] [2] Setelah para anggota memamerkan bakat mereka yang berbeda kepada perusahaan pada sebuah piknik. Kemudian perusahaan memutuskan meresmikan grup ini bernama Super Junior, generasi pertama dari Super Junior.[2] Super Junior 05 membuat pra-debut mereka di saluran Korea M-net pada 11 September 2005. Pada acara itu, mereka melakukan berbagai gaya tarian hip hop. Mereka menampilkan tarian B2K. Han Geng, Eunhyuk, dan Donghae juga melakukan tarian dari lagu Usher, Caught Up. Namun penampilan mereka tidak disiarkan di televisi, hingga akhirnya pada 16 Mei 2006 disiarkan pada sebuah segmen di acara Super Junior Show. 2005-2006: Proyek Super Junior Super Junior 05 memulai debutnya pada program musik SBS Online Songs pada tanggal 6 November 2005, melakukan single pertama mereka, "TWINS (Knock Out)." Tunggal digital dengan "TWINS (Knock Out)", "You are the One", dan tiga lagu tambahan yang dirilis secara online pada 8 November. CD fisik dijadwalkan akan dirilis pada minggu berikutnya, tetapi album yang lebih lengkap, SuperJunior05 (TWINS), dirilis pada 6 Desember 2005 sebagai gantinya. Album perdana mereka terjual 28.536 kopi di bulan pertama rilis dan debutnya di # 3 di chart bulanan Desember 2005. [8][c] In that same month, they released "Show Me Your Love," a collaboration single with TVXQ. "Show Me Your Love" became the best-selling record of December 2005, selling 49,945 copies that month.[8] Pada bulan yang sama, mereka merilis "Show Me Your Love," sebuah kolaborasi tunggal dengan TVXQ . "Show Me Your Love" menjadi catatan terlaris Desember 2005, menjual 49.945 salinan bulan itu. Pada Februari 2006, Super Junior 05 mulai pertunjukan untuk "Miracle", yang kedua tunggal promosi dari album debut mereka. "Miracle" adalah single pertama kelompok puncak # 1 di chart musik online dari Korea Selatan serta tangga musik Thailand, gambar bunga dari pasar internasional.[9] Sebagai promosi untuk "Miracle" berakhir, SM Entertainment mulai memilih anggota baru untuk Super Junior line-up proyek kedua, Super Junior 06. Perusahaan bahkan menyiapkan daftar anggota yang dipilih yang lulus dari grup. Namun, tidak ada anggota dibawa keluar dan anggota ketiga belas ditambahkan, bukan pada Mei 2006. Line-up proyek telah ditinggalkan sejak itu, dan kelompok hanya dikenal sebagai Super Junior, tanpa akhiran "05".[10][11] 2006-2007: Terobosan Sukses Pada 23 Mei 2006, SM Entertainment mengungkapkan ketiga belas anggota Kyuhyun, yang ditemukan melalui kompetisi menyanyi pada tahun 2005. Mereka merilis single "U" online untuk download gratis pada 25 Mei 2006 di website resmi mereka. "U" memiliki lebih dari 400 ribu download dalam waktu lima jam dan pada akhirnya rilis melebihi 1,7 juta download, sampai merusak server.[12][13] tunggal fisik dari "U" dengan total tiga lagu ini dirilis pada 6 Juni 2006, akhirnya terjual lebih dari 81.000 unit.[14] tunggal Korea menjadi salah satu lagu paling populer sepanjang tahun, menghasilkan # 1 spot selama lima minggu berturut-turut pada dua dari atas Korea program musik.[15] Pada akhir tahun, Super Junior dikumpulkan selama tujuh penghargaan di lima dari Korea Selatan atas upacara penghargaan musik, meraih gelar sebagai Best New Group of 2006. Super Junior sub-unit pertama, balada-menyanyi trio Super Junior-KRY, memulai debutnya pada tanggal 5 November 2006 dengan pertunjukan lagu Hyena tema "The One I Love" pada program musik KBS Music Bank.[16] kedua sub - unit tiba pada bulan Februari 2007 yang disebut Super Junior-T. Yang berlari-kelompok bernyanyi merilis single pertama mereka "Rokkugo" di 23 Februari 2007 dan membuat debut performa di Lagu-lagu Populer dua hari kemudian.[17] Super Junior album resmi kedua ini dimaksudkan untuk akhir tahun 2006 rilis, namun karena kebetulan beberapa kemunduran, Don't Don tidak dirilis hingga 20 September 2007.[18][19] Dalam tiga hari pertama dirilis, penjualan album offline untuk Don't Don melewati tanda 11.000 unit, memulai debutnya sebagai # 1 di semua tersedia offline grafik. Itu selesai bulanan September penjualan album sebagai # 1. 60.000 unit dikirim oleh minggu pertama rilis dan salinan tambahan dicetak.[20] Although Don't Don received rather bland reviews from critics, the album sold more than 160,000 copies by the end of the year, becoming the second best-selling record of 2007.[21][22] Walaupun Don't Don diterima agak hambar tinjauan dari para kritikus, album ini terjual lebih dari 160.000 eksemplar pada akhir tahun, menjadi yang terbaik kedua - catatan penjualan 2007. Album ini juga menemukan sukses di Taiwan; itu memecahkan rekor sebagai album Korea peringkat tertinggi di G-musik Combo Billboard Chart, melebihi album TVXQ dan Shinhwa. Album Super Junior juga menempati peringkat atas boy band Taiwan K Satu, yang album debut di # 6.[23][24] Didukung oleh pelepasan Don't Don, Super Junior dinominasikan dalam tujuh kategori terpisah pada 2007 M.NET / KM Music Festival yang digelar di 17 November, 2007. Super Junior memenangi tiga kategori tersebut termasuk "Netizen Choice Award" dan "Mobile Popularitas", menjadi pemenang terbesar malam. Grup juga memenangkan "Best Artist of the Year" (Daesang), disebut oleh banyak orang sebagai pengakuan tertinggi dari upacara.[25] Super Junior mengumpulkan dua penghargaan pada 14 Desember 2007 di 2007 Golden Disk Awards.[26] Walaupun dikalahkan oleh SG Wannabe memenangkan "Daesang", Super Junior memenangkan "Bonsang" dan "Popularity Anycall TPL Award", yang diharapkan dilaporkan sebagai kemenangan bagi kelompok oleh media setelah keberhasilan Don't Don.[26] 2008-2009: Luar Korea Pada tanggal 2 Oktober 2007, SM Entertainment mengumumkan sub-unit ketiga Super Junior, Super Junior-M, sebuah subkelompok yang ditujukan untuk pasar Cina.[27][28] Sementara pembentukan subkelompok singkat menciptakan kontroversi di antara para penggemar dan manajemen, Super Junior-M menjadi sebuah kesuksesan fenomenal di Cina.[29] Mereka memiliki kesempatan untuk memiliki dua terjual habis konser di Hong Kong,[30] atas peringkat mingguan dengan penampilan mereka di berbagai program,[31] dan menjadi kelompok berhala yang paling pengesahan kontrak di China.[32] Dengan tidak adanya hampir separuh dari anggota di Korea, sub-unit keempat Super Junior ini terbentuk pada tahun yang sama untuk mencegah Super Junior dari menghilang dalam industri musik Korea. Dengan lima anggota dari Super Junior-T dan Yesung, mereka membentuk subkelompok, Super Junior-Happy. Super Junior-Happy merilis EP "Cooking? Cooking!" pada 5 Juni 2008, dan promosi berakhir pada 7 September, yang berlangsung selama empat bulan. Pada November 2008, Super Junior-T kembali, kali ini sebagai kelompok bernyanyi di Jepang, yang disebut SuperJunior-TxMoeyan; Moeyan menambahkan grup ini, seorang wanita yang terkenal dua kelompok komedi di Jepang.[33] "ROCK & GO", sebuah bahasa Jepang versi "Rokkugoh!!", debut di # 19 di Oricon Charts Harian.[34] dan melompat ke # 2 tiga hari kemudian.[35] Tur besar pertama Super Junior, Super Show, yang dimulai pada 22 Februari 2008 di Seoul.[36][37][38][f] The tour covered three countries and had shows on six different cities, including Bangkok, Shanghai, and Beijing.[28][37][39] Tur mencakup tiga negara dan telah ditunjukkan pada enam kota yang berbeda, termasuk Bangkok, Shanghai, dan Beijing. Dari 8 Juli - 9 Juli, 2008, Super Junior mengadakan jumpa penggemar pertama mereka di Jepang, di Nippon Budokan di Tokyo, sebagai perayaan untuk pembukaan Homepage Jepang resmi mereka, yang diluncurkan pada 1 April 2008.[40] 12.000 tiket ke jumpa penggemar semua terjual habis dalam beberapa hari. Grup dikompilasi Jepang merilis satu hari berikutnya, yang berjudul "U / TWINS", yang meliputi versi Jepang "U" dalam rilis terbatas, untuk melengkapi acara. Tunggal memuncak di # 4 di Oricon Jepang Daily Chart di hari pertama rilis, dan turun ke bawah untuk hanya empat tempat dalam detik. Tunggal memecahkan rekor baru untuk menjadi yang pertama tunggal Korea telah membuat dalam top 10 di Oricon Jepang Weekly Chart.[41] Pada tanggal 2 Agustus 2008, Super Junior memperluas rute ke Genting Highlands, Malaysia, menjadi salah satu dari tamu pemain di MTV Asia Awards 2008 bersama dengan artis internasional lainnya seperti OneRepublic dan Jabbawockeez.[42] Mereka adalah seniman SM ketiga yang menang Favorite Artis Korea di MTV Asia Awards setelah Kangta dan BoA, dan yang kedua kelompok musik memenangkan penghargaan setelah JTL pada tahun 2008.[42] Album ketiga Super Junior, "Sorry Sorry", dirilis pada 12 Maret 2009 dengan diakui ulasan.[43] Judul album single, "Sorry Sorry" ini dirilis secara digital pada 9 Maret 2009.[44] Dalam waktu kurang dari seminggu setelah preorders diumumkan, lebih dari 150.000 eksemplar pra-perintahnya.[45] "Sorry Sorry" adalah album pertama mereka debut di # 1 pada Hanteo Charts, dan terjual lebih dari 29.000 eksemplar pada hari pertama, Seo Taiji mengalahkan rekor 25.000.[46] Promosi untuk album mulai Maret 13 dengan kinerja "Sorry Sorry" dan "Why I Like You" di Music Bank.[47] Dua minggu kemudian, "sorry Sorry" menjadi nomor satu nyanyian minggu pada program yang sama.[48] Selama kinerja kelompok pada program musik Lagu-lagu Populer pada 15 Maret naik ke peringkat setinggi 14%, yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.[49] Dari Maret-Mei, "Sorry SOrry"mengumpulkan total sepuluh # 1 penghargaan dengan kemenangan berturut-turut di Korea, setelah tunggal menjadi sukses nasional dan internasional. [50][51] Setelah hanya satu bulan rilis, menjadi album terlaris tahun 2009 di Korea Selatan. Sorry Sorry juga yang kritis dan sukses secara komersial hit di negara-negara Asia lainnya, memilih kelompok untuk menjadi satu-satunya wakil di luar negeri untuk kedua kalinya di Taiwan's Golden Melody Awards tahunan. Sorry Sorry adalah album bahasa korea terlaris di Taiwan,,[52] Thailand, Cina, dan Filipina, di mana tercantum di album terakhir menjadi album K-pop yang pertama untuk mencapai # 1 di chart musik dari negara. Awal 2010 - sekarang Setelah ditinggal pergi oleh salah satu personelnya yaitu hangeng atau Hankyung yang emilih bersolo karier dengan alasan tidak adilnya manajemen artis S.M Entertainment dan berkurangnya kondisi kesehatan, Super Junior masih melanjutkan konser super show 2 Mei 2010 Super Junior merilis album terbarunya yaitu "Bonamana" dengan hanya 10 personel, yaitu: Leeteuk, Heechul, Donghae, Diwon, Sungmin, Shindong, Ryeowook, Yesung, Kyuhyun, Eunhyuk, dikarenakan 2 personel mereka yang lain, Kibum lebih memilih berkonsentrasi di dunia peran dan Kangin mengikuti wajib militer.[53] Agustus 2010 Super Junior memulai konser mereka di luar negeri dengan tema Super Show 3. kini mereka telah meluncurkan album kelima dengan single mr.simple tetap 10 orang anggota dan sekarang hechul resmi mengikuti wajib militer sehingga sekarang yang aktif hanya 9 member . Peristiwa Penting Kecelakaan Mobil 19 April 2007 Pada 19 April, 2007 pukul 12:20 KST, empat anggota Super Junior (Shindong, Eunhyuk, Kyuhyun dan Leeteuk) dan dua manajer terlibat dalam kecelakaan mobil. Sopir kehilangan kendali kendaraan dan van terbalik pada sisi kanan, bertabrakan dengan trotoar. Kyuhyun, yang duduk di belakang kursi pengemudi ketika kecelakaan itu terjadi, terluka parah dengan patah tulang pinggul, pneumotoraks dari tulang rusuk, dan goresan dan memar. Kyuhyun juga kehilangan kesadaran untuk beberapa hari setelah kecelakaan itu terjadi. Leeteuk menderita goresan di punggungnya dan wajah, dan harus menerima beberapa jahitan. Dia melakukan operasi dan berhasil mengeluarkan pecahan kaca di punggungnya, dan menerima total 170 jahitan di kedua punggung dan wajahnya. Shindong dan Eunhyuk, yang paling tidak terluka hanya dengan beberapa luka, goresan, dan memar, keduanya dibebaskan pada 23 April 2007. Leeteuk dan Kyuhyun pulih lebih cepat dari yang diharapkan, dan Leeteuk diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada 30 April, 2007. Kyuhyun dipulangkan dua bulan kemudian pada tanggal 5 Juli 2007. Kesenian Gaya Musik Secara keseluruhan, Super Junior telah merilis tiga album studio dan satu tunggal fisik, termasuk kadang-kadang kontribusi ke drama soundtrack. Mereka diakui untuk harmonisasi vokal mereka dan bersama-sama sebagai anggota masing-masing memberikan kontribusi suara yang berbeda kisaran dalam musik mereka. Beberapa anggota yang dikreditkan untuk teknik pukulan sabuk vokal mereka, terutama Yesung. Meskipun vokal kontribusi signifikan oleh setiap anggota , Yesung, Sungmin, Ryeowook, dan Kyuhyun diberi label sebagai vokalis memimpin grup. hindong, Eunhyuk, dan Kibum adalah rapper utama grup, dengan Donghae, Heechul dan Leeteuk secara konsisten sebagai pendukung vokal. Eunhyuk juga secara teratur menyumbang menulis musik rap grup. Musik Super Junior terutama jatuh ke dalam kategori arus utama pop Korea. Genre lagu-lagu ini biasanya dicampur dengan cabang yang berbeda instrumen elektronik, dengan penekanan berat pada perkotaan kontemporer, tari pop, dan rap. Generic pop melodi digunakan lebih dalam SuperJunior05 (TWINS), sementara R&B dan electronica beats sulty digunakan lebih dalam "Sorry Sorry". Super Junior bekerja sama dengan Jin Young Yoo, yang telah menghasilkan dan mengatur sebagian besar kelompok promosi sejak debut single. Yoo juga dikenal untuk menciptakan gaya SMP yang terkenal, sebuah genre yang meliputi infus seimbang rock, R&B, dan rap, dengan melengkapi unsur-unsur musik seperti gitar listrik, bass, dan instrumen perkusi yang berbeda.[54] Super Junior telah menonjol digunakan gaya SMP ini Don't Don.[55] Super Junior telah meliput beberapa lagu dalam album mereka. Single perdana mereka "TWINS (Knock Out)" adalah penutup Triple Eight's "Knockout," yang dirilis pada tahun 2003. Sementara gaya musik ini kebanyakan dipertahankan seperti aslinya, "TWINS (Knock Out)" sentuhan lebih dekat dengan rap rock, rap dengan lebih cepat dan lebih menekankan pada instrumen bass. Pada sebagian besar meliputi mereka, judul asli disimpan. Contohnya termasuk Cape's "LOVE" dan Exile's "Believe". Namun, sebagian besar sampul buku ini adalah diatur ulang ke berbagai menyertai, seperti "Full of Happiness" milik HOT. Gaya Tari Super Junior dikenal untuk melakukan pertunjukan yang sangat berpusat di sekitar mereka koreografi, dan diakui untuk mereka sangat sychronized tarian. Kelompok pra-debut adalah pertunjukan tari hip hop dan mereka juga telah bergabung dengan B-boy pertempuran dan pertunjukan sepanjang karier mereka.[56] Gaya tarian mereka secara luas disebut sebagai jalan menari, dengan mayoritas dari mereka yang berisi koreografi tari hip hop seperti meletuskan bergerak, melambai, geser, dan cair menari. Sebagian besar lagu-lagu mereka biasanya berisi musik di mana salah satu jembatan untuk enam anggota dari grup melakukan pertunjukan tari. Han Geng, Shindong, Eunhyuk, dan Donghae dilaporkan penari yang paling terampil dalam kelompok, di mana empat di antaranya kelompok biasanya terlihat memimpin tari-tarian dan juga melakukan solo. Dances dalam bentuk seni bela diri yang banyak digunakan dalam rutinitas tarian baik sebagai Sungmin Han Geng dan terlatih secara profesional di daerah itu.[57] Beberapa anggotanya juga berpartisipasi dalam menciptakan koreografi tarian mereka, seperti yang Shindong koreografer utama untuk "U" dan untuk sebagian besar kelompok urutan tarian lain. Para anggota bekerja sama untuk menciptakan koreografi tarian untuk "Don't Don" dan "Marry U", baik promosi single untuk album kedua kelompok. Gambaran Super Junior dikenal paling baik menjadi seorang muda, energik,dan kelompok humor. Kelompok ini juga menyatakan bahwa memiliki kerja sama tim yang baik adalah salah satu alasan kunci untuk keberhasilan mereka. Ikatan dan persahabatan antara anggota telah terlihat sejak sebelum kelompok debut, ketika SM mengatur semua dari mereka untuk tinggal di satu apartemen. Heechul telah menyebutkan beberapa kali bahwa kalau bukan bagi anggota-anggotanya, dia akan meninggalkan Super Junior untuk mengejar karier akting khusus. Musik Super Junior dikenal karena memiliki banyak gambar dengan mengarang yang berbeda setiap rilis baru. Debut gambar Super Junior bersandar pelan menuju sebuah batu penampilan untuk melengkapi rap / rock "TWINS (Knock Out)". Untuk "Miracle," banyak anggota muda dan menampilkan sebuah gambar lucu dengan warna rambut lebih ringan dan gaya tarian lucu. Kelompok segera dialihkan ke tempat yang lebih matang, gaya rapi dengan "U", di mana para anggotanya mengubah rambut mereka yang lebih gelap dan mengenakan warna gelap, lebih berpakaian flamboyan. Untuk rilis "DOn't Don", kelompok yang dipimpin untuk sebuah transformasi gelisah. Mereka menjadi lebih menampakkan pakaian dan banyak anggota dikelantang rambut, memakai make-up gelap, dan tato sementara. Kang-in memiliki gaya rambut yang potongan rambut dengan desain tergores, Leeteuk dan Sungmin rambut pirang dan setengah bercukur, sementara Heechul, Han Geng, dan Kyuhyun memakai dengan gaya rambut yang berwarna cerah, yang semuanya diilhami oleh punk fashion dan modifikasi hip hop fashion. Untuk lagu 'Sorry Sorry',mereka menggunakan konsep 'Boys to Men'.Jika sebelumnya mereka lebih banyak menggunakan baju santai,kali ini mereka lebih banyak menggunakan setelan jas yang dimodifikasi agar tidak berkesan terlalu kaku. Gaya ini dengan cepat menjadi trendsetter di Korea. Kritik Super Junior telah dikritik di masa lalu untuk lipsync dan kurangnya keterampilan vokal secara khusus untuk nada gemetar dan berat bernapas, Kritik memburuk pada bulan Juli 2006 ketika mereka lipsynched on Show! Musik Inti dari MBC, sebuah pertunjukan yang menjamin semua pertunjukan secara live. Meskipun penggemar membela mereka mengatakan bahwa Heechul sakit, para pengkritik mereka tidak menerima penjelasan ini. Mereka berpendapat bahwa karena band ini berisi tiga belas anggota, salah satu penyanyi seharusnya tidak memerlukan lipsynching oleh seluruh kelompok. Walaupun demikian, mereka masih tetap populer melalui basis penggemar yang besar dan penjualan album mereka telah kuat. Untuk meringankan kritik, Super Junior kinerja pertama "Don't Don," timah satu dari kelompok album kedua, adalah hidup dan tidak lipsynched. Dari tiga puluh enam lagu-lagu yang dilakukan pada kelompok live pertama tur konser, Super Show, hanya enam lagu yang lipsynched, suatu prestasi yang diterima ulasan positif. Beberapa anggota juga telah melakukan versi acapela lagu mereka.-->
Diskografi Album * 2005: SuperJunior05 (TWINS) * 2007: Don't Don * 2009: Sorry, Sorry * 2010: Bonamana * 2011: Mr. Simple Lagu * 2005: "Show Me Your Love" (With TVXQ) * 2006: "U" * 2008: "U/TWINS" (Special Japan release) * 2008: "Marry U" (Special Japan release) * 2009: "Sorry Sorry" * 2010: "Bonamana" * 2011: "Mr. Simple" * 2011: "SUPERMAN" * 2011: "A-CHA" * 2011: "Santa U Are The One" Referensi 1. ^ "Super Junior's Chinese member, Han Geng", Daum, pp. 1. Diakses pada 9 Agustus 2008. 2. ^ a b c www.super-junior.co.kr 3. ^ Mimi. "Super Junior fans, "Do not increase members", Yonhap News, 24 Oktober 2007, pp. 1. Diakses pada 24 Oktober 2007. 4. ^ (Kanuri) Sharp #2 Official Website 5. ^ "Suju's Kim Kibum returns to acting after sixteen months", Paran, 19 April 2008, pp. 1. Diakses pada 26 Agustus 2008. 6. ^ "Korea's new powerful group of 2006--Super Junior", Sina News, 29 Desember 2006, pp. 1. Diakses pada 13 Agustus 2007. 7. ^ a b minky. ""O.V.E.R" group--SJ's Previous Life", Baidu Bar, 5 Desember 2009, pp. 1. Diakses pada 5 Desember 2007. 8. ^ a b "Album Sales of December 2005", Recording Industry Association of Korea, pp. 1. Diakses pada 16 Oktober 2007. 9. ^ ""Miracle" tops Thai music charts", KBS News, pp. 1. Diakses pada 27 September 2007. 10. ^ "Kyuhyun Yahoo Search", Yahoo!Korea. Diakses pada 15 Desember 2007. 11. ^ "Super Junior adds new member, transformed into 13-person super group", Sina News, 24 Mei 2006, pp. 1. Diakses pada 14 Desember 2007. 12. ^ "Super Junior《U》releases online, crashes server", Sina News, 26 Mei 2006, pp. 1. Diakses pada 15 Desember 2007. 13. ^ Super Junior AVEX Discography 14. ^ "Album Sales of May 2007", Recording Industry Association of Korea, pp. 1. Diakses pada 16 Oktober 2007. 15. ^ "Super Junior wins first award on SBS's Popular Songs", Sina, 27 Juni 2006, pp. 1. Diakses pada 26 Agustus 2008. 16. ^ "Three members from Super Junior establish new group", Daily VC, 27 Oktober 2006, pp. 1. Diakses pada 2008=08-26. 17. ^ "Super Junior forms six-member trot group", Sina, 12 Februari 2007, pp. 1. 18. ^ "Kim Heechul receives surgery on the 10th, SJ's new album release new year", Sina News, 10 Oktober 2006, pp. 1. Diakses pada 12 Agustus 2007. 19. ^ "Super Junior's second album "Don't Don" releases September 20", Newsen, 14 September 2007, pp. 1. Diakses pada 14 September 2007. 20. ^ "New albums of September", Chosun News, 28 September 2007, pp. 1. Diakses pada 28 September 2007. 21. ^ "Super Junior, SG Wananbe first and second place in 2007 album sales", Moneytoday, 12 Desember 2007, pp. 1. Diakses pada 12 Desember 2007. 22. ^ "Album Sales of 2007", Recording Industry Association of Korea, pp. 1. Diakses pada 15 Januari 2008. 23. ^ (Korea) Mydaily.co.kr. Super Junior's "Don't Don" dominates Taiwan's music charts October 29, 2007. Retrieved October 29, 2007. 24. ^ (Korea) Avex.com.tw. Super Junior new album "The Second Hit" peaks at Taiwan's music charts November 2, 2007. Retrieved November 2, 2007. 25. ^ ""Artist of the Year" Super Junior wins three awards", Moneytoday, 17 November 2007, pp. 1. Diakses pada 17 November 2007. 26. ^ a b "SG Wannabe wins daesang at Korea's Golden Disk Award, idol group Super Junior wins most awards", Sina News, 14 Desember 2007, pp. 1. Diakses pada 14 Desember 2007. 27. ^ "Super Junior debuts today, Han Geng as group leader". Jinhua.cn. 8 April 2008. http://ent.jinghua.cn/c/200804/08/n921675.shtml. Diakses pada 8 April 2008. 28. ^ a b "SuJu to tour nine Asian countries". Hankooki.com. 26 Februari 2006. http://news.hankooki.com/lpage/sports/200802/h2008022618371891990.htm. Diakses pada 26 Februari 2008. 29. ^ "Korean group, Super Junior's perfect entrance", 022net, 13 Juli 2009, pp. 1. Diakses pada 10 Agustus 2009. 30. ^ "SJ-M sends a tornado in HK for the first time", TOM, 27 Desember 2008, pp. 1. Diakses pada 30 Desember 2008. 31. ^ ""Stricly Come Dancing" achieves high ratings", Kzzj023, pp. 1. Diakses pada 6 Agustus 2008. 32. ^ "Gillian Chung embarasses brand, SJ-M and Show Lo replaces", CCTV, 18 Agustus 2008, pp. 1. Diakses pada 21 Agustus 2008. 33. ^ "Comedy join forces, a Korean and Japanese collaboration", Sanspo, 25 September 2008, pp. 1. Diakses pada 25 September 2008. 34. ^ "Oricon Daily Charts", Oricon, 5 November 2008, pp. 1. Diakses pada 5 November 2008. 35. ^ "Oricon Daily Charts", Oricon, 8 November 2008, pp. 1. Diakses pada 12 November 2008. 36. ^ "Super Junior tries hard" (dalam bahasa Korean). Khan.co.kr. 23 Oktober 2007. http://sports.khan.co.kr/news/sk_index.html?cat=view&art_id=200710232120033&sec_id=540301. Diakses pada 28 Oktober 2007. 37. ^ a b "Super Junior's first tour begins in Seoul" (dalam bahasa Korean). Newsen.com. 10 Januari 2008. http://www.newsen.com/news_view.php?news_uid=197307. Diakses pada 10 Januari 2008. 38. ^ "One extra show added to Super Junior's first concert" (dalam bahasa Korean). Stoo.com. 5 Februari 2008. http://osen.stoo.com/news/view_02.php?code=220130&gisano=G0802050031. Diakses pada 5 Februari 2008. 39. ^ "Video: Super Junior has high popularity, will release their Chinese album" (dalam bahasa Chinese). Sohu.com. 28 Februari 2008. http://v.sohu.com/20080228/n255426011.shtml. Diakses pada 28 Februari 2008. 40. ^ "SuJu to hold fanmeeting in Japan's Nippon Budokan" (dalam bahasa Korean). Moneytoday.co.kr. 1 April 2008. http://star.moneytoday.co.kr/view/stview.php?type=1&no=2008040208481745906&outlink=1. Diakses pada 2 April 2008. 41. ^ "Super Junior breaks new record" (dalam bahasa Korean). My Daily. 22 Juli 2008. http://www.mydaily.co.kr/news/read.html?newsid=200807220854481133. Diakses pada 25 Juli 2008. 42. ^ a b "Rocking Hot Performers Revealed for 2008 MTV Asia Awards". MTV Asia. Kesalahan: waktu tidak valid. http://www.mtvasia.com/News/200807/07016197.html. Diakses pada 12 Juli 2008. 43. ^ "Super Junior release third album on March 16 after 1 year and 6 month hiatus" (dalam bahasa Korean). Newsen. 2 Maret 2009. http://www.newsen.com/news_view.php?uid=200903020835331002. Diakses pada 2 Maret 2009. 44. ^ "Super Junior's third album "Sorry, Sorry" full song to be released on the 9th" (dalam bahasa Korean). Newsen. 6 Maret 2009. http://www.newsen.com/news_view.php?uid=200903061528111002. Diakses pada 6 Maret 2009. 45. ^ "Over 150,000 copies pre-ordered for Super Junior's third album" (dalam bahasa Korean). Asia E. 10 Maret 2009. http://www.asiae.co.kr/uhtml/read.jsp?idxno=2009031008295879693. Diakses pada 10 Maret 2009. 46. ^ " 슈퍼주니어 3집, 하루만에 3만장 판매…서태지 넘었다!" (dalam bahasa Korean). Mydaily. 14 Maret 2009. http://www.mydaily.co.kr/news/read.html?newsid=200903141100431131&ext=na. Diakses pada 14 Maret 2009. 47. ^ "Super Junior comes back with "Sorry, Sorry" after 18 months". SPN. 13 Maret 2009. http://spn.edaily.co.kr/entertain//newsRead.asp?sub_cd=EA21&newsid=01325126589622992&DirCode=0010201. Diakses pada 14 Maret 2009. 48. ^ "Super Junior wins No. 1 on Music Bank in just two weeks after comeback" (dalam bahasa Korean). JK News. 27 Maret 2009. http://ent.jknews.co.kr/article/news/20090327/7399444.htm. Diakses pada 27 Maret 2009. 49. ^ /news_read.jsp?news_id=N1000580965 ""소녀시대 나온다!" 시청률 제대로 끌어올리네" (dalam bahasa Korean). SBS News. 23 April 2009. http://news.sbs.co.kr/section_news /news_read.jsp?news_id=N1000580965. Diakses pada 23 April 2009. 50. ^ "Super Junior's "Sorry, Sorry" becomes Mutizen song for three consecutive weeks"" (dalam bahasa Korean). Osen. 12 April 2009. http://osen.freechal.com/news/view.asp?Code=G0904120116. Diakses pada 13 April 2009. 51. ^ "Super Junior wins No. 1 on Music Bank for April" (dalam bahasa Korean). Newsen. 24 April 2009. http://www.newsen.com/news_view.php?uid=200904241942321001. Diakses pada 24 April 2009. 52. ^ "Japan/Korea charts TOP 100" (dalam bahasa Chinese). KKBOX. http://www.kkbox.com.tw/funky/192/192_0_0_1_0_10.html. Diakses pada 5 September 2009. 53. ^ [1] 54. ^ (Korea) Mydaily.co.kr. Super Junior releases album on September 20, comeback after one year four months September 14, 2007. Retrieved January 1, 2008. 55. ^ (Tionghoa)"SJ's second album heavily packaged". Sohu.com Inc.. 1 November 2007. http://yule.sohu.com/20071101/n252997410.shtml. Diakses pada 11 November 2007. 56. ^ (Korea) Daum.net. Super Junior at B-boy challenge December 2, 2007. Retrieved January 6, 2008. 57. ^ (Korea) Daum.net. Super Junior's Han Geng a traditional Chinese dancer

Senin, 30 Januari 2012

Daerah Tujuan Wisata di Bali yang Wajib Dikunjungi

Pantai Sanur : Obyek wisata pantai sanur terletak di Timur kota Denpasar kira-kira 17 km dari kota Denpasar. Di pantai Sanur anda bisa menikmati pantai yang pasirnya hitam, dan putih. Hotel berbintang yang merupakan papasan perang Bali Beach ada di sini, satu-satunya hotel yang bertingkat 11 di Bali, disamping itu banyak hotel berbintang yang lainnya, spt Bali Hyatt, Sanur Beach, Puri Santrian dll. Bagi anda yang suka olah raga air, anda bisa melakukan aktifitas watersport di sini. Pantai Nusa Dua : Obyek wisata Nusa Dua yang dulunya dikembangkan oleh BTDC (Bali Tourism and Development Council) Badan swasta yang mengembangkan daerah nusa dua, di th 1980 adalah daerah yang tidak berpotensi sebagai obyek wisata, tetapi setelah dikembangkan oleh badan ini. Nusa Dua menjadi daerah primadona bagi wisatawan, dengan pantai yang pasirnya berwarna putih, hotel berbintang 5 berderet disepanjang pantai spt : Hilton, Sheraton, Melia Sol, Club Med dll. sama dengan pantai Sanur, pantai nusa dua yang kalau kita tarik garis larus yangmerupakan terusan dari pantai sanur, atraksi watersport juga anda bisa lakukan di sini. Pantai Kuta : Bagi anda yang suka wisata papan luncur (surfing) ataupun ke Bar, Kutalah tempatnya, pantai kuta memiliki ombak yang sangat disukai oleh para surfer karena keras dan enak dipake pemula ataupun berpengalaman di olahraga satu ini. Pagi main surfing, malam pergi ke PUB atau ke disco, Kuta tidak pernah sepi pada malam harinya, live music, karaoke dll, Toko dan arshop berderet disepanjang jalan di Kuta, kebanyakan menjual pernak-pernik surfing ataupun barang-barang kerajinan. Hotel berbintang juga ada disini, yang paling terkenal; Hard rock Beach club. Pantai Jimbaran : Di pantai ini pada malam hari, coffee-cofee yang berjejer dipinggirnya bergejolak dengan aktifitasnya, di sini anda bisa menyantap makanan khas laut yang langsung ditangkap nelayan pantai Kedonganan (Kelompok Nelayan di Jimbaran). Hampir tiap jengkal tanah berdir kafe-kafe yang menjual produk yang sama, persaingan sangat ketat, semuanya memberikan servis plus yang berbeda-beda, bagi anda yang belum pernah atau tumben kemari, perhatikan timbangan mereka apakah benar dengan ukuran berat pesananan anda. GWK (Garuda Wisnu Kencana) : Proyek milyaran rupiah ini anda bisa jumpai di daerah Ungasan, di atas Jimbaran. Patung Garuda Kencana dibuat oleh seniman asli Bali Nyoman Nuarta. Dengan membawa misi menjadikan patung Garuda Kencana merupakan salah satu keajaiban dunia yang ke 8 dan ke 2 di Indonesia. Pergelaran atau pertunjukan yang bisa anda saksikan di sini spt Kecak (Tarian tradisional bali yang dimainkan oleh puluhan orang dan mendendangkan cak-cak-cak disetiap gerakannya). Patung Garuda Kencana baru selesai di Bagian Kepala dan Bahu dan rencananya akan selesai pada tahun 2004. Pura Luhur Uluwatu : Pura ini berdiri di ujungkarang paling selatan pulau Bali. Pemandangan Indah, anda bisa menikmati samudra lautan dan juga sunset dari ujung tebing, tapi ingat monyetnya sangat nakal disini. Batubulan : Batubulan terkenal karena pertujukan Barongnya, bilamanda anda belum pernah menyaksikan secara langsung tarian ini. datanglah ke salah satu pementasan Tari Barong di daerah Batubulan ini ada lebih dari 5 tempat pementasan Tari Barong ini, jam pertujukan mulai jam 09.00 Pasar Sukawati : pasar tradisional ini terletak di Kabupaten Gianyar dan sangat terkenal di Bali maupun luar Bali, karena anda bisa menawar harga barang yang anda inginkan. Barang-barang yang diperdagangkan di pasar sukawati spt; baju kemeja, T-shirt, sarong pantai yang disablon dengan ukiran atau gambaran seni dari Bali, lukisan dan barang kerajinan tangan lainnya. Bila musim rame di bulan libur sekolah bus-bus wisata luar Bali banyak parkir disepanjang jalan Pasar Sukawati. Di musim rame ini tentu barang yang dijual disana tidak akan murah lagi tapi atraksi menawar di Indonesia sangat mengasikkan. Ubud : obyek wisata yang sangat terkenal dengan daerah seninya, kalo anda ingin belajar menari, melukis, mematung kayu atau batu, atau sekedar menikmati alam yang asri dipinggir sungai Ayung sambil melihat ke bawah sungai, para wisatawan bermain arung jeram, datanglah ke Ubud. Hotel kelas villa yang harga kamarnya sekitar USD 3000 permalam ada di sini. Almarhum Lady Dy pernah menginap di hotel ini, dan hotel berkelas lainnya berjejer di atas sungai Ayung. Tidak salah Ubud adalah primadona Kabupaten Gianyar karena memberikan kontribusi besar ke kantor daerahnya. Kintamani : Obyek wisata dengan pemandangaan yang indah, danau Batur di Penelokan dan pemandangan gunung Batur. Toris asing dari berbagai negara datang dan makan siang di daerah Kintamani ini. Bagi anda yang datang ke Bali harus menyempatkan diri datang ke Kintamani atau Penelokan, foto bersama bersama keluarga atau pacar anda tercinta. Tapi sebelum anda mengambil poto singkirkanlah pedagang-pedagang acung yang juga berseliweran di samping anda sambil mengacung-acungkan dagangannya. Besakih : Pura terbesar di Bali. Semua umat hindu di Bali ataupun luar Bali datang ke Pura ini, untuk bersembahyang untuk pemujaan Dewa Brahma Wisnu Siwa, (Dewa pencipta, pemelihara dan Dewa Pelebur) Di Pura ini berderet pura-pura utk persembahyangan bagi umat Hindu yang memiliki atau keturunan dari arya-arya jaman dulu, spt; Arya Kenceng, Arya Pande, dll. Juga merupakan peninggalan nenek moyang tertua di Bali. Tentu saja masih banyak daerah tujuan wisata lainnya yang belum dibahas disini. Jadi kalau ingin tahu, datang saja langsung ke Bali, mudah bukan……………… Salam hangat,

Novel Ayat-Ayat Cinta (Part 3)

Ini part 3 nya , haduhh banyak ya :D
12. Siapa Malaikat Itu? Wajah itu Nurul. Ya Nurul. Ketika aku terbangun dari ketidaksadaran, akumelihatnya, tak jauh dari kakiku bersama teman-temannya. Kulihat sekilaswajahnya sendu. Ada juga ketua dan pengurus PPMI, Persatuan Pelajar danMahasiswa Indonesia. Saiful duduk di dekat kepalaku. Ia paling dekat denganku.Tangannya mengusap pipiku yang basah.“ Alhamdulillah , Mas Fahri sadar.” Aku mendengar mereka memuji Allah.“Sabar Mas Ya? Insya Allah segera sembuh,” lirih Saiful dengan mataberkaca-kaca.“Aku sakit apa katanya Saif?”“Dokter belum menjelaskannya Mas.”Zaimul Abrar, Ketua PPMI, mendekat, mendoakan, dan atas nama seluruhmahasiswa ikut merasa sedih atas sakit yang menimpaku. Lalu gantian Nurulmewakili teman-temannya, ketika dekat dengan diriku ia menatapku denganpenuh iba dan sorot mata yang aku tidak tahu maknanya. Kedua matanya berkaca-kaca dan sendu. “Cepat sembuh Kak. Cepat selesaikan masternya dan cepatmengabdi di tanah air tercinta,” katanya terbata-bata. Aku mendengarnya dengansesekali memejamkan mata.“Mas kami pamit. Kami sudah lama di sini. Syafakallah !” ucap Zaim.“Kami juga minta diri Kak,” ikut Nurul.Mereka pun pulang. Aku merasa wujudku benar-benar ada dan berarti.Aku merasa diperhatikan, disayang, dan dicintai semua orang.Dua menit setelah mereka keluar, Syaikh Ahmad datang bersama UmmuAiman. Syaikh Ahmad berusaha tersenyum padaku. Beliau memelukku pelansambil mendoakan kesembuhanku. Ia tahu aku sakit dari Mishbah yang ketikashalat shubuh mengabarkan padanya. Syaikh Ahmad memberikan sedikitt adzkirah yang membesarkan hatiku dan menguatkan jiwaku.“Pintu-pintu surga terbuka lebar untuk orang yang sabar menerima ujiandari Allah!”Syaikh Ahmad tidak lama berada di sisiku. Tak lebih dari seperempat jam.Setelah itu pamitan. Beliau membawa dua kilo anggur yang sangat segar. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 136 * * *Menjelang maghrib Dokter Ramzi Shakir memberi tahu setelah melihathasil foto rontgen kepalaku, aku harus dioperasi. Ada gumpalan darah beku yangharus dikeluarkan. Rencananya operasi besok pagi pukul delapan. Aku dimintauntuk puasa malam ini. Aku mungkin akan tinggal di rumah sakit sekitar satubulan lamanya. Aku menitikkan air mata. Saiful dan Mishbah menghibur,meskipun kulihat mereka berdua juga menitikkan air mata.Menjelang Isya, Syaikh Utsman Abdul Fattah benar-benar datang bersamabeberapa teman Mesir yang mengaji qiraah sab’ah pada beliau. Syaikh Utsmanmengusap kepalaku, persis seperti ayahku mengusap kepalaku. Beliau tersenyumpadaku. Beliau meminta kepada semuanya untuk keluar sebentar. Beliau inginberbicara hanya berdua denganku. Saiful, Mishbah dan teman-teman Mesir keluarmeninggalkan kami. Syaikh Utsman duduk di kursi dekat dadaku.Sambil mengelus rambut kepalaku beliau berkata,“Anakku, ceritakan padaku apa yang dilakukan sahabat nabi yang mulia,Abdullah bin Mas’ud padamu?”Aku kaget bukan main. Bagaimana Syaikh Utsman tahu kalau akubertemu sahabat nabi Abdullah bin Mas’ud dalam pingsanku.“Tadi malam jam tiga saat aku tidur setelah tahajjud aku didatangiAbdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu. Aku hanya sempat bersalaman saja.Beliau bilang akan menjengukmu sebelum aku menjengukmu.” Syaikh Utsmanseperti mengerti keherananku, beliau menjelaskan bagaimana beliau tahu akukedatangan Abdullah bin Mas’ud.“Bagaimana Syaikh bisa yakin aku benar-benar di datangi Abdullah binMas’ud?” tanyaku dengan suara serak untuk lebih meyakinkan diriku.“Seperti keyakinan Rasulullah ketika bermimpi akan berhaji dan membukakota Makkah.”Jawaban singkat Syaikh Utsman menyadarkan diriku akan kekuatanmimpi orang-orang shaleh yang dicintai Allah subhanahu wa ta’ala. Untung akusudah membaca dan menelaah Kitab Ar Ruuh yang ditulis oleh Imam IbnuQayyim Al Jauzi. Murid utama Imam Ahmad bin Hambal dan ulama terkemukapada zamannya itu membahas masalah ruh dengan tuntas disertai dalil-dalil yang AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 137 tidak bisa diragukan. Bahwa ruh orang yang telah wafat bisa bertemu dengan ruhorang yang masih hidup. Semuanya atas izin dan kekuasaan Allah Swt. Kisah parasahabat dan ulama salafush shalih menjadi bukti dan kenyataan yang terang tiadakeraguan seperti terangnya cahaya matahari di waktu siang.Di antaranya, Imam Ibnu Qayyim menuliskan kisah nyata, dengan sanadyang shahih, dari Imam Hammad bin Salamah, dari Tsabit, dari Shahr binHausyab:Bahwa dua orang sahabat nabi yaitu Sha’b bin Jitsamah dan Auf bin Malik adalah bersaudara. Sha’b berkata kepada Auf,‘Saudaraku, jika salah satu di antara kita mati dahulu maka harus berusahadatang menemui dalam mimpi.’Auf berkata, ‘Apakah itu mungkin?’Sha’ab menjawab, ‘Ya.’Kemudian meninggallah Sha’b. Dan Auf melihatnya di dalam mimpiseolah Sha’b mengunjunginya. Auf menyapa, ‘Wahai Saudaraku!’‘Ya.’ Jawab Sha’b.‘Apa yang terjadi denganmu?’ tanya Auf.‘Beberapa dosaku telah diampuni.’ Jawab Sha’b.Auf melihat ada noda hitam di lehar Sha’b. Ia langsung bertanya,‘Saudaraku, ini apa?’Sha’b menjawab, ‘Ini adalah sepuluh dinar yang aku pinjam dari lelakiYahudi (dan belum aku kembalikan). Sepuluh dinar itu ada di dalam tanduk milikku, berikanlah padanya. Ketahuilah Saudaraku, semua kejadian yangmenimpa keluargaku setelah kematianku telah kuketahui kabarnya, termasuk kucing yang meninggal beberapa hari yang lalu. Dan ketahuilah, puteriku akanmeninggal enam hari lagi, maka berwasiatlah yang baik untuknya.’Ketika bangun Auf berkata, ‘Dalam mimpi ini ada pemberitahuan.’Auf lalu mendatangi keluarga Sha’b. Mereka menyambutnya denganhangat dan berkata, ‘Selamat datang Auf, apakah seperti ini perlakuanmu padakeluarga yang ditinggal saudaramu? Kau tidak mendatangi kami sejak diameninggal.’ Auf memberikan alasan seperti orang-orang memberi alasan. Lalu AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 138 melihat tanduk dan menurunkan dari tempatnya. Dan menemukan kantung berisidinar di dalamnya. Lalu membawanya ke tempat orang Yahudi.Auf bertanya pada orang Yahudi, ‘Apakah Sha’b punya hutang padamu?’Orang Yahudi menjawab, ‘Semoga Allah merahmati Sha’b. Dia termasuk sahabat nabi yang utama. Hutangku kuikhlaskan untuknya.’Auf mendesak, ‘Katakanlah padaku berapa dia berhutang padamu?’Orang Yahudi menjawab, ‘Sepuluh dinar.’Auf lalu menyerahkan kantong berisi sepuluh dinar itu pada orang Yahudi.Auf berkata, ‘Ini yang pertama!’Kemudian Auf kembali menemui keluarga Sha’b dan bertanya, ‘Apakahada suatu kejadian di rumah kalian setelah kematian Sha’b?’Mereka menjawab, ‘Ya, kucing kami mati beberapa hari yang lalu!’Auf berkata, ‘Ini yang kedua!’Lantas Auf bertanya, ‘Mana anak perempuan Saudaraku?’“Dia sedang bermain.’ Jawab mereka.Auf lalu mendatanginya dan mengusap-usapnya, anak puteri itu ternyatasedang demam. Auf berkata pada mereka, ‘Berwasiat baiklah untuknya.’ Dananak perempuan itu meninggal enam hari kemudian.Kisah serupa sangat banyak terjadi di zaman sahabat nabi dan zamantabiin. Imam Ibnu Abdul Bar yang mengarang kitab ‘Al Tamhid’ penjelas kitabMuwatta’ Imam Malik menuturkan kisah tsabit bin Qaish bin Syamas yang matisyahid dan mendatangi Abu Bakar dalam mimpinya karena punya hutang. AbuBakar pun menjalankan wasiat Tsabit.Syaikh Utsman masih menunggu jawabanku.“Anakku, apa yang kau dapat dari Abdullah bin Mas’ud yangmendatangimu. Ceritakanlah pelan-pelan, aku ingin tahu?’ Syaikh Utsmankembali mengulangi pertanyaannya. Aku lalu menceritakan semuanya. SyaikhUtsman menitikkan air mata dan berkata, ‘ Allah yubarik fik ya bunayya !’ 86 Lalubeliau berpesan agar aku tidak menceritakan mimpi ini kepada siapa-siapa,kecuali orang-orang yang bisa dipercaya. Mimpi seperti ini tidak semua orangsuka mendengarnya, dan tidak semua orang mempercayainya. 86 Allah memberkahimu, Anakku. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 139 Syaikh Utsman lalu mengeluarkan botol kecil dari saku jubahnya.‘Ini aku bawakan air zamzam. Tidak banyak, namun semoga bermanfaat.Minumlah dengan terlebih dahulu membaca shalawat nabi dan berdoa mintakesembuhan dan ilmu yang manfaat.’ Ucap beliau.Aku belum bisa menggerakkan tanganku. Syaikh Utsman agaknya tahu.Beliau sendiri yang meminumkan air zamzam itu ke mulutku. Setelah itu beliauberpesan agar aku memperbanyak istighfar dan shalawat. Agar aku mengikutisemua petunjuk dokter dan minum obat yang teratur. Aku beberkan semuakecemasanku pada beliau, terutama tentang kepalaku yang mau dioperasi. Beliaumenenangkan diriku. Beliau minta kepadaku agar besok pagi minta kepada dokteruntuk memfoto rontgen sekali lagi. Jika tidak ada perubahan dan memang harusdioperasi ya harus dijalani. Beliau akan berdoa semoga Allah memberikan jalankesembuhan yang lebih mudah. Beliau mencium keningku seperti seorang kakek mencium cucunya. Setelah itu memanggil kembali teman-teman untuk masuk.Teman-teman Mesir berusaha menghibur. Si Mahmoud bercerita tentang Juhayang lucu, aku tersenyum mendengarnya. Pukul setengah sepuluh Syaikh Utsmandan teman-teman Mesir pamitan.Menjelang tidur Himam datang. Ia bersama Hamim dan Mahmudi. Himampernah satu bulan satu rumah denganku di Hayyul Asyir sebelum aku pindah keHadayek Helwan. Ia punya buku pijat refleksi dan suka mencoba-coba padateman-teman satu rumah yang kelelahan. Itu pula yang dilakukan Himamterhadapku. Ia menyibak selimut di kakiku dan mencoba-coba mencari syaraf yang ia rasa ganjil di telapak kaki. Himam memijat dan aku menahan sakit. Begituberulang-ulang. Lalu Himam memijit dengan santai ke seluruh kakiku, sampaiaku tertidur.* * *Pagi hari aku merasa badanku lebih enak. Kepalaku lebih ringan. Jamenam pagi, aku minta Mishbah memberi tahukan pada dokter atau petugas bahwaaku minta di rontgen ulang. Aku tidak akan menandatangani surat kesediaanoperasi sebelum di rontgen ulang dan hasilnya dilihat kembali dengan teliti. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 140 Dengan senang hati, Dokter Ramzi memenuhi permintaanku. Akudigeledek ke ruang rontgen . Dua orang perawat mengangkatku ke meja yangmenyatu dengan alat foto berukuran besar itu. Seorang petugas mengepaskan titik fokus di kepalaku. Aku di foto dalam tiga posisi. Lalu dibawa kembali ke kamar.Sampai di kamar sudah ada Maria dan keluarganya. Maria menatapkudengan wajah sedih, juga Yousef, Tuan Boutros dan Madame Nahed. Mereka tahukalau pagi ini aku akan dioperasi maka mereka datang untuk melihatku sebelummasuk ke ruang operasi. Maria menitikkan air mata ia takut terjadi apa-apapadaku. Aku bilang pada mereka semua, insya Allah , tidak akan terjadi apa-apadan aku akan sembuh seperti sedia kala.Pukul setengah sembilan Dokter Ramzi datang dengan wajah cerah. Beliaumenyerahkan hasil rontgen dan membawa kabar gembira, “Entah ini mukjizatatau apa, gumpalan darah beku di bawah tempurung kepalanya itu telah tiada.”Dokter Ramzi minta aku mencoba menggerakkan tanganku, meskipun sangatpelan aku bisa. “Tak perlu operasi, kau akan sembuh seperti sedia kala. Tinggalperawatan medis secara intensif untuk penyembuhan.”Aku mengucapkan syukur berkali-kali kepada Allah atas anugerah ini.Kudengar Tuan Boutros memuji tuhannya; Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Kumintakepada Saiful dan Mishbah untuk sujud syukur. Madame Nahed masih melihatfoto rontgen . Dia membandingkan foto pertama dan foto kedua. Bibirnyaberdesis, “Mahabesar kekuasaan Tuhan, ini mukjizat!”Dokter Ramzi bilang aku telah melewati masa kritis, dia mengucapkanselamat kepadaku. Sejak itu keadaanku semakin membaik. Teman-temanmahasiswa Indonesia banyak yang berdatangan menjenguk. Beberapa staf KBRIyang kenal baik juga menjenguk. Teman-teman dari Malaysia, Patani danSingapura juga.Hari kelima aku sudah bisa bangkit dari tempat tidur. Aku sudah bisamakan sendiri dengan kedua tanganku. Dari hari ke hari perkembangankesehatanku terus membaik. Hari ke sembilan aku sudah bisa ke toilet sendiri.Hari ke sebelas aku sudah bisa jalan-jalan keluar kamar, ke taman dan duduk-duduk di sana ditemani Saiful dan Mishbah. Hari itu juga Rudi, dan Hamdi pulangdari Luxor. Mereka sangat terkejut dan menyesal tidak berada di sisiku melewati AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 141 masa kritis. Aku minta kepada Saiful untuk bertanya kapan aku boleh pulang dankira-kira biaya semuanya berapa? Saiful memberi tahu dua hari lagi bisa pulangdan biaya semuanya sekitar seribu dua ratus dollar. Aku mengerutkan kening.Dalam tabunganku hanya ada lima ratus dollar. Aku bertanya mereka berempatada uang berapa. Hamdi kosong, tinggal dua puluh lima pound saja. Rudi adacadangan seratus dollar. Saiful lima puluh dollar. Dan Mahmoud juga lima puluhdollar. Berarti semua baru ada enam ratus dollar. Masih kurang enam ratus dollar.Dan bisa jadi totalannya nanti lebih dari itu. Mau tidak mau harus mencaripinjaman. Aku minta pada Rudi untuk menemui Pak Jayid Hadiwijaya, AtasePendidikan yang baik hatinya, agar meminjam uang secukupnya dari beliau untuk biaya perawatan rumah sakit. Siang Rudi berangkat, sore kembali denganmembawa uang seribu dollar.Pagi hari H aku boleh pulang ke rumah sakit Saiful mengurusi semuaadministrasi. Ia kembali ke kamar dengan wajah heran.“Mas, biayanya semua sudah dilunasi seseorang,” lapornya dengan wajahceria bercampur bingung.“Siapa yang melunasinya?” tanyaku heran.“Pihak rumah sakit tidak mau menyebutkan namanya,” jawabnya.Rudi yang bertugas mencari mobil kembali bersama Tuan Boutros dankeluarganya. “Tak usah repot cari mobil, kami datang untuk menjemputmupulang,” demikian Tuan Boutros. Aku tak menjawab apa-apa. Mereka sangatbaik, seperti keluarga sendiri, seperti bukan orang lain. Aku teringat biaya yangsudah dilunasi, jangan-jangan mereka.“Sebelum pulang aku mohon kejujuran kalian. Apakah kalian yang telahmelunasi seluruh biaya perawatan saya?” tanyaku sambil memandang TuanBoutros dan Madame Nahed bergantian.“Tidak. Bukan kami,” jawab Madame Nahed.“Kumohon demi kasih Isa Al Masih, kalian harus berterus terang, akutidak akan tenang,” desakku.“Kami benar-benar tidak melunasinya. Kami memang berniat melunasinyatapi sudah terlambat. Sudah ada yang mendahului kami. Kukira kalian sendiriyang telah melunasinya. Kami berkata yang sebenarnya,” terang Madame Nahed. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 142 “Semoga Allah membalas dia dengan pahala yang tiada hentinya,” lirihkumendoakan orang yang telah membayar seluruh biaya perawatanku.* * *Hari itu kami pulang ke Hadayek Helwan. Selama perjalanan Madame Nahed memberi tahu sakit apa aku sebenarnya.“Dokter Ramzi mengatakan kau terkena Heat Stroke dan Meningitis sekaligus. Tapi sekarang sudah sembuh.”Aku sudah tahu heat stroke itu apa. Madame Nahed pernahmenerangkannya. Tapi meningitis , aku belum tahu jenis penyakit apa itu. “Apa itu meningitis , Madame ?”“ Meningitis , adalah penyakit radang selaput otak yang menular disebabkanoleh kuman meningokoccal . Kuman penyakit ini cepat menular pada suhu tinggiatau rendah. Cara penularan penyakit Meningitis Meningokoccal adalah melaluikontak langsung, terkena percikan air ludah, dahak, ingus, cairan bersin dan cairandari tenggorokan penderita penyakit Meningitis Meningokoccal . Tanda-tandaorang yang terkena meningitis adalah panas mendadak, sakit kepala luar biasa,kemerahan di kulit dan kaku kuduk. Tapi kau tidak usah kuatir. Kau sudahsembuh dan terbebas dari kuman meningokoccal . Dokter Ramzi mengatakanbegitu. Kau sudah diterapi dengan pengobatan propilaksis memakai cyproflovacin terbaik. Yang sekarang harus kau lakukan adalah menjaga kesehatanmu. Jangankeluar rumah dulu. Jaga kondisi tubuh supaya tetap segar. Istirahat yang cukup 6-8 jam sehari semalam. Jangan menantang panas. Minum yang cukup. Jangansekali-kali minum dari kran air minum umum di pinggir jalan seperti orang-orang,sebab kebersihannya kurang. Gelasnya cuma satu untuk minum bergantian.Sangat riskan terjadi penularan kuman. Banyak makan buah-buahan segar sepertianggur, jeruk, apel, mangga, semangka, dan lain sebagainya.” Madame Nahedmemberi penjelasan yang cukup dan sangat berguna bagi diriku.* * *Sejak pulang dari rumah sakit, aku merubah peta hidup yang telahkurancang satu bulan ke depan. Aku lebih banyak di rumah. Kegiatanmenerjemah sementara aku tinggal dulu. Waktuku kuhabiskan untuk buku-buku AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 143 yang berkaitan dengan materi penulisan tesis. Syaikh Utsman memberiku izintidak ikut mengaji sampai musim panas benar-benar reda.Aku masih penasaran siapa yang melunasi biaya rumah sakit itu. Aku danteman-teman meraba-raba beberapa kemungkinan.Saiful menduga yang membayar Syaikh Utsman, bisa murni dari sakubeliau bisa juga beliau menyalurkan zakat mal para dermawan. Beliau adalahtokoh yang memiliki banyak koneksi dan akses.Sedangkan Hamdi berpendapat yang melunasi mungkin Syaikh Ahmad.Karena beliau dan isterinya dikenal kaya, dermawan, dan suka menolong orang.Rudi lain lagi, dia menduga yang melunasi adalah pihak KBRI. Mungkin diam-diam Pak Atase Pendidikan mengucurkan dana dari anggaran kemasyarakatan.Mishbah tidak berpendapat apa-apa, tapi dia berkomentar yang palingtidak mungkin adalah pendapat Rudi. Bagaimana mungkin Atase Pendidikanmengeluarkan dana untuk biaya seorang mahasiswa yang sakit sedangkan dimintadana untuk pelatihan ekonomi Islam saja seretnya bukan main. Itu alasan Mishbahyang sedikit kecewa dengan KBRI.Entahlah siapa sebenarnya dia yang berhati putih itu. Mata hatiku berkata,yang membayar bukan yang disebut teman-teman itu. Tapi orang lain. Dan oranglain itu adalah orang yang berhati ikhlas, mengenalku, sangat perhatian padaku,dan aku tidak tahu siapa dia. Aku tidak bisa menduga sebuah nama. Aku hanyaberdoa, agar suatu saat nanti Allah membuka rahasia siapa malaikat itusebenarnya. Aku berharap bisa membalas kebaikannya. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 144 13. Ketika Hati Berdesir-desir Tak terasa sudah memasuki pertengahan September. Suhu musim panasmulai turun. Paling tinggi 32 derajat celcius. Bulan Oktober nanti adalah bulanperalihan dari musim panas ke musim dingin. Si Musthafa Fathullah Said, temanMesir satu kelas di pascasarjana yang juga sedang mengajukan proposal tesismemberitahukan, bahwa dua hari lagi aku harus ke kampus untuk ujian proposaltesis yang kuajukan. Aku terfokus pada ujian yang sangat menentukan itu. Jikaproposalku ditolak maka aku harus menunggu setengah tahun lagi untuk mengajukan proposal baru. As you sow, so will you reap! Demikian pepatah Inggris mengatakan.Seperti apa yang anda tanam, sebegitu itulah yang akan anda petik. Rasanya tidak sia-sia apa yang telah kukerjakan selama ini. Membuat jadwal ketat, bolak-balik ke National Library, ke perpustakaan IIIT di Zamalek, dan mengumpulkan bahan.Membaca literatur-literatur klasik berkaitan Ilmu Quran, berdiskusi denganteman-teman pascasarjana. Kerja yang melelahkan. Mengantuk. Pusing. Mual.Kurang tidur. Semuanya terasa bagaikan simponi hidup yang indah setelah timpenilai yang terdiri para guru besar menerima proposal tesis yang aku ajukan. Aku jadi menulis tentang ‘Metodologi Tafsir Syaikh Badiuz Zaman Said An-Nursi’.Aku memang pengagum ulama terbesar Turki abad 20 itu. Dia termasuk tokohdunia Islam yang menurut Syaikh Yusuf Al Qaradhawi layak disebut mujaddidumat Islam abad 20 disamping Hasan Al Banna. Pembimbingku juga telahditentukan yaitu Syaikh Prof. Dr. Abdul Ghafur Ja’far. Aku seperti mendapatdurian runtuh sebab beliau memang profesor idolaku. Terkenal paling mudahditemui dan paling senang dengan mahasiswa dari Asia Tenggara. Aku belumdikenal oleh beliau, tapi aku akan berusaha menjadi muridnya yang baik sehinggabeliau akan mengenalku dengan baik sebagaimana Syaikh Utsman mengenalku.Dan sebagai rasa syukur aku harus kembali memeras otak dan bekerjakeras untuk menyelesaikan tesis ini. Pekerjaan yang tidak ringan, sebab aku jugaharus menerjemah. Tanpa menerjemah dari mana sumber penghidupan akan akudapatkan. Aku kembali menata peta hidup dua tahun ke depan. Aku teliti dan akukalkulasi dengan seksama. Target-target dan cara pencapaiannya. Ada satu target AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 145 yang masih mengganjal. Yaitu menikah. Aku mentargetkan saat menulis tesis akuharus menikah. Umurku sudah 26 tahun menginjak 27.Aku mengkalkulasi kemampuan mencari dana setiap bulan. Sebelummenulis tesis aku sanggup merampungkan buku setebal 200-300 halaman setiapbulan. Itu berarti aku akan mendapat masukan sekitar 250 dollar perbulan. Danaku hanya bisa menyisakan 100 dollar dan terkadang malah cuma 50 dollar.Setiap kali masuk toko buku aku tidak bisa menahan diri untuk membeli bukuatau kitab. Ketika konsentrasiku terpusat pada menulis tesis maka kemampuankumenerjemah akan berkurang. Mungkin aku hanya akan mampu menerjemah 150-200 halaman saja perbulan. Uang yang aku terima dari bayaran menerjemahhanya cukup untuk memenuhi biaya sehari-hari. Bagaimana? Apakah akan tetapnekad menikah?Tunggu dulu! Bang Aziz yang mengais nafkah dengan membuat tempedan mendistribusikannya ke rumah-rumah mahasiswa itu berani menikah. BangAziz bercerita dengan pemasukan 150 dollar perbulan sudah berani menikah.Hidup sederhana dan menyewa rumah sederhana di kawasan Hayyu Thamin, atau jauh di Zahra sana. Apalagi jika mencari isteri mahasiswi yang kebetulan dapatbeasiswa. Meskipun beasiswa tak seberapa tapi sangat membantu karenadatangnya tetap.Akhirnya kupikir dengan matang, bahwa umur tidak bisa dihargai denganmateri. Jika menemukan perempuan shalihah dan mau menerima diriku seutuhnyadan siap hidup berjuang bersama, dalam suka dan duka, maka aku tidak akanmenyia-nyiakan kesempatan untuk menyempurnakan separo agama. Kutetapkantahun ini bisa menikah, tapi tidak mencari. Lho bagaimana? Siapa tahu ada yangmenawari. Kalau sampai selesai magister tidak ada yang menawari ya berartimemang nasibku tidak menikah di Cairo dengan mahasiswi Al Azhar. Mungkinnasibku adalah menikah di Indonesia, dengan seorang akhwat berjilbab yang ghirah keislamannya bagus, yang ada di UI, atau di UGM, atau di UNDIP, atau diUNS. Atau malah gadis dari pesantren yang masih sangat virgin. Atau, tak tahunya anak tetangga sendiri, teman gebyuran di sungai waktu kecil. Jadi tidak asing lagi, sejak kecil sudah sama-sama tahu. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 146 Aku jadi teringat puisiku sendiri, yang kutulis jelek sekali di buku hariansuatu malam di musim semi setahun yang lalu: Bidadariku, Namamu tak terukir Dalam catatan harianku Asal usulmu tak hadir Dalam diskusi kehidupankuWajah wujudmu tak terlukis Dalam sketsa mimpi-mimpiku Indah suaramu tak terekam Dalam pita batinku Namun kau hidup mengaliriPori-pori cinta dan semangatkuSebabKau adalah hadiah agung Dari TuhanUntukku Bidadariku Seorang perempuan shalihah yang akan jadi bidadariku, yang akan akucintai sepenuh hati dalam hidup dan mati, yang akan aku harapkan jadi temanperjuangan merenda masa depan, dan menapaki jalan Ilahi, itu siapa? Aku tak tahu. Ia masih berada dalam alam ghaib yang belum dibukakan oleh Tuhanuntukku. Jika waktunya tiba semuanya akan terang. Hadiah agung dari Tuhan ituakan datang.* * *Di layar TV Channel 2 ada pengumuman nama-nama orang hilang,lengkap dengan data singkat, ciri-ciri dan fotonya. Nama yang terakhir ditampilkan adalah Noura binti Bahadur Gonzouri, lengkap dengan fotonya. Saat itupukul setengah sepuluh malam. Kami satu rumah kaget.Si Muka Dingin Bahadur rupanya masih mencari Noura untuk ia jualkepada serigala-serigala berwajah manusia. Kami satu rumah cemas jikaurusannya akan sampai kepada polisi dan menyeret Syaikh Ahmad. Jika Si Muka AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 147 Dingin Bahadur punya hubungan dengan seorang pembesar di bagian intelijenkeamanan negara urusannya benar-benar bisa merepotkan. Saat itu juga akumenelpon Syaikh Ahmad. Beliau minta aku tenang saja dan tidak usah kuatir.Noura sedang berada di pintu gerbang kemerdekaan dan kebahagiaannya. Besok pagi setelah shalat shubuh beliau akan menjelaskan semuanya.Usai shalat shubuh, Syaikh Ahmad menjelaskan kepadaku bahwa masalahNoura sedang ditangani diam-diam oleh Ridha Shahata, saudara sepupunya yangbertugas di bagian intelijen keamanan negara. Ridha Shahata menemukaninformasi berharga bahwa Noura dilahirkan di sebuah rumah sakit elite dikawasan elite Heliopolis. Pada minggu yang sama Noura dilahirkan hanya adalima bayi. Dan pada hari yang sama Noura lahir cuma ada dua bayi di sana. Yaitudia dan bayi satunya bernama Nadia. Setelah dilacak. Nadia kini tinggal diHeliopolis, ayah dan ibunya dosen di Universitas Ains Syams. Yang sedikit anehNadia berkulit hitam sementara ayah dan ibunya berkulit putih. Kolonel RidhaShahata sedang menyiapkan surat pemanggilan untuk tes DNA pada Si MukaDingin Bahadur dan isterinya. Juga pada Nadia dan kedua orang tuanya. Sebabmemang sangat mencurigakan dua bayi itu tertukar. Jika benar tertukar nanti akandicari siapa saja perawat yang bertugas waktu itu. Tertukarnya sengaja atau tidak.Tes DNA itulah yang akan jadi bukti kuat kejelasan kasus Noura. Namunseandainya tidak terbukti ada pertukaran bayi, Noura akan tetap dilindungi.Kolonel Ridha Shahata juga telah menyiapkan bukti untuk menyeret Si MukaDingin Bahadur ke penjara. Kolonel Ridha Shahata adalah intelijen yang sangatprofesional, dia pernah menangkap seorang turis Spanyol yang ternyata adalahmata-mata Mossad.Syaikh Ahmad meminta saya tenang. Wa man yattaqillaha yaj’al lahumakhraja . Siapa yang bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikanuntuknya jalan keluar. Aku lega.Begitu sampai dirumah, aku mendapat telpon dari Nurul. Ia rupanya jugamelihat tayangan nama orang hilang tadi malam. Ia cemas kalau Noura tertangkapdan urusannya melebar. Aku lalu menjelaskan apa yang dijelaskan Syaikh Ahmadkepadaku. Nurul merasa lega. Sebelum mengakhiri pembicaraannya dia bertanyaapakah aku sudah ke tempatnya Ustadz Jalal. Kubilang sejak sakit aku belum ke AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 148 mana-mana. Aku minta pada Nurul agar menyampaikan pada Ustadz Jalalpermohonan maafku belum bisa ke sana. Dan aku titip pesan seandainya beliauada waktu supaya menghubungi aku langsung. Biar aku tahu sebenarnya beliaumau minta tolong apa. Aku juga menjelaskan pada Nurul saat ini sudahkonsentrasi menulis tesis. Alhamdulillah judul tesisnya sudah diterima. Nurulmenyatakan rasa gembira dan senangnya.* * *Aku teringat ini hari Ahad. Sudah lama aku tidak tidak mengaji padaSyaikh Utsman. Aku benar-benar rindu pada beliau. Ramalan cuaca siang iniCairo tidak terlalu panas. Hanya 30 derajat celcius. Aku berangkat setengahsebelas. Aku ingin shalat zhuhur di Shubra. Baru keluar sampai di halamanapartemen, aku dicegah oleh Maria dari atas, dari jendelanya. Dia minta agar akutidak pergi dulu, di rumah dulu. Aku heran apa haknya melarang aku. Aku jelaskan padanya aku harus belajar qiraah sab’ah . Akhirnya dia menyuruhadiknya, Si Yousef untuk mengantar aku ke tempat aku ngaji. Aku merasa herandengan diri sendiri, keluarga Tuan Boutros begitu baik dan besar perhatiannyakepada kami. Hari itu Yousef mengantar aku sampai di depan masjid Abu BakarShiddiq, Shubra. Ia juga berjanji akan menjemputku pukul setengah lima sore.Aku mengucapkan terima kasih padanya.Syaikh Utsman dan teman-teman menyambutku dengan penuhkehangatan. Kami mempraktekkan qiraah Imam Warasy dengan membaca suratAl Mujaadilah, Al Hasyr, Al Mumtahanah, Ash Shaf dan Al Jumu’ah. Selesaimengaji Syaikh Utsman mengajakku masuk ke kamar beliau yang khususdisedikan oleh takmir masjid. Beliau ingin berbicara masalah khusus.“Anakku, kau sudah sehat betul?” tanya beliau lembut.“ Alhamdulillah , Syaikh,” jawabku dengan menundukkan kepala, aku tidak berani memandang beliau. Segan.“ Alhamdulillah . Terus bagaimana dengan kuliahmu?”“ Alhamdulillah . Judul tesis magister sudah diterima Syaikh. Sekarangsedang mengumpulkan bahan lebih lengkap untuk menulis.”“ Alhamdulillah . Kau menulis tentang apa?”“Metodologi Tafsir Syaikh Badiuz Zaman Said An-Nursi.” AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 149 “Bagus sekali. Said An-Nursi memang ulama luar biasa yang harus dikajikelebihan yang diberikan Allah kepadanya. Lantas siapa pembimbingmu?”“Prof. Dr. Abdul Ghafur Ja’far.”“Yang tinggal di dekat masjid Rab’ah El-Adawea, Nasr City itu?”“Benar Syaikh.”“ Alhamdulillah . Kau insya Allah akan mendapat bimbingan dankemudahan dari beliau. Beliau adalah salah seorang muridku angkatan pertama.Beliau mengambil sanad dan ijazah qiraah sab’ah dariku. Nanti akan aku telponbeliau agar memberikan bimbingan terbaik kepadamu. Dan agar kamu benar-benar menjadi pembela dan penyebar agama Allah di tanah airmu kelak.” SuaraSyaikh Utsman bernada optimis dan bahagia. Diam-diam aku sangat kagum padabeliau yang sangat memperhatikan semua muridnya. Beliau memang tidak maumengambil murid terlalu banyak. Tapi yang sedikit itu benar-benar beliau curahiperhatian yang luar biasa.“Anakku. Aku mau bertanya masalah penting padamu. Apakah kau maumenikah?”Pertanyaan Syaikh Utsman itu bagaikan guntur yang menyambar gendangtelingaku. Aku kaget. Hatiku bergetar hebat. Jika yang bertanya orang semacamRudi, Hamdi, dan Saiful aku akan menjawabnya dengan santai, bahkan aku bisamenjawabnya dengan guyon. Tapi ini yang bertanya adalah ulama terkemuka,gurunya para guru besar di Mesir.“Maksud Syaikh bagaimana?”“Apakah kau mau menikah dalam waktu dekat ini. Kalau mau, kebetulanada orang shalih datang kepadaku. Ia memiliki keponakan yang shalihah yangbaik agamanya dan minta dicarikan pasangan yang tepat untuk keponakannnyaitu. Aku melihat kau adalah pasangan yang tepat untuknya.”Keringat dinginku keluar.“Tapi aku mahasiswa miskin Syaikh, tidak punya biaya.”“Baginda nabi dulu menikah dalam keadaan miskin. Sayyidina Ali bin AbiThalib juga menikah dalam keadaan miskin. Aku sendiri menikah dalam keadaanmiskin. Begini Anakku, kau pikirkanlah dengan matang. Lakukanlah shalatistikharah. Gadis shalihah ini benar-benar shalihah, dia mencari pemuda yang AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 150 shalih bukan pemuda yang kaya. Sekarang pulanglah, pikirlah dengan matang.Jika kau mantap dengan jawabanmu siap menikah atau tidak secepatnya datanglahkau menemuiku. Jika kau mantap, maka akan aku pertemukan kau denganwalinya dahulu, jika tidak, maka aku akan mencarikan yang lain.” Kata-kataSyaikh Utsman yang berwibawa itu merasuk dan mendesir hebat dalam jiwaku.Sampai di rumah hatiku masih terasa bergetar atas pertanyaan sakral yangdiajukan Syaikh Utsman. Jiwaku masih terasa berdesir. Apa yang beliau tawarkanbukan sembarang tawaran. Yang beliau tawarkan adalah sebaik-baik rizki bagiseorang pemuda. Adakah rizki lebih agung dari seorang gadis shalihah yang jikadipandang menyejukkan jiwa bagi seorang pemuda? Aku belum bisamempercayai apa yang aku alami hari ini. Baru saja target dan peta hidup dibuat,tawaran untuk menikah datang sedemikian cepat. Siap. Atau tidak. Aku harusminta penerang dari Allah Swt. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 151 14. Badai Kegelisahan Tiga hari berturut-turut aku shalat istikharah. Yang terbayang adalahwajah ibu yang semakin menua. Sudah tujuh tahun lebih aku tidak berjumpadengannya. Oh ibu, jika engkau adalah matahari, aku tak ingin datang malamhari. Jika engkau adalah embun, aku ingin selalu pagi hari. Ibu, durhakalah aku, jika ditelapak kakimu tidak aku temui sorga itu . 87 Maka kuputuskan untuk minta persetujuan ibu. Ibu adalah segalanyabagiku. Jika beliau meridhai maka aku akan melangkah maju. Jika tidak maka akupun tidak.Aku telpon ke Indonesia. Ayah dan ibu tinggal jauh di desa. Tak adatelpon di sana. Aku menelpon ke rumah Pak Zainuri, mertua paman yang penilik sekolah dan tinggal di kota kecamatan. Rumah paman tak jauh dari beliau. Selamaini, jika aku ingin menghubungi ayah dan ibu caranya memang lewat Pak Zainuridulu. Pak Zainuri akan menghubungi paman dan paman akan menghubungi ayahibu. Kalau aku mengirim surat pun aku lebih suka mengalamatkannya ke rumahPak Zainuri lebih cepat sampainya. Sebab jika dialamatkan ke desa, suratku bisabertapa dulu di balai desa, atau di rumah Pak RW dalam waktu tak tentu. Masalahtransportasi dan komunikasi global memang agak susah jika hidup di desa.Kepada paman aku jelaskan semuanya. Siapa Syaikh Utsman dan apayang beliau tawarkan kepada diriku. Paman adalah orang yang wawasannya luas,ia guru SMP teladan se kabupaten. Paman banyak bertanya tentang seandainyabenar-benar menikah dengan muslimah yang bukan dari Indonesia. Aku jelaskan, jika dia gadis yang shalihah semuanya akan mudah. Aku jelaskan pada paman,tidak semua orang mendapatkan tawaran sedemikian terhormatnya dari SyaikhUtsman. Di Indonesia, kalau mendapatkan tawaran untuk menikah dengan anak seorang kiai mushalla saja dianggap suatu keberuntungan yang luar biasa. Jugakujelaskan hasil istikharahku. Aku minta pada paman agar mengajak musyawarahayah dan ibu. Disamping itu aku juga minta ayah ibu juga melakukan shalatistikharah. Apa pun hasilnya itulah keputusan yang akan aku ambil. Dua hari lagi 87 Dari penggambungan dua petikan sajak Fatin Hamama berjudul ‘Aku ingin ibu’ dan ‘Ibu(3)’ yang terdapat dalam kumpulan puisinya “Papyrus”. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 152 pada jam yang sama aku akan menelpon menanyakan hasilnya. Dan aku inginlangsung mendengar dari lisan ibu.Dua hari kemudian. Pada waktu yang dijanjikan aku menelpon ke tanahair. Aku mendengar suara ibu,“Jika isterimu nanti mau diajak hidup di Indonesia, tidak terlalu jauh dariibu, maka menikahlah dan ibu merestui, ibu yakin akan penuh berkah. Tapi jikatidak bisa dibawa ke Indonesia tidak usah, cari saja gadis shalihah yang dariIndonesia!”Air mataku meleleh mendengar keputusan ibu. Sebuah keputusan yangsangat bijaksana. Aku memang tidak mungkin hidup dan berjuang selain di tanahair tercinta. Hari itu juga aku menemui Syaikh Utsman dan memberitahukankeputusanku. Beliau berpesan agar hari berikutnya datang ke tempat beliau lagi,untuk mengetahui kabar selanjutnya. Hari berikutnya aku datang. Syaikh Utsmanmenyambutku dengan senyum dan pelukan penuh kehangatan. Aku sepertiseorang cucu yang beliau sayangi.“Semoga gadis shalihah ini menjadi rizkimu di dunia dan di akhirat. Diasiap kau bawa berjuang di mana saja dan walinya menyetujuinya. Ini ada duaalbum foto dia, kau bawalah pulang! Kau lihat-lihat. Kau istikharah lagi. Jika kaumantap kau akan aku pertemukan dengan gadis shalihah ini dan walinya.”Aku pulang dengan membawa dua album foto yang kumasukkan dalam tascangklongku. Aku merasa seperti memikul beban satu ton. Tas cangklong ituterasa berat sekali.Sampai di kamar aku memegang album itu dengan tangan gemetar, danhati bergetar. Aku akan melihat wajah calon bidadari yang menemani hidupkuselamanya. Aku akan melihat wajah calon belahan jiwa. Tapi entah kenapa akutidak berani membukanya sama sekali. Dua album itu cuma aku pegang dan tanpakubuka sedikitpun. Aku tersentak, aku belum tahu namanya. Kenapa tidak akutanyakan namanya pada Syaikh Utsman? Aku ingin membukanya, siapa tahu didalam Album itu ada namanya. Tapi urung. Aku tidak berani. Entah kenapa. Akushalat istikharah, yang datang adalah ibunda tercinta. Beliau berkata singkat,“Menikahlah ibu merestui.” AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 153 Hari berikutnya aku kembali menemui Syaikh Utsman dan kukatakankemantapanku untuk menikahi gadis itu. Syaikh Utsman berkata,“Aku sudah menduga dan aku sangat yakin kau akan mengatakan itu. Akumemang belum melihat gadis itu, tapi isteriku, Ummu Fathi, yang melihat foto-foto dalam album itu memuji-muji kecantikannya. Ummu Fathi malah bilang jikakau sampai tidak mau, maka ia memintaku agar menjodohkan dengan cucukuyang sedang kuliah di Perancis. Aku geli sekali mendengar perkataan UmmuFathi. Dan kau nanti akan kaget karena tadi malam walinya bilang gadis itu sangatmengenalmu, dan kau mungkin telah mengenalnya. Kau sudah melihatnya, kaumengenalnya bukan?”Aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku sama sekali belum melihatalbum itu dan aku sama sekali tidak tahu namanya. Aku diam saja. Gadis itu jadirasa penasaran dalam hati yang luar biasa. Aku telah menyatakan kemantapankutapi aku belum tahu siapa dia. Aku menjadi orang yang paling penasaran di dunia.Syaikh Utsman minta kepadaku agar besok datang tepat setelah shalat Ashar,kalau bisa shalat Ashar di Shubra. Jadwal mengaji qiraah sab’ah diundur hariberikutnya. Besok aku akan dipertemukan dengan gadis itu bersama walinya.Untuk saling melihat dan saling mengenal sebelum kata sepakat untuk akad nikahdiputuskan.Malam itu, malam sepulang dari rumah Syaikh Utsman adalah malampaling menyiksa dalam hidupku. Namun ada kesejukan yang sedemikian lembutmengaliri relung-relung hatiku. Kesejukan itu apa aku tidak tahu namanya. Saifulrupanya sangat memperhatikan kesibukkanku selama ini. Dia bertanya ini itu tapimasalah diriku sedang proses ke gerbang pernikahan sama sekali tidak akuberitahukan padanya, juga pada siapa saja. Malam itu aku tidak bisa tidur, akumenutup kamar, dan berada di kamar seperti orang linglung. Siapa gadis itu? Diamengenalku dan aku mengenalnya, siapa dia? Jangan-jangan gadis itu bukangadis Mesir. Aku membodoh-bodohkan diriku kenapa tidak melihat dua albumyang telah berada di tanganku. Jangan-jangan dia gadis Indonesia. Walinya tahuaku mengaji pada Syaikh Utsman dan minta agar menjodohkan keponakannyadenganku. Tapi, siapa gadis Indonesia yang kecantikannya layak dipuji oleh isteriSyaikh Utsman dan dia memiliki wali di sini? AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 154 Seingatku mahasiswi Indonesia yang disertai kerabatnya hanya ada tigaorang. Raihana disertai kakak kandungnya. Fauzia disertai adiknya. Dan Nurul, iadisertai pamannya, tapi paman jauh. Tiba-tiba hatiku berdesir, jantungku maucopot. Yang paling cantik memang Nurul. Tapi aku merasa itu tidak akan terjadi.Tidak mungkin. Dia adalah puteri seorang kiai besar, pengasuh pesantren besar diJawa Timur. Dan seorang kiai biasanya telah memilih besan sejak anaknya masihbelum bisa berjalan. Tapi kenapa Ustadz Jalal memintaku datang? Aku semakindidera badai kegelisahan yang dahsyat. Aku mengumpat diriku sendiri.Seandainya aku melihat foto dalam album aku tidak akan dirajam penasaran yangmenggila ini. Aku berusaha mengurangi rasa gelisah dan penasaran denganbersujud dan menangis kepada Tuhan. Dalam sujud aku berdoa sebagaimana doanabi hamba pilihan Allah dalam Al-Qur’an,“ Rabbana hab lana min azwaajina wa dzurriyyatina qurrata a’yunwal’alna lil muttaqiina imaama! Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepadakami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa!” 88 88 Surat Al-Furqaan: 74 AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 155 15. Pertemuan Aku sampai di masjid Abu Bakar Shiddiq tepat saat azan Asharberkumandang. Seluruh tubuhku bergetar tidak seperti biasanya. Keringatdinginku keluar. Aku tidak tahu shalatku kali ini khusyuk apa tidak. Yang jelasmataku basah. Dalam sujud aku menangis memohon kepada Allah agar diberiumur yang penuh berkah, pertemuan dengan calon belahan jiwa yang penuhberkah, akad nikah yang penuh berkah, malam zafaf yang penuh berkah, dan masadepan yang penuh berkah. Selesai shalat aku masih duduk menitikkan air mata.Aku meyakinkan diriku bahwa aku tidak sedang bermimpi. Sebentar lagi aku akanbertemu dengan dia. Dia yang aku belum tahu namanya dan belum tahu wajahnyaseperti apa. Dia yang telah lama kurindu. Aku minta kekuatan kepada Allah.Syaikh Utsman menyentuh pundakku beliau tersenyum. Beliaumengajakku ikut serta dalam mobil beliau. Dari masjid Abu Bakar sampai kerumah beliau memang agak jauh. Syaikh Utsman memiliki seorang sopir bernamaFaruq. Selama dalam perjalanan Syaikh Utsman bercerita masa mudanya dulu.Beliau dan Ummu Fathi asalnya juga tidak saling kenal. Bertemu dalam majliskhitbah. Dan cinta itu hadir begitu saja setelah akad nikah, begitu kuatnya.“Anakku, kau pasti panas dingin sekarang. Iya ‘kan? Aku dulu jugamerasakan hal yang sama. Dalam perjalanan bersama keluarga ke rumah UmmuFathi, untuk bertemu pertama kalinya sekaligus khitbah hatiku berdesir, jantungkuberdegup, keringat dingin keluar. Tapi itulah saat-saat yang tak terlupakan. Danketika kami bertemu. Ummu Fathi keluar mengeluarkan minuman dengan tanganbergetar. Mata kami sekilas bertemu dan hati diliputi rasa malu yang luar biasa.Itu adalah kenikmatan luar biasa. Kenikmatan istimewa yang jarang dirasakananak muda sekarang, kecuali yang benar-benar menjaga diri dan menjagahubungan lelaki perempuan dalam adab-adab syar’i. Kulihat mukamu pias, kaupasti sedang panas dingin. Anakku, tunggulah nanti sebentar lagi ketika kau sudahduduk di ruang tamu dan gadis itu masuk bersama walinya kau akan merasakanpanas dingin yang luar biasa. Panas dingin yang belum pernah kau rasakan.Apalagi kala kau dan dia nanti sesekali mencuri pandang. Suasana hatimu tidak akan bisa kau lupakan seumur hidupmu. Inilah keindahan Islam. Dalam Islam AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 156 hubungan lelaki perempuan disucikan sesuci-sucinya namun tanpa mengurangikeindahan romantisnya.” Kata-kata Syaikh Utsman menambah tubuhku semakindingin. Syaikh Utsman seperti masih muda. Beliau juga menasihatiku agar majelispertemuan nanti benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengenalkandiri dan mengenal gadis itu. Syaikh Utsman dan wali gadis itu hanya akanmenjadi pembawa acara.* * *Memasuki ruang tamu Syaikh Utsman kakiku seperti lumpuh. Aku hampirtidak bisa mengangkat kakiku. Tubuhku gemetar. Ruang tamu yang penuh dengankitab-kitab klasik ini akan menjadi saksi penting dalam sejarah hidupku. SyaikhUtsman mempersilakan aku duduk di sofa busa yang menghadap ke barat. Disebelah selatan ada sofa panjang menghadap utara untuk dua orang. Di sebelahbarat ada sofa menghadap ke timur untuk satu orang. Di sebelah utara ada duasofa menghadap ke selatan. Pintu ada dekat tempat aku duduk.Ummu Fathi keluar membawa nampan berisi dua gelas air putih. Untuk kami berdua. “Anakku, ayo diminum dulu. Kau tampaknya kehausan,” ucapSyaikh Fathi. Aku meneguk sedikit. “Lima menit lagi, mereka insya Allahdatang!” sambung beliau. Jantungku berdegup kencang. Panas dingin tubuhkusemakin kuat terasa. Aku banyak beristighfar di dalam hati untuk menenangkandiri.Bel berbunyi.“Itu mereka datang. Kau tetaplah duduk di tempatmu!” kata Syaikh Fathi.Aku tidak bisa lagi menangkap nuansa yang menyergap hatiku. Berbagaimacamperasaan bercampur menjadi satu; penasaran, rindu, malu, gugup, takut, cemas,tidak percaya diri, optimis, senang, dan bahagia. Ummu Fathi mengambil duagelas berisi air putih itu. Sementara Syaikh Fathi beranjang membukakan pintu.Suara pintu di buka. Aku sama sekali tidak berani memandang ke arahpintu yang hanya dua meter di sampingku.“ Assalamu’aikum! ” Hatiku berdesir keras. Suara lelaki. Bukan suara orangIndonesia, tapi suara itu memang sangat khas dan aku sangat mengenalnya. Akumasih menunduk. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 157 “ Wa’alaikumussalam wa rahmatullah. Ahlan wa sahlan. Ayo masuk!Fahri, berdirilah sambutlah calon pamanmu!” Suara Syaikh Utsman membuatkutergagap. Aku berdiri. Dan…. Subhanallah! Lelaki yang berdiri di hadapanku adalah Eqbal Hakan Erbakan. Diatersenyum padaku. Hatiku terasa dingin sekali. Aku berusaha tersenyum. Aku tak tahu seperti apa raut mukaku. Aku sungguh-sungguh terkejut. Kami berangkulanerat sekali. “ Kaif halak ya ‘aris !” Eqbal membisikkan kata sapaan padaku, yangdalam kata sapaan ada kata-kata yang menggoda. Dia sudah memanggilku ‘ya‘aris’, wahai pengantin pria.“ Alhamdulillah, ” lirihku.Di belakang Eqbal ada dua perempuan bercadar dan dua anak kecil yanglucu. Aku kenal dengan dua anak kecil itu. Amena dan Hasan. Amena membawaboneka panda. Aku jadi teringat itu boneka yang kutitipkan lewat Aisha. DanHasan membawa pistol air mainan. Dua perempuan bercadar itu menatapkusekilas, lalu beranjak menyalami Ummu Fathi. Mereka berpelukan bergantian.Eqbal menarik tangan Amena dan Hasan agar bersalaman denganku. Akuberjongkok. Melihat Amena dan Hasan yang lucu rasa grogiku sedikit berkurang.Aku cium kening Amena yang baru berumur lima tahun itu juga kening Hasanyang baru tiga tahun. Eqbal minta pada Amena untuk berterima kasih padaku atashadiahnya.“ Syuklon alal hadieh el jamileh, Am…amu Andonesy .” 89 Lirih Amenaterbata-bata dengan suara agak cedal. Kontan Syaikh Utsman tertawa. Akutersenyum saja.Ummu Fathi, isteri Syaikh Utsman mempersilakan yang bernama Aishaagar duduk di sofa yang menghadap ke timur. Dan mempersilakan isteri Eqbalduduk di dekat Aisha, sofa yang menghadap ke selatan. Beliau sendiri duduk tepatdi depannya. Syaikh Utsman duduk di sampingnya, dekat denganku. Dan Eqbalduduk berhadapan dengan Syaikh Utsman, juga berdekatan denganku. Si kecilAmena duduk di pangkuan ibunya. Dan si kecil Hasan berdiri di depan ayahnya. 89 Terima kasih atas hadiahnya yang cantik, Paman dari Indonesia. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 158 Pembicaraan di mulai. Jantungku mulai berdegup kencang. Tubuhku panasdingin. Kini aku tahu gadis itu adalah Aisha. Keponakan Eqbal Hakan Erbakan.Syaikh Utsman benar, Aisha telah mengenalku dan aku telah mengenalnya.Perkenalan yang begitu singkat. Aisha mungkin tahu banyak tentang diriku. Iamungkin telah mendapat banyak info dari Eqbal. Sebab selama bersahabat denganEqbal dan selama i’tikaf di masjid Helmeya Zaitun kami sudah seperti keluargasendiri. Eqbal banyak cerita tentang dirinya dan keluarganya. Masa kecilnya.Bagaimana bisa ke Mesir. Bagaimana bisa menikah dengan Sarah yang kini jadiisterinya. Sarah yang dari keluarga konglomerat Turki namun sangat kuatpenghayatannya atas Islam. Aku pun telah cerita banyak pada Eqbal. Tentangkeluargaku yang miskin. Tentang bagaimana diriku datang ke Mesir denganmenjual sawah warisan kakek. Harta satu-satunya yang dimiliki keluarga. Tentangawal-awal di Mesir yang penuh derita. Tak ada beasiswa. Tak ada pemasukan.Kerja membantu Bang Aziz mendistribusikan tempe ke rumah-rumah mahasiswadari Indonesia dan Malaysia. Jualan beras dengan cara mengambil beras daripelosok Mesir seperti Zaqaziq dan menjual ke teman-teman mahasiswa. Dan lainsebagainya. Aisha mungkin telah tahu banyak tentang diriku, tapi aku apa yangaku ketahui tentang dirinya. Melihat mukanya saja belum.Sarah, isteri Eqbal berbicara dengan Ummu Fathi. Sesekali Syaikh Fathidan Eqbal menimpali. Sarah menceritakan siapa Aisha ini.Aku memandang ke arah Aisha, pada saat yang sama dua matanya yangbening di balik cadarnya juga sedang memandang ke arahku. Pandangan kamibertemu. Dan ces! Ada setetes embun dingin menetes di hatiku. Kurasakantubuhku bergetar. Aku cepat-cepat menundukkan kepala. Dia kelihatannyamelakukan hal yang sama. Kukira Aisha tidak setegang diriku, sebab dia merasalebih santai. Wajahnya tersembunyi di balik cadarnya. Sementara diriku, aku tidak tahu seperti apa bentuk mukaku. Aku harus mencari cara untuk menghilangkanketegangan ini. Si kecil Hasan memandangi aku. Aku tersenyum padanya. Kutarik dia ke pangkuanku. Dia menurut.Dengan adanya Hasan di pangkuanku aku jadi merasa lebih nyaman. Akubisa membelai-belai rambutnya. Hasan anak yang penurut. Kelihatannya ia benar-benar masih ingat padaku. Sesekali ia berceloteh dan aku menanggapi lirih sambil AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 159 mencium kepalanya gemas. Dan di balik cadar, mata bening Aishamemperhatikan apa yang aku lakukan.“Ini adalah majelis ta’aruf 90 untuk dua orang yang sedang berniat untuk melangsungkan pernikahan. Menurut ajaran nabi, seorang pemuda boleh melihatwajah perempuan yang hendak dinikahinya. Untuk melihat daya tarik dan untuk menyejukkan hati. Maka lebih baiknya Anakku Aisha membuka cadarnya.Meskipun Fahri sudah melihat wajahmu lewat album foto. Tetapi dia harusmelihat yang asli sebelum melangsungkan akad nikah. Bukankah begitu UmmuAmena?” Kata-kata Ummu Fathi ini membuat jantungku berdesir. Sebentar lagiAisha akan menanggalkan cadarnya, dan aku.. masya Allah ..aku akan melihatwajah calon isteriku.Aku memandang Aisha. Dia memandangku lalu menunduk. Kelihatannyadia sangat malu dan salah tingkah.“Aisha, bukalah cadarmu! Calon suamimu berhak melihat wajah aslimu,”desak Sarah, bibinya.Sambil mendekap Hasan aku menyaksikan tangan kanan Aisha perlahan-lahan membuka cadarnya. Ada hawa sejuk mengalir dari atas. Masuk ke ubun-ubun kepalaku dan menyebar ke seluruh syaraf tubuhku. Wajah Aisha perlahanterbuka. Dan wajah putih bersih menunduk tepat di depanku. Subhanallah . Yangada di depanku ini seorang bidadari ataukah manusia biasa. Mahasuci Allah, Yangmenciptakan wajah seindah itu. Jika seluruh pemahat paling hebat diseluruh duniabersatu untuk mengukir wajah seindah itu tak akan mampu. Pelukis paling hebatpun tak akan bisa menciptakan lukisan dari imajinasinya seindah wajah Aisha.Keindahan wajah Aisha adalah karya seni mahaagung dari Dia Yang Maha Kuasa.Aku benar-benar merasakan saat-saat yang istimewa. Saat-saat untuk pertama kalimelihat wajah Aisha.“Bagaimana apakah kalian sudah benar-benar siap membangun rumahtangga berdua?” Pertanyaan Syaikh Fathi membuat diriku mendongakkan kepala.Aisha juga melakukan hal yang sama. Pandangan kami bertemu. Dan ces! Hatikuseperti ditetesi embun dingin dari langit. Entah hati Aisha. Lalu kami kembalimenundukkan kepala. Aku diam tidak menjawab. 90 Perkenalan AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 160 “ Akh Fahri, bagaimana, kau siap menerima Aisha sebagai isterimu?” tanyaEqbal dengan suara tegas. Aku malah meneteskan air mata.“ Akh Eqbal, semestinya bukan aku yang kau tanya. Tanyalah Aisha,apakah dia siap memiliki seorang suami seperti aku? Kau tentu sudah tahu siapaaku. Aku ini mahasiswa yang miskin. Anak seorang petani miskin di kampungpelosok Indonesia,” jawabku terbata-bata sambil terisak. “Apakah aku kufudengannya? Aku merasa tidak pantas bersanding dengan keponakanmu itu. Akutidak ingin dia kecewa di belakang hari,” lanjutku.“Baiklah, biar Aisha sendiri yang menjawabnya. Bicaralah Aisha, janganmalu,” ujar Eqbal.Aku mencuri pandang melihat Aisha. Ia menundukkan kepalanya. Bulumatanya yang lentik bergerak-gerak.“Baiklah, aku akan bicara dari hatiku yang terdalam. Fahri, dengandisaksikan semua yang hadir di sini, kukatakan aku siap menjadi pendampinghidupmu. Aku sudah mengetahui banyak hal tentang dirimu. Dari Paman Eqbal,dari Nurul dan orang-orang satu rumahnya. Dari Ustadzah Maemuna isteri UstadzJalal. Dari Ruqoyya, isteri Aziz. Aku tidak akan sangat berbahagia menjadiisterimu. Dan memang akulah yang meminta Paman Eqbal untuk mengaturbagaimana aku bisa menikah denganmu. Akulah yang minta.” Aisha menjawabdengan bahasa Arab fusha yang terkadang masih ada sususan tata bahasa yangkeliru namun tidak mengurangi pemahaman orang yang mendengarnya. Suaranyaterasa lembut dan indah, lebih lembut dari suaranya saat berkenalan di Metro danbeberapa kali bertemu, di Tahrir dan di National Library. Aku tidak tahu kenapa.Apakah karena aku kini telah jatuh cinta padanya? Jatuh cinta untuk yang pertamakalinya. Dan semoga juga yang terakhir kalinya.“Bagaimana Fahri, Kau sudah mendengar sendiri dari Aisha, sekarang kaubagaimana?” ujar Eqbal sambil memandang ke arahku. Semua mata tertuju kearahku, kecuali mata si kecil Amena dan Hasan. Aku memberanikan diri untuk menatap wajah Aisha, agak sedikit lama. Aisha memandangku, ia menanti jawabanku. Aku merasa tak mampu menahan air mata yang meleleh.“Jika Aisha sedemikian mantapnya dan percaya padaku, maka, bismillah ,aku pun mantap menerima Aisha untuk jadi isteriku, pendamping hidupku dan ibu AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 161 dari anak-anakku, aku akan sepenuh hati percaya padanya,” kataku dengan suaraparau bergetar, dengan mata tetap menatap Aisha. Aku melihat mata Aishaberkaca-kaca. Suasana hening dan haru menyelimuti ruangan itu.“Aku jadi teringat lima puluh tahun yang lalu, saat mengkhitbah UmmuFathi, suasananya tak jauh berbeda. Penuh dengan perasaan cinta dan nuansaindah yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.” Suara Syaikh Utsmanmemecahkan keheningan dan keharuan. Syaikh Utsman lalu bercerita tentanghari-hari pertamanya membangun rumah tangga. Banyak hal lucu penuh hikmahyang beliau kisahkan. Terkadang Ummu Fathi yang juga sudah tua menyela.Suasana jadi lebih hidup.Pembicaraan terus berlanjut ke masalah kami berdua, masalah diriku danmasalah Aisha. Syaikh Utsman mampu menggiring kami untuk membuka diri.Aku berterus terang tentang sakitku sebulan yang lalu. Aisha membuka dirinyapernah sakit Asma. Aku ungkapkan kembali persyaratan ibuku, bahwa isterikumau tidak mau harus hidup dan berjuang di Indonesia.“Diriku sudah aku wakafkan di jalan Allah. Aku siap hidup dan berjuangdi mana saja mendampingi perjuangan suamiku tercinta.” Tegas Aisha tanpa ragusedikitpun.Kami lalu berbicara tentang harapan masing-masing. Cita-cita danidealisme masing-masing. Aku merasa apa yang diharapkan dan dicita-citakanAisha tidak ada yang berseberangan jauh dengan apa yang aku harapkan dan akucita-citakan. Dia ingin suami yang sepenuh hati mencintainya, menjadikan dirinyasatu-satunya isterinya, setia dalam suka dan duka, perhatian pada keluarga, dantidak melalaikan tugas berjuang di jalan Allah. Itu adalah juga yang aku inginkandari isteriku. Aku ingin isteri yang shalihah, setia dan tidak mengkhianati Allahdan Rasul-Nya.Setelah pembicaraan berlangsung lama, rasa canggung tidak lagipenghalang untuk mengungkapkan segala yang ingin diungkapkan. Aku bahkantanpa perlu malu, dan dengan penuh keterus-terangan membuka kemampuankumencari nafkah saat ini. Andalanku adalah terjemahan. Dan karena sedangkonsentrasi penulisan tesis, aku tidak bisa menerjemah sebanyak yang kemarin. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 162 Aku jelaskan nominal yang kira-kira masuk tiap bulan. Itu pun terkadangterlambat pembayarannya. Juga uang yang aku punya saat ini.Aisha menjawab dengan tenang,“ Alhamdulillah aku sudah mempelajari sifat perempuan Jawa. Aku sangatkagum pada mereka. Mereka adalah perempuan yang sangat setia, dan peduli padakeluarga. Di Jawa seorang isteri terlibat sepenuhnya dalam masalah keluarga.Isteri ikut memikirkan bagaimana dapur mengepul. Perempuan Jawa bisa hidupsederhana. Seperti Fatimah Zahra puteri Rasulullah bisa hidup sangat sederhana,yang mengambil air dan membuat roti sendiri. Padahal dia puteri seorang nabiagung. Aku siap untuk hidup seperti Fatimah Zahra. Aku sudah menelitimahasiswa Indonesia, khususnya dari Jawa yang berkeluarga di Cairo. Merekahidup sangat sederhana. Mengatur uang yang ada sebaik-baiknya. Salingmelengkapi. Aku siap hidup seperti mereka. Menurut Ruqoyya isteri seorangmahasiswa bernama Aziz yang berjualan tempe. Dengan uang 150 dollar ia sudahbisa hidup normal meskipun sangat sederhana dengan menyewa rumah yangsederhana. Aku bahkan siap untuk hidup lebih buruk dari itu. Aku siap dalamsuka maupun duka.”Aku mantap dengan apa dengar dari Aisha. Semoga apa yang ia katakanadalah apa yang keluar dari hatinya. Kata-kata adalah cermin jiwa.Lalu aku mengutarakan masalah cadar yang dipakai Aisha. Bukan akutidak setuju atau menentangnya. Tapi untuk fiqh dakwah di Indonesia lebihhikmah tidak pakai cadar. Aku jelaskan kondisi masyarakat di desaku dansekitarnya. Perempuan bercadar akan dianggap sangat aneh dan mencurigakan.“Jangan kuatir. Aisha dan Sarah isteriku adalah muslimah-muslimahmoderat. Itu tidak akan menjadi masalah. Sarah sendiri kalau pulang ke Turkitidak memakai cadar. Menurut mayoritas Ulama, menutup wajah bagi perempuantidak wajib. Yang wajib adalah menutup seluruh aurat kecuali telapak tangan danwajah,” jelas Eqbal.“Ya. Paman Eqbal benar,” sahut Aisha.Setelah segala yang bersifat pribadi dirasa cukup, dan kami merasa benar-benar akan bisa menjadi pasangan hidup yang serasi, bisa saling mengisi danmelengkapi, pembicaraan berlanjut ke masalah akad nikah dan pesta walimatul AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 163 ‘ursy . Aisha ingin akad dan pesta dilaksanakan secepatnya. Setelah dikalkulasidan timbang paling cepat akad dilaksanakan satu minggu lagi dan pestanya duahari setelahnya. Akhirnya ditetapkan akad nikah akan dilaksanakan Jum’at depan,tanggal 27 Sepetember, di masjid Abu Bakar Shiddiq setelah shalat Ashar. Karenanantinya Aisha akan tinggal di Indonesia, maka aku harus mengurusi segalanyayang berkaitan dengan dokumen pernikahan yang diakui di Indonesia. Aku jelaskan itu mudah. Eqbal akan melengkapi semua dokumen Aisha yangdiperlukan untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia. Aisha bilang ia juga akanmencatatkan pernikahannya ke kedutaan Jerman.Aisha meminta agar uang yang aku miliki saat ini disiapkan untuk mahardan pengurusan surat nikah KBRI. Adapun biaya yang lainnya biar paman Eqbalyang mengurusi. Tempat pesta walimatul ursy juga ditetapkan saat itu juga. Yaitudi Darul Munasabat 91 masjid Rab’ah El-Adawea, Nasr City. Itu adalah tempatyang paling cocok. Letaknya strategis. Dekat dengan tempat tinggal umumnyamahasiswa Indonesia dan mahasiswa Turki. Jumlah orang indonesia yang akandiundang sekalian di tentukan. Tentunya undangan terbatas. Karena di pihak Aisha juga mengundang orang Turki. Undangan disesuaikan dengan kapasitastempat duduk. Jenis hidangan yang disajikan juga ditetapkan. Tidak terlalumewah tapi juga tidak terlalu sederhana. Yang dicari adalah barakahnya.Malam zafaf juga ditentukan. Tidak setelah akad, tapi setelah walimah.Tempatnya di mana, Aisha dan Sarah yang akan merancangnya. Aku dimintatinggal menerima jadi saja. Sebab suasana kamar pengantin akan dibuat suasanaTurki. Sarah adalah seorang da’iyah di kalangan mahasiswi Turki, karenanya akuyakin meskipun di tata ala Turki tapi tidak akan menyimpang dari sunnah nabi.Saat itu juga Eqbal mengukur tubuhku untuk mencari pakaian pengantinyang akan dipakai saat walimah nanti. Sesuai keinginan Aisha, rencananya kamiberdua akan memakai busana pengantin muslim Turki. Hal-hal seperti itu bagikutidak ada masalah. Semua panitia akan ditangani oleh teman-teman dari Turki.Eqbal hanya minta bantuan beberapa orang untuk penyambut tamu dan penyajihidangan. 91 Auditorium, balai pertemuan. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 164 Perbincangan selesai tepat saat azan maghrib berkumandang. Sore itusejarah baru hidupku telah dirancang dengan matang. Aisha sempat tersenyumpadaku sebelum ia dan keluarganya meninggalkan ruang tamu Syaikh Utsman.Aku tidak bisa mengungkapkan rasa cintaku yang membuncah memenuhi segenapruang hatiku. Aku melangkahkan kaki dengan perasaan bahagia tiada terkira,meskipun aku tidak mengingkari ada sedikit rasa cemas. Cemas yang terlahir darikekurangpercayaan pada apa yang aku alami. Yang aku alami tadi sungguhkahkejadian nyata ataukah sekadar mimpi belaka? Terkadang orang yang terlalubahagia melihat apa yang dialaminya seperti mimpi. Terkadang waktu berjalansedemikian cepatnya tanpa memberi kita kesempatan untuk berpikir sebenarnyaapa yang sedang terjadi pada diri kita sendiri. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 165 16. Cobaan Teladan orang-orang yang bercinta adalah Baginda Nabi. Cinta sejatiadalah cintanya sepasang pengantin yang telah diridhai Tuhan dan didoakanseratus ribu malaikat penghuni langit. Tak ada perpaduan kasih lebih indah daripernikahan, demikian sabda baginda Nabi.Setelah melihat Aisha yang tiada lain adalah calon bidadariku, belahan jiwa yang akan mendampingi hidupku, tak bisa kupungkiri aku didera rasa cintayang membuncah-buncah. Inilah cintaku yang pertama, dan Aisha adalah gadispertama yang menyentuh hatiku dan menjajahnya.Waktu di Aliyah dulu, aku pernah naksir pada seorang gadis tapi tak pernah sampai menyentuh hati. Tak pernah sampai merindu dendam. Aku bahkantak punya keberanian untuk sekadar menyapanya atau mengingat namanya. Dirikuyang saat itu hanya berstatus sebagai khadim romo kiai, batur para santri, tak berani sekadar mendongakkan kepala kepada seorang santriwati.Juga selama di Kairo, sampai Aisha membuka cadarnya di rumah SyaikhUtsman. Kuakui ada satu nama yang membuatku selalu bergetar bilamendengarnya, namun tak lebih dari itu. Aku merasa sebagai seekor punguk danseluruh mahasiswi Indonesia di Kairo adalah bulan. Aku tidak pernah berusahamerindukannya. Dan tak akan pernah kuizinkan diriku merindukannya. Karenaaku merasa itu sia-sia. Aku tak mau melakukan hal yang sia-sia dan membuangtenaga.Aku lebih memilih mencurah seluruh rindu dendam, haru biru rindu danderu cintaku untuk belajar dan menggandrungi Al-Qur’an. Telah kusumpahkandalam diriku, aku tak akan mengulurkan tangan kepada seorang gadis kecualigadis itu yang menarik tanganku. Aku juga tak akan membukakan hatiku untuk mencintai seorang gadis kecuali gadis itu yang membukanya. Bukan suatukeangkuhan tapi karena rasa rendah diriku yang selalu menggelayut di kepala.Aku selalu ingat aku ini siapa? Anak petani kere. Anak penjual tape. Aku inisiapa? aku adalah lumpur hitam yang mendebu AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 166 menempel di sepatu dan sandalhinggap di atas aspalterguyur hujanterpelantingmasuk comberansiapa sudi memandangatau mengulurkan tangan?tanpa uluran tangan Tuhanaku adalah lumpur hitam yang malang Tuhan telah mengucapkan kun ! Lumpur hitam pun dijelma menjadimakhluk yang dianugerahi kenikmatan cinta yang membuncah-buncah dan rinduyang berdebam-debam. Seorang bidadari bermata bening telah disiapkanuntuknya. Fa bi ayyi alaai Rabbikuma tukadziban! Maka nikmat Tuhan kamuyang manakah yang kamu dustakan. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. 92 Belum juga masuk surga, Tuhan telah begitu pemurah memperlihatkanseorang bidadari yang baik dan cantik, bidadari yang putih bersih bernama Aisha.Maka nikmat Tuhan kamu yang manakan yang kamu dustakan?Maka tiada henti menangis kepada Tuhan, merasa terlalu agung anugerahyang dilimpahkan oleh-Nya kepadaku yang lumpur hitam. Mengiba-ibakepadaNya kiranya anugerah ini bukan bentuk istidraj , bukan bentuk nikmat yangsejatinya azab. Dalam sujud tangis di keheningan malam kuisakkan seribu doadari ratapan jiwa. Doa Adam, doa Ibrahim, doa Ayyub, doa Ya’qub, doa Daud,doa Sulaiman, doa Zakariya, doa Muhammad, doa seribu nabi, doa seribu wali, 92 Surat Ar-Rahman: 70-73. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 167 dan doa seribu sufi yang telah mereguk cinta hakiki dan melahirkan sejutagenerasi rabbani .* * *Dua hari menjelang hari H, barulah teman-teman satu rumah aku beritahu.Semua urusan di KBRI sudah selesai. Mahar telah aku beli; seuntai kalung,sebuah cincin dan mushaf mahar. Aku juga telah membeli satu stel jas yangpantas. Aku meminta kepada teman-teman untuk mengundang teman-temanterdekat. Tak lebih dari empat puluh orang. Mohon kesediaan datang di acaraakad nikah Jum’at depan, di masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Shubra El-Khaima.Seperti biasa Rudi nyeletuk, “Nurul dkk. diundang nggak Mas?”“Untuk akadnya tidak usah. Tapi walimahnya ya,” jawabku dengan tegas.Sebagai kabar gembira kuberitahukan pada teman-teman bahwa Bapak AtasePendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) secara khusus telah kuminta untuk menjadi saksi, dan beliau telah menyatakan kesediaannya. Aku juga minta padateman-teman untuk mengundang dua ratus orang. Seratus lima puluh putera danlima puluh puteri untuk datang di acara walimatul ‘ursy . Teman-teman satu rumahsepertinya masih tidak percaya pada apa yang aku kabarkan. Namun mereka mautidak mau harus percaya sebab aku tidak pernah main-main untuk urusan serius.Aku datangi rumah Tuan Boutros. Kosong.Saiful bilang, saat aku dua hari tidak di rumah, Tuan Boutros sekeluargapergi rekreasi ke Pantai Hurgada. Dua hari yang lalu aku memang sibuk di NasrCity membantu teman-teman Turki mempersiapkan segalanya. Aku merasa tidak lengkap jika sampai pesta walimatul ursy nanti keluarga Tuan Boutros tidak menyaksikan. Mereka adalah orang terdekat selama tiga tahun ini. Aku mencobamenghubungi nomor handphone Maria. Jawabannya, nomor yang anda hubungisedang berada di luar area! Sedih! Aku minta pada Rudi agar terus mencobamenghubungi Maria, memberitahukan acara paling bersejarah dalam hidupku inipada keluarganya. Mohon mereka bisa datang pada saat pesta walimah.Yang aku belum bisa mengerti adalah di manakah nanti aku setelahmenikah? Aku telah berusaha menyewa rumah di Hayyu Tsamin tapi Eqbal tidak mengizinkannya. Katanya rumahnya telah disiapkan oleh Aisha. Aku ingin tahurumahnya di mana dan sewanya perbulan berapa, tapi dia juga tidak mau AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 168 memberitahukannya, katanya biar surprise sesuai permintaan Aisha. Yang jelas,kata dia, rumah itu memang sangat layak untuk tinggal memadu kasih bersamaAisha. Aku pasrah saja, aku tidak meragukan ketulusan mereka.Satu hari menjelang akad nikah Eqbal dan dua orang Turki datang denganmembawa mobil pick up. Dia bilang akan mengangkut barang-barangku untuk ditata di rumah baru. Aisha yang memintanya. Komputer, beberapa stel pakaian,dan puluhan jilid buku dan kitab penting diangkut. Aku tidak boleh ikut.“ Insya Allah , semuanya akan beres dan aman. Saat ini kau adalah rajayang tidak boleh susah. Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk kalianberdua. Dan jangan lupa selesai shalat Jum’at kau langsung ke rumahku di Maadi.Kita akan berangkat ke Shubra bersama,” kata Eqbal yang sebentar lagi haruskupanggil paman.Ketika melihat kamarku yang berubah dan kehilangan banyak isinya akumenitikkan air mata. Waktu terus berjalan. Manusia tidak bisa menentangperubahan. Tak lama lagi aku akan meninggalkan kamar tercinta ini. Aku akanmeninggalkan teman-teman dan membuka lembaran hidup baru bersama seorangisteri bernama Aisha. berjalan di titian kodrat (apa yang harus kita katakan) jika berharap Dia menentukan 93 * * *Ketika fajar Jum’at merekah di ufuk timur, aku berkata dalam hati, “Inilahhariku.” Tiada sabar rasanya menunggu ashar tiba. Matahari seperti digandulimalaikat. Hari terasa berat. Waktu sepertinya berjalan begitu lambat.Usai shalat shubuh teman-teman telah bersiap. Mereka kubagi tugas. Rudishalat Jum’at di Masjid Indonesia menjadi petunjuk jalan bagi Pak Atdikbud.Mishbah ke Wisma Nusantara menjadi petunjuk jalan bagi bus yang disediakanuntuk teman-teman undangan. Jarak Nasr City-Shubra tidak dekat. SedangkanHamdi dan Saiful nanti begitu selesai shalat Jum’at langsung ke Shubra. Akusendiri usai shalat Jum’at langsung ke rumah Eqbal Hakan Erbakan. 93 Dipetik dari sajak berjudul ‘Tuhan dan Titahnya’ karya Fatin Hamama. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 169 Pukul delapan tepat telpon berdering, kukira dari Eqbal. Ternyata tidak.Dari Ustadz Jalal. Katanya beliau dan isterinya telah sampai di mahattah metro Hadayek Helwan. Beliau datang untuk membicarakan masalah yang dulu pernahbeliau pesankan melalui Nurul. Kuminta Saiful untuk menjemput Ustadz Jalal.Aku jadi merasa tidak enak tidak mengundang beliau secara langsung untuk menghadiri akad nikah. Kutanyakan pada teman-teman apakah undangan walimahuntuk beliau sudah sampai. Tidak tahu, mungkin belum, sebab undangan itudititipkan pada Mas Khalid. Dan rencananya Mas Khalid akan menyampaikannyausai shalat Jum’at nanti. Meskipun terkesan sangat mepet dan mendadak terpaksananti Ustadz Jalal akan kumohon untuk datang ke acara akad nikah.Ustadz Jalal dan ustadzah Maemuna, isterinya, sampai dengan wajahcerah. Mereka datang cuma berdua, tidak membawa ketiga anak mereka.“Mana keponakan-keponakanku Ustadz? Kenapa tidak dibawa serta?”tanyaku basa-basi.Hamdi datang dengan nampan berisi tiga gelas teh Arousa panas dan satupiring roti bolu. Entah dapat bolu dari mana anak itu.“Sekali-kali kami ingin bepergian berdua tanpa diganggu anak-anak. Biarbisa sedikit mesra. Pagi ini kami benar-benar menikmati perjalanan dengan metro .Dari Ramsis sampai Hadayek Helwan sepi, hawanya juga sejuk,” jawab UstadzJalal.“Mereka ditinggal sendirian di rumah?” heranku.“Tidak. Kebetulan Nurul dan teman-temannya usai shalat shubuh tadidatang ke rumah. Jadi mereka yang menjaga,” sahut Ustadzah Maemuna.“O begitu, syukurlah. Ngomong-ngomong Ustadz dan Ustadzahmenyempatkan untuk berkunjung kemari ada yang bisa saya bantu?” ucapku.Ustadz Jalal memberi tahu ada masalah sangat penting dan rahasia yangingin beliau bicarakan denganku. Beliau minta tempat yang aman. Kubawa beliaudan Ustadzah Maemuna ke dalam kamarku yang berantakan. Pintu kututup rapat.“Kok berantakan begini. Komputermu dan kitab-kitabmu tidak ada. Maupindahan nih, atau malah sedang pindahan?” komentar Ustadz Jalal.“Nanti setelah masalah Ustadz selesai akan aku ceritakan, insya Allah .Silakan Ustadz bicara,” jawabku. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 170 “Kami berdua datang kemari memohon bantuanmu menyelesaikan suatumasalah serius. Tidak masalah kami sebenarnya, tapi masalah seseorang yangdekat dengan kami. Dan yang paling tepat untuk kami minta pertolongan adalahengkau, Fahri. Kami sangat berharap engkau bisa membantu,” kata Ustadz Jalal.“Kau saya diberi kemampuan untuk itu. Insya Allah . Masalah apa ituUstadz?”“Ini masalah serius yang mengancam jiwa Nurul?”Mendengar hal itu pikiranku langsung tertuju pada buntut peristiwa Nourabersembunyi di rumah Nurul. Jangan-jangan Si Muka Dingin Bahadur tahu itudan memperkarakannya, tapi kalau itu masalahnya kenapa diriku tidak ikutdiperkarakan?.“Bagaimana jiwa Nurul bisa terancam Ustadz? Apa yang terjadi padanya,dan apa yang bisa saya lakukan untuk membantunya?”“Kau tahu Nurul adalah puteri tunggal Bapak KH. Ja’far Abdur Razaq,pengasuh pesantren besar di Jawa Timur. Selain cantik dia juga cerdas dan halusbudi. Sejak masih kelas satu aliyah sudah banyak kiai besar yang melamar Nuruluntuk puteranya. Nurul tidak mau. Ketika akhirnya Nurul belajar di Al Azharpinangan itu justru semakin banyak. Kiai Ja’far ayah Nurul berkali-kali menelponNurul agar segera menentukan pilihan pendamping hidupnya. Beliau merasasangat tidak enak menolak pinangan terus menerus. Apalagi jika pinangan itudatangnya jadi kiai yang lebih senior dari beliau atau dari guru beliau. Jika Nurulsudah tunangan atau menikah dengan seseorang yang dipilihnya tentu keduaorang tua Nurul akan lebih tenang. Dan jika berjumpa dengan para kiai-kiai diJawa Timur tidak akan terbebani oleh sindiran-sindiran halus dari para kiai yangmeminang puterinya. Dua bulan yang lalu ayahnya menelpon ada pinangan dariKiai Rahmad untuk puteranya Gus Anwar. Kiai Rahmad ini adalah gurunya ayahNurul waktu mondok di Bandar Kidul Kediri. Ayah Nurul tidak bisa menolaknyakecuali Nurul sudah memiliki seorang calon di Mesir. Jika tidak, maka Nurulterpaksa harus menerima pinangan itu. Inilah masalahnya.”“Nurul sendiri bagaimana? Saya mendengar ada beberapa mahasiswa yangsuka dengannya.” AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 171 “Memang ada beberapa mahasiswa yang mendekati dia secara baik-baik.Ada yang secara langsung. Ada juga yang lewat kami atau teman satu rumahnya.Tapi tak ada yang cocok di hatinya. Ternyata sejak dua tahun yang lalu diam-diamNurul telah kagum dan jatuh hati pada seseorang. Tapi sayangnya Nurul tidak berani mengungkapkannya karena rasa malunya yang tinggi. Ia berharap orangyang dicintainya terbuka hatinya dengan dan meminangnya tapi sepertinya orangyang dicintainya tidak tahu kalau Nurul mencintainya. Rasa cinta Nurul padanyamembuncah dan tak bisa dia sembunyikan sejak dua bulan yang lalu. Sejak ayahnya menelponnya untuk menerima Gus Anwar atau mencari calon sendiri diMesir yang shalih. Saat itu dia menangis pada isteriku. Ia mengungkapkan seluruhisi hatinya. Ia minta kepada isteriku untuk membantunya. Isteriku memberi saranuntuk berterus terang saja pada orang yang dicintainya itu. Tapi Nurul tidak mau,ia sangat malu. Nurul minta pada isteriku agar aku yang bicara dengan orang itu.Aku sangat sibuk sekali dan aku merasa tidak tepat untuk bicara pada orang yangdicintai Nurul itu. Akhirnya aku merasa aku perlu minta bantuanmu. Kau sangatdekat dengan orang itu. Sudah berkali-kali Nurul bertanya padaku bagaimanahasilnya. Aku tidak bisa menjawabnya. Sebab aku belum bertemu denganmu. Kausibuk aku pun sibuk. Baru kali ini aku bisa bertemu denganmu. Aku sangatberharap kau bisa membantu.”“Asal saya mampu, insya Allah Ustadz. Dia mahasiswi yang baik. Sayasalut dan kagum padanya. Meskipun telah menjabat sebagai Ketua Wihdah tapidia masih mau meluangkan waktu mengajar anak-anak baca Al-Qur’an di MasjidIndonsia. Dia juga orang yang mudah diminta tolong. Sangat kasihan memangkalau orang sebaik dia tidak mendapatkan apa yang dicintainya. Namanya orangkalau sudah cinta itu susah untuk tidak dipertemukan. Abu Bakar saja ketika adaseorang budak perempuan merana karena mencintai Muhammad bin Qasim binJa’far bin Abi Thalib hati beliau luluh. Beliau langsung menemui tuan pemilik budak itu dan membelinya, lalu mengirimnya ke Muhammad bin Qasim bin Ja’farbin Abi Thalib. Hal serupa juga dilakukan Utsman bin Affan dan Ali bin AbiThalib. Cinta memang tidak mudah. Orang Inggris bilang, Love is a sweet torment. Cinta adalah siksaan yang mengasyikkan. Tapi jika orang terus tersiksa AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 172 karena cinta, ia bisa binasa seperti Laila dan Majnun. Kebinasaan paling tragisadalah yang disebabkan oleh cinta,” jawabku.Ustadzah Maemuna menyahut,“Dan kami tak ingin melihat Nurul binasa karena cintanya pada pujaanhatinya.”“Memangnya rasa cinta Nurul sampai seperti itu?” heranku.“Sejak dua bulan yang lalu. Sejak ia menangis di pangkuanku, Nurulsering menangis sendiri. Berkali-kali dia cerita padaku akan hal itu. Ia ingin sekaliorang itu tahu bahwa dia sangat mencintainya, lalu orang itu membalas cintanyadan langsung melaksanakan sunnah Rasulillah. Nurul anti pacaran. Tapi rasa cintadi dalam hati siapa bisa mencegahnya. Aku tahu benar Nurul siap berkorban apasaja untuk kebaikan orang yang dicintainya itu. Bantulah kami membuka hatiorang itu?” kata Ustadzah Maemuna.“ Insya Allah . Saya paling tak tahan melihat seseorang tersiksa batinnya.Jadi siapakah orang yang sangat beruntung itu, orang yang dipuja dan dicintaigadis shalihah seperti Nurul?” tukasku tenang. Dalam hati aku merasa bersyukurbahwa aku mendapatkan seorang biadadari yang kucintai tanpa harus melalauisiksaan batin serumit Nurul. Tenyata menjadi seorang gadis tidak semudahmenjadi seorang pemuda.“Kau sangat mengenalnya kuharap kau tidak kaget mendengar namanyakusebut,” kata Ustadz Jalal.“Santai saja Ustadz, insya Allah saya akan biasa saja,” jawabku santai.“Orang yang dicintai Nurul, yang namanya selalu dia sebut dalam doa-doanya, yang membuat dirinya satu minggu ini tidak bisa tidur entah kenapa,adalah FAHRI BIN ABDULLAH SHIDDIQ!”Mendengar namaku yang disebut aku bagaikan mendengar gelegar petirmenyambar telingaku. Aku tidak percaya dengan apa yang baru saja aku dengardari lisan ustadz Jalal.“Siapa Ustadz, mungkin ustadz salah ucap?” tanyaku meyakinkan apayang aku dengar.“Aku tidak salah ucap Fahri. Kaulah orangnya. Nurul sangat mencintaimu.Berkali-kali dia bicara denganmu langsung atau lewat telpon tapi dia tidak berani AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 173 mengatakan itu. Dan sudah berkali-kali dia minta kami menemuimumengungkapkan isi hatinya padamu, tapi baru kali ini aku sempat. BagaimanaFahri kau bisa membantu Nurul bukan?”Aku meneteskan air mata. Tetesan itu makin lama makin deras. Akupuntergugu. Kenapa jalan takdirnya seperti ini? Kenapa berita yang sebenarnya sangatmembahagiakan hatiku ini datang terlambat. Satu-satu nama seorang gadis yangbila kudengar hatiku bergetar adalah Nurul. Nurul Azkiya. Berita yang seharusnyamembuat hatiku berbunga-bunga itu kini justru membuat hatiku terasa pilu.Dalam hati aku menyumpahi kebiasaan buruk orang Jawa. Alon-alon watonkelakon ! Jadinya selalu terlambat. Jika dua bulan yang lalu Nurul mengucapkantiga kata saja: maukah kamu menikahi aku? Tak akan ada kepedihan ini. Sejak bertemu muka dengan Aisha hatiku sepenuhnya dipenuhi rasa cinta kepadanya.Dan beberapa jam lagi ikatan suci yang menyatukan cinta kami akan terjadi, insya Allah .Dengan terisak-isak kukatakan pada Ustadz Jalal dan UstadzahMaemunah, “Oh, andaikan waktu bisa diputar kembali. It is no use crying over spilt milk . Tak ada gunanya menangisi susu yang telah tumpah!”Lalu kucoba menenangkan diri dan kujelaskan semuanya yang telahterjadi atas diriku. Aku tak bisa menyembunyikan tangisku saat menceritakansemuanya. Pertemuan dengan Aisha di Metro , diskusi dengan Alicia, tawaranSyaikh Utsman, pertemuan dengan Aisha dan keluarganya, sampai rencana akadnikah dan walimah yang tinggal menunggu jam D nya.“Apa yang bisa aku lakukan untuk Nurul Ustadz, apa. Seandainya Ustadz jadi diriku apa yang bisa Ustadz lakukan?” kataku sambil tergugu, hatiku merasapilu. Seandainya Nurul dan Aisha datang bersamaan, aku tak perlu istikharahuntuk memilih Nurul. Aku lebih mengenal Nurul daripada Aisha. Tapi siapa bisamenarik mundur waktu yang telah berjalan.Ustadz Jalal dan Ustadzah Maemuna menangis terisak-isak. Ustadz Jalalmerasa sangat menyesal dan sangat bersalah pada Nurul. Sudah berkali-kali Nurulmendesaknya untuk menemui aku dan menjelaskan masalah itu tapi Ustadz Jalalselalu mengulur waktu karena konsentrasi memperbaiki disertasi doktoralnya.Yang ia sesalkan adalah kenapa beliau tidak menyempatkan sepuluh menit saja AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 174 untuk menilpunku memberikan sekadar isyarat ada seorang yang mencintaiku.Ustadzah Maemuna menangis tersedu-sedu, ia tak bisa membayangkan pilunyahati Nurul. Hanya karena sebuah keterlambatan sesuatu yang paling berharga bagi jiwanya tidak ia dapatkan.Dalam tangisku aku merasa masalah Nurul ini adalah cobaan besar bagikomitmenku atas semua kata-kataku di rumah Syaikh Utsman. Cobaan atas cintadan kesetiaanku pada Aisha. Bisa saja aku nekad membatalkan kesepakatan dansemua rencana yang telah ditetapkan seperti dalam film India. Akad Nikah toh belum terjadi. Mahar belum aku bayarkan. Aku juga sama sekali belum pernahmenyentuh Aisha. Melihat wajahnya juga baru satu kali. Tapi jika aku melakukanhal itu, namaku akan ditulis dengan lumpur hitam berbau busuk oleh sejarah. Akuakan menjadi orang munafik paling menyakitkan hati orang-orang yang kucintaidan kuhormati seperti Syaikh Utsman, Ummu Fathi, Eqbal Hakan Erbakan danisterinya, dan tentunya paling sakit dan terzalimi adalah Aisha. Kemudian seluruhmahasiswa Turki di Mesir akan melaknat perbuatanku. Dan kelak ketika akuberjumpa dengan Baginda Nabi beliau akan murka padaku karena aku telahmenyakiti perasaan sekian banyak umatnya. Aku tak mau itu terjadi. Lebih dariitu aku tidak tahu seberapa panjang umurku ini. Jika aku membatalkan pernikahanyang telah dirancang matang, aku tidak tahu apakah Allah masih akanmemberikan kesempatan padaku untuk mengikuti sunnah Rasul. Ataukah aku justru tidak akan punya kesempatan menyempurnakan separo agama sama sekali.Tidak selamanya perasaan harus dituruti. Akal sehat adalah juga wahyu Ilahi. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 175 17. Ikatan Suci Apa yang terjadi antara diriku dan Nurul adalah tragedi yang sangatmemilukan. Aku tak memungkiri, di dalam taksi selama perjalanan menuju rumahEqbal Hakan Erbakan, hatiku menangis. Aku ini siapa? Nurul sungguh terlalu.Apakah dia bukan orang Jawa? Aku ini orang Jawa. Di Jawa, seorang khadim kiaidan batur santri, anak petani kere, mana mungkin berani mendongakkan kepalaapalagi mengutarakan cinta pada seorang puteri kiai. Dia sungguh terlalumenunggu hal itu terjadi padaku. Semestinya dialah yang harus mengulurkantangannya. Dia sungguh terlalu berulang kali ketemu tidak sekalipunmengungkapkan perasaannya yang mungkin hanya membutuhkan waktu satumenit. Atau kalau malu hanya dengan beberapa baris tulisan tangannya tragedi initidak akan terjadi. Menyatakan cinta untuk menikah di jalan Allah bukanlah suatuperbuatan tercela. Dia sungguh terlalu. Tapi dia tidak keliru. Dia telah menempuh jalan yang benar. Dia benar-benar gadis shalihah yang pemalu. Yang terlalusesungguhnya adalah Ustadz Jalal dan Ustadzah Maemuna. Mereka berduasungguh terlalu. Atau justru aku yang terlalu dan begitu dungu. rinai tangis dalam hatikubagai rintik hujan di kotaapa gerangan makna lesu yang menyusup masuk kalbuku? 94 Sampai di halaman rumah Eqbal aku melihat tiga mobil mewah berjajar.Rumahnya ada di lantai tiga sebuah villa mewah tak jauh dari KFC Maadi.Sebelum masuk kuhapus air mata, kutata hati dan jiwa. Aku berusaha tersenyum.Aku disambut hangat oleh Eqbal dan tiga lelaki Turki. Rumahnya tidak terlaluramai. Eqbal memperkenalkan tiga lelaki Turki yang berpakaian rapi itu.“Ini Ismael Akhtar, Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Turki di Mesir, inisekjennya Ali Naar, sedangkan ini yang baru tiba dari Turki tadi pagi adalah calonpamanmu Akbar Ali Faroughi, adik kandung ibunya Aisha.” 94 Dari penggalan puisi “Lagu Hujan” karya penyair Perancis Paul Verlaine (1844-1896)terdapat dalam Puisi Dunia, Balai Pustaka, 1952, hal. 88. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 176 Akbar Ali yang gagah itu memelukku erat dan berbisik, “Senang memilikikeponakan seperti dirimu. Aisha sudah banyak bercerita tentangmu padaku.Selamat datang di keluarga besar Ali Faroughi.”Di ruang tamu itu kami berbincang-bincang sambil menunggu Aisha yangsedang berdandan. Akbar Ali menceritakan silsilah keluarga besarnya agar akutahu jelasnya. Ali Faroughi ayahnya dan juga kakek Aisha adalah asli Turki.Beliau lahir di kota Izmir dari keluarga pedagang kain. Lulus sekolah menengahlangsung diminta ayahnya merantau ke Istambul dan membuka toko kain di sana.Beliau menuruti anjuran ayahnya. Bakat bisnisnya luar biasa besar. Tokonya majupesat sampai akhirnya bisa membuat pabrik tekstil kecil-kecilan. Akhir tahun1948 beliau menikah di Yordan dengan seorang gadis pengungsi Palestinasebatang kara yang seluruh keluarganya telah tewas dibantai Israel dan hartakekayaannya juga dirampas. Gadis Palestina itu beliau bawa ke Istanbul. Enamtahun kemudian, yaitu tahun 1954, lahirlah anak mereka yang pertama diberinama Alia Ali Faroughi. Alia itulah ibu kandung Aisha. Empat tahun kemudianlahirlah Akbar Ali Faroughi dan jauh setelah itu, lima bekas tahun kemudian barulahir Sarah Ali Faroughi yang sekarang menikah dengan Eqbal Hakan Erbakan.Ali Faroughi adalah pengikut setia Al-Imam Asy-Syaikh Al-Mujaddid BadiuzZaman Sa’id An-Nursi. Ali Faroughi wafat pada tahun 1993 pada usia 73 tahun,meninggalkan tiga buah perusahaan besar. Di antara ketiga anaknya itu yangpaling cerdas dan ulet adalah Alia. Dia selalu terbaik di sekolah menengah. Diadokter terbaik lulusan Istanbul University tahun 1976 dan langsung mendapatbeasiswa ke Jerman tahun itu juga. Di Jerman Alia mengambil spesialis jantung.Setelah tiga tahun di Jerman ia menikah dengan seorang muallaf Jerman namanyaRudolf Greimas, seorang pemilik swalayan. Tahun 1981 Aisha lahir. Dan tahun1982 Alia memperoleh gelar doktornya dengan predikat summa cumlaude danmengambil keputusan untuk tinggal dan bekerja di Jerman. Yang menyedihkantujuh tahun yang lalu, Alia tewas dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di sebuah jalur cepat yang berada pinggir kota Munchen, meninggalkan Aisha yang masihbelia. Aku baru tahu sebenarnya Aisha telah lama kehilangan seorang ibu.Kira-kira setengah jam sebelum azan ashar berkumandang, Sarah AliFaroughi, memberi tahu semuanya telah siap. Aku minta tolong pada Eqbal agar AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 177 bisa melihat wajah Aisha sebelum berangkat. Aku ingin mengisi kembali energicintaku. Aku ingin menghilangkan segala galau dan melenyapkan segala piluyang masih terasa menyelimuti hatiku. Aku tak mau tragedi Nurul menorehkannoda dalam hatiku. Aku harus melihat wajah Aisha yang sinarnya akan menerangisemua kisi dan relung hatiku. Kesejukannya akan menyiram jiwaku.Eqbal tersenyum padaku dan menarik lenganku. Dia membawaku masuk ke sebuah kamar di sana hanya ada tiga perempuan Turki semuanya telah memakicadar. Eqbal minta agar Aisha membuka cadarnya. Seorang perempuan yangmemakai abaya paling indah perlahan membuka cadar kuning keemasannya.Perlahan wajah yang bercahaya itu tampak dan tersenyum padaku. Akumemandangnya lekat-lekat. Aku tersihir oleh pesonanya. Tanpa sadar hatikubertasbih dan berpuisi: alangkah manis gadis inibukan main elok dan ayucalon isterikumatanya berbinar-binar alangkah indahnya Setelah kurasa cukup, aku meminta Aisha memakai kembali cadarnya.Kami pun berangkat dengan menggunakan tiga sedan Mercy. Aku bersama Eqbaldan isterinya. Aisha bersama pamannya Akbar dan isterinya. Ketua PersatuanMahasiswa Turki bersama sekjennya. Selama dalam perjalanan aku lebih banyak mengucapkan istighfar. Aku berharap saat ini keluarga di Indonesia mengirimkanselaksa doa untukku. Mereka sudah aku beri tahu detik-detik ini aku akanmembuka lembaran hidup baru. Dalam perjalanan sempat aku keluarkanpertanyaan yang mengganjal pada Eqbal, “Ayah Aisha, Tuan Rudolf Greimas,bukankah masih hidup. Apakah beliau akan datang?”“Beliau memang masih hidup tapi tidak akan datang dan Aisha juga tidak terlalu menginginkan dia datang. Yang jelas dia sudah tahu puterinya akanmenikah dengan mahasiswa Indonesia. Tentang Rudolf Greimas nantitanyakanlah sendiri pada Aisha, kenapa sampai dia tidak mengharapkankedatangannya,” jawab Eqbal Hakan.* * * AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 178 Tepat saat adzan ashar berkumandang kami sampai di masjid tempat akadnikah akan dilangsungkan. Sudah banyak teman-teman mahasiswa Indonesia danmahasiswa Turki yang sampai di sana. Aisha dan dua bibinya langsung menujulantai dua tempat jamaah wanita. Aku menyalami teman-teman. Mereka semuatersenyum dan mengucapkan selamat padaku. Usai shalat ashar acara akad nikahdimulai.Acara dilangsungkan di depan mihrab masjid. Syaikh Ustman, SyaikhProf.Dr. Abdul Ghafur Ja’far, Bapak Atdikbud, Eqbal Hakan Erbakan, Akbar Alidan beberapa syaikh Mesir yang diundang Syaikh Ustman duduk dengan khidmattepat di depan mihrab menghadap ke arah jamaah dan hadirin yang memenuhimasjid. Rupanya saat shalat Jum’at tadi telah diumumkan akan ada acara akadnikah antara mahasiswa Indonesia dan muslimah Turki, sehingga orang Mesiryang ada di sekitar masjid penasaran dan masjidpun penuh. Aku duduk di sebelahkanan Akbar Ali. Di barisan depan hadirin tampak ketua PPMI dan pengurusnya,teman-teman satu rumah, Syaikh Ahmad Taqiyyuddin, teman-teman Mesir diprogram pasca dan Bapak M. Saeful Anam dari bagian Konsuler KBRI yang akanmencatat kejadian penting ini untuk mengeluarkan surat nikah resmi. Rudi yangpaling suka pegang tustel sibuk membidikkan kameranya. Dua orang mahasiswaTurki juga sibuk mengabdikan peristiwa bersejarah ini dengan handycam dankamera.Yang menjadi pembawa acara adalah Ismael Akhtar, Ketua UmumPersatuan Mahasiswa Turki di Mesir. Bahasa Arab fushanya indah. Acara dibukadengan basmalah dan pembacaan kalam Ilahi. Lalu sambutan singkat darikeluarga mempelai perempuan yang disampaikan Eqbal. Sambutan singkat darikeluarga mempelai pria oleh Syaikh Utsman. Barulah akad nikah. Pihak waliperempuan mewakilkan Syaikh Prof. Dr. Abdul Ghafur Ja’far untuk menikahkanAisha.Syaikh Abdul Ghafur Ja’far, yang tak lain adalah pembimbingku menulistesis itu maju dan duduk di tengah lingkaran. Akbar Ali dan Eqbal Hakanmenuntunku maju dan duduk di hadapan Syaikh. Mereka berdua mendampingku.Pak Atdikbud juga maju, duduk di samping Syaikh sebagai saksi. Ismael Akhtar juga maju sebagai saksi. Saiful ikut maju membawakan mahar. Aku sempat AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 179 melirik ke lantai dua. Aisha dan kedua bibinya serta ratusan muslimah di sanamemandang ke bawah. Ke arah prosesi sakral ini dilangsungkan.Sebelum memulai mengakad Syaikh Abdul Ghafur meminta kepadasemua hadirin untuk beristighfar, mensucikan hati dan jiwa. Lalu meminta kepadasemuanya untuk bersama-sama membaca dua kalimat syahadat. Aku meneteskanair mata, hatiku basah. Aku belum pernah merasakan suasana sedemikiansakralnya. Syaikh Abdul Ghafur menjabat tanganku erat, lalu mewakili walimenikahkan diriku dengan Aisha. Dan dengan suara terbata-bata namun jelas akumenjawab dengan penuh kemantapan hati:“ Qabiltu nikahaha wa tazwijaha bi mahril madzkur, ala manhaji kitabillahwa sunnati Rasulillah! Aku terima nikah dan kawin dia (Aisha binti Rudolf Kremas) dengan mahar yang telah disebut, di atas manhaj kitab Allah dan sunnah Rasulullah!”Spontan dari lantai dua terdengar wanita-wanita Mesir melantunkan zaghrudah 95 yang melengking indah. Dan Syaikh Abdul Ghafur membimbingseluruh hadirin untuk mengucapkan doa yeng telah diajarkan oleh RasulullahSaw.:“ Baralallahu laka wa baraka alaika wa jama’a bainakuma fi khair! ” 96 Masjid pun berdengung-dengung oleh doa seluruh hadirin. Hatiku terasasejuk sekali. Air mataku terus melelah tiada henti. Aku tiada henti mengucapkan hamdalah dalam hati. Setelah itu disambung khutbah nikah yang dibawakanSyaikh Ahmad. Khutbah yang singkat, padat, namun membuat hatiku bergetarhebat. Diakhiri dengan doa yang dipimpin Syaikh Utsman, doa yang membuatdiriku lebur dalam keagungan tanda-tanda kekuasaan Tuhan.Selesai doa, Syaikh Utsman membimbing hadirin untuk melantunkan thalaal badru , lagu kebahagiaan yang dinyanyikan kaum Anshar saat menyambutkedatangan Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar Ash-Shiddiq di madinahsetelah menempuh perjalanan hijrah yang panjang dan melelahkan. Para hadirinberdiri, menyalami dan merangkulku satu persatu sambil membisikkan doa 95 Siulan khas wanita Arab sebagai ungkapan kegembiraan. 96 Semoga berkah Allah tetap untukmu, dan semoga berkah Allah tetap ke atasmu dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi,Abu Daud, dan Ahmad) AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 180 barakah diiringi lantunan thalaal badru . Gerimis di hatiku tidak mau berhenti. Airmata terus saja meleleh. Aku kini telah memiliki seorang isteri. Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, Allahu akbar! * * *Seperti kesepakatan setelah akad nikah kami tidak langsung zafaf. Malamzafaf adalah setelah walimah. Dua hari lagi. Sampai rumah teman-temanmenggodaku habis-habisan. Aku tanyakan pada mereka apa sudah bisamenghubungi keluarga Tuan Boutros. Belum bisa. Tidak enak rasanya jikamereka tidak menghadiri walimah nanti. Meskipun berbeda agama mereka sudahseperti keluarga sendiri.Pukul dua belas malam teman-teman sudah tidur. Tapi aku sama sekalitidak bisa memejamkan mata. Aku ingat banyak hal. Aku menelusuri kembaliperjalanan hidupku. Sejak masih SD, jualan tape. Lalu masuk pesantren menjadikhadim Romo Kiai sambil melanjutkan sekolah di Tsanawiyah dan Aliyah milik pesantren. Dan akhirnya dengan susah payah bisa sampai Mesir. Aku menangissendiri ditemani sepi.Tiba-tiba handphone- ku berdering. Kulihat ada yang memanggil. Aisha!Hatiku berdegup kencang. Aku menyeka air mata dan menata perasaan.Kuangkat:“Fahri?”“Ya.”“Kasihku, aku yakin kau belum tidur. Kau tidak bisa tidur. Kau pastisedang memikirkan aku. Ya ‘kan?” Dan klik. Diputus. Aku belum sempatmenjawab.Aku gemes sekali padanya. Pada Aisha. Ia menggodaku. Kukirim sms padanya. Sebab jika kutelpon takut tidak dia angkat. Percuma.“ Aisha, aku sangat merindukanmu. ” Tulisku.“ Aku sudah tahu. Bersabarlah. Allah mencintai orang-orang yang bersabar .”Jawab Aisha. Aku menghela nafas panjang. Aku ingin shalat malam.* * *Pagi hari, usai shalat shubuh, di masjid Al Fath Al Islami, seluruh jamaahyang mengenalku mengucapkan selamat. Rupanya Syaikh Ahmad telah memberi AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 181 tahu mereka. Dan Syaikh Ahmad mengajakku ke kamarnya di belakang mihrab.Beliau memberikan kabar bahagia mengenai Noura.Alhamdulillah kebenaran itu terkuat juga. Dari tes DNA, gen Noura tidak sama dengan gen Si Muka Dingin Bahadur dan isterinya yaitu Madame Syaima.Gen Noura justru sama dengan milik suami isteri bernama Tuan Adel dan Madame Yasmin yang kini jadi dosen di Ains Syam University yang saat itumelahirkan bayinya bersamaan harinya dengan Madame Syaima. Dan Nadia gadisyang selama ini mereka besarkan dengan penuh kasih sayang sama gennyadengan Si Muka Dingin Bahadur dan Madame Syaima. Dua bayi itu tertukar.Noura memang mirip sekali dengan Madame Yasmin dan Si Nadia mirip dengan Madame Syaima. Mereka telah menemukan orang tua masih-masing. Nourabahagia dan Nadia nelangsa. Untungnya Tuan Adel dan Madame Yasmin tetapmeminta Nadia tinggal bersama mereka. Sebab Nadia telah dianggap sebagaianaknya sendiri. Si Muka Dingin Bahadur sedang diproses atas segalakejahatannya. Mendengar kabar bahagia itu aku merasa sangat bahagia. Gadis innocent yang lembut itu akhirnya benar-benar menemukan taman kebahagiaanyang selama ini hilang.Usai dari masjid aku mengajak musyawarah teman-teman satu rumah. Tak lama lagi aku akan meninggalkan mereka. Iuran sewa rumah bulan depan akubayar sekalian. Jadi mereka tidak bertambah beban meskipun aku tidak lagi saturumah dengan mereka. Namun aku minta tolong kepada mereka agar bulanberikutnya sudah ada yang menggantikan aku. Teman-teman rela melepaskan akudan mendoakan semoga hidup bahagia. Mereka minta agar aku tidak segan danmasih sering main ke Hadayek Helwan. Mereka bertanya aku akan tinggal dimana. Aku menjawab, “Belum tahu. Semua yang mengurus isteri tercinta!”Kontan mereka menyahut bareng, “Enaknya punya isteri gadis Turki yangshalehah seperti Aisha!” Aku tersenyum mendengarnya.Pukul sembilan Paman Eqbal—setelah akad nikah aku harusmemanggilnya paman—dan tiga mahasiswa Turki datang kembali dengan pick up. Hendak mengangkut semua barangku yang tersisa. Dia belum juga maumengatakan rumah yang akan kami tempati itu di mana. “Nanti kau akan tahu juga!” jawabnya enteng. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 182 Hari berikutnya adalah pesta walimatul ursy di Darul Munasabat MasjidRab’ah El-Adawea, Nasr City. Sejak ashar aku telah berada di rumah mahasiswaTurki yang telah berkeluarga di Hadidar Toni Street. Namanya Subhan Tibi.Isterinya bernama Laila Belardi. Mereka teman baik Paman Eqbal dan Bibi Sarah.Di rumah mereka yang letaknya kira-kira satu kilometer dari lokasi walimah, akudan Aisha dirias ala pengantin Turki. Aisha benar-benar seperti bidadari. Tapielok wajahnya tersembunyi di balik cadar tipis keemasan. Dan inilah untuk pertama kali kami duduk bersanding di dalam mobil mewah. Selama dalamperjalanan menuju tempat walimah aku tak berani menyentuhnya. KelihatannyaAisha gemes melihat ketidakberanianku. Ia meletakkan tangannya di atas telapak tanganku. Dengan ragu-ragu aku memegang tangannya. Dan hatiku berdesirhebat. Itulah untuk pertama kalinya aku memegang tangan halus seorang gadis.Pesta walimah sangat meriah. Di mulai tepat setelah ashar. Ada panggungdi depan. Tempat lelaki dan wanita di pisah dengan satir. Pengantin lelaki berbaurdengan undangan lelaki dan pengantin wanita berbaur bersama pengantin wanita.Panggung yang indah itu rupanya untuk hiburan. Tim Shalawat Turkimenunjukkan kebolehannya. Juga tim nasyid Indonesia. Ada juga pantomim,sumbangan dari teman-teman KSW. Tadzkirah di sampaikan oleh Dr. AkramRidha, pakar psikologi yang juga seorang dai terkemuka di Kairo. Semua berjalandengan sangat mengesan bagi siapa saja yang hadir malam itu.Setelah acara berakhir, dan tamu undangan telah banyak yang pulang,Paman Eqbal membawaku ke tempat pengantin wanita. Di sana ternyata adapelaminan yang telah dihias indah. Aisha sudah duduk manis duduk di sana. Akudiminta untuk duduk di sampingnya untuk diabadikan dalam foto dan video.Aisha minta dipangku dan disuapi kue. Lalu minta dibopong dandigendong. Ia juga minta difoto dalam gaya-gaya dansa. Ada-ada saja. Ia sangatmesra dan manja. Tapi ia sangat tahu menjaga diri, ia tidak minta dicium saat itu.Kemesraan kami yang tak lama itu tidak ada yang melihat kecuali beberapamuslimah, Paman Eqbal dan Paman Akbar Ali. Saat adzan maghribberkumandang dari menara masjid. Aku dan Aisha telah berada di dalamLimousin meluncur menuju tempat untuk malam zafaf. Menjadi sopir kami adalahPaman Eqbal Hakan Erbakan, isterinya Sarah duduk disampingnya dengan si AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 183 kecil Hasan di pangkuannya. Di belakang kami mobil Paman Akbar Alimembuntuti. Ia bersama isterinya dan si kecil Amena. Selama dalam perjalanankami diam tanpa bicara apa-apa namun tangan kami erat berpegangan.Mobil kami terus melaju. Lampu-lampu telah menyala seperti bintang-bintang. Langit merah bersemburat indah. Mobil melaju diatas jalan layang yangmembelah Ramsis. Terus ke Barat. Apakah Paman Eqbal akan membawa kami kehotel? Aku tidak tahu. Semua mahasiswa Indonesia yang menikah di Cairo tidak ada yang menghabiskan malam pertama di hotel. Semuanya menghabiskan malampertama di rumah kontrakan yang sederhana. Di depan sudah tampak sungai Nile.Kami melewati Ramses Hilton. Mobil terus melaju. Aisha menyandarkankepalanya di pundakku. Aku merasakan suasana yang sangat indah. Kami beradadi atas Jembatan 6th Oktober yang menyeberangi sungai Nil. Restauran dan nighclub terapung telah menyalakan lampunya. Di depan sana agak ke selatan ditengah daratan seperti pulau di tengah sungai Nil tampak Cairo Tower menjulangtinggi. Daratan yang dikelilingi sungai Nile itu disebut daerah El-Zamalik.Kawasan yang sangat elite dan indah. Eqbal membelokkan mobil dan turun dari jembatan ke El-Gezira Street. Kami berada di daerah El-Zamalik. Mobil terusberjalan ke utara menyusuri pinggir sungai Nil. Melewati Cairo Marriot Hotel.Melewati Kedutaan Swedia. Akhirnya sampai di Muhamad Mazhar Steet. Disebuah gedung bertingkat dua belas yang berada tepat di pinggir sungai Nile kamiberhenti.Paman Eqbal membawa kami masuk. Di dalam gedung dekat tangga naik dan lift ada dua penjaga berdasi dan membawa senapan otomatis. Paman Eqbalberbincang dengan mereka sebentar lalu menarik lenganku.“Ini saudara saya, Fahri Abdullah dari Indonesia, dia nanti yang akanmenempati flat nomor 21 bersama isterinya. Mereka berdua akan menggantikanMr. Edward Minnich yang telah pindah bulan yang lalu.”Kata Paman Eqbalmemperkenalkan diriku. Dua penjaga itu tersenyum dan menjabat tangankusambil berkata, “Selamat datang di apartemen ini pengantin baru!” Penampilankudan Aisha memang mudah sekali ditebak.Kami lalu masuk lift dan naik ke lantai tujuh. Tiap lantai ada tiga flat. Flatnomor, 19, 20 dan 21 berada dalam satu lantai. Paman Eqbal membuka pintu flat AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 184 nomor 21. Kami masuk. Paman Eqbal menyalakan lampu. Dan tampaklah sebuahruangan tamu yang mewah. Lebih mewah dari rumah Bapak Atase Pendidikan diDokki. Kami duduk di sofa yang empuk. Tak lama kemudian Paman Akbar Alidan isterinya masuk. Mereka langsung duduk.“Gimana pengantin baru, kalian sudah siap?” tanya Paman Eqbal sambiltersenyum.Aku diam tidak menjawab kecuali dengan senyum.“Baiklah Fahri, kau berbahagialah malam ini bersama isterimu. Kamitidak akan lama-lama di sini. Ini kuncinya peganglah. Dua penjaga itu yang hitamnamanya Hosam dan yang kuning namanya Magdi. Kau sudah lama di Mesir jadikau tidak akan asing berada di sini. Jika ada apa-apa telpon aku. Kami pamit dulu.Semoga umur kalian penuh berkah.” Pamit Paman Eqbal sambil berdiri dariduduknya.“Aisha dan kau Fahri, kami juga pamit. Malam ini juga kami akan terbangke Istanbul. Sudah tiga hari kami di sini. Nanti kalau ada waktu kami akanmengunjungi kalian,” kata Akbar Ali Faraughi, paman Aisha. Aisha memeluk pamannya dengan mata berkaca-kaca. Lalu gantian aku memeluknya, dan diaberbisik, “Jaga dia baik-baik Fahri, aku percaya padamu!”“Insya Allah, paman. Doanya. Salam buat seluruh keluarga di Turki.” jawabku. Kulihat Aisha lalu berpelukan dengan Elena Hashim, isteri Akbar Ali.Setekah itu ia memeluk bibinya, Sarah Ali Faraughi dengan tangis pecah.“Aisha kau sudah hidup di dunia baru. Kuatkanlah dirimu dengan takwa.Minta tolonglah kepada Allah dengan shalat dan kesabaran. Dan layanilahsuamimu dengan sebaik-baiknya. Ridha suamimu adalah surgamu,” suara BibiSarah terdengar parau.Mereka lalu beranjak keluar. Satu persatu meninggalkan pintu. Kamimengantar sampai di pintu. Terakhir Paman Eqbal memeluk diriku sambilberkata, “Fahri, kau tentu ingat pelajaran hadits di kuliah, Rasulullah bersabda,‘ Orang pilihan di antara kalian adalah yang paling berbuat baik kepada perempuan (isteri)nya. ’ Kumohon, muliakanlah isterimu. Bawalah dia hidup di jalan yang diridhai Allah!’“ Insya Allah , doakanlah kami,” jawabku. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 185 Tak lama kemudian mereka hilang di telah pintu lift. Kami masuk kembalike dalam flat dan menutup pintu.* * *Mereka telah pergi meninggalkan kami berdua. Kami salah tingkah.Wajah Aisha merona. Tubuhku panas dingin. Kami merasa sama-sama canggungmau berbuat apa. Tapi kami merasa itulah indahnya.“Kita belum shalat maghrib,” lirih Aisha. Ia masih berdiri tak jauh didepanku dengan wajah menunduk. Aku tersadar, waktu sudah mepet, aku harussegera memberanikan diri melakukan sesuatu. Ada sunnah Rasulullah yang harusaku amalkan ketika untuk pertama kalinya berada dalam satu kamar atau saturumah dengan pengantinku. Aku bergerak mendekati Aisha dan menggamittangannya.“Kamar kita di mana, Sayang?” tanyaku pelanku.“Sini,” jawab Aisha sambil melangkah ke sebuah kamar.Pintu kubuka. Gelap. Lampu kunyalakan, tampaklah kamar pengantinyang berhias indah, wangi dan sangat romantis. Kuajak Aisha duduk di ranjang.Aku membaca basmalah dengan segenap penghayatan akan ke-MahaRahman-andan ke-Maharahim-an Allah. Lalu kupegang ubun-ubun kepala Aisha denganpenuh kasih sayang sambil berdoa seperti yang diajarkan baginda Nabi,“ Allaahumma, inni asaluka min khairiha wa khairi ma jabaltaha, waa’udzubika min syarriha wa syarri ma jabaltaha! Ya Allah, sesungguhnya akumohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan wataknya. Dan aku mohonperlindungan-Mu dari kejahatannya dan kejahatan wataknya. Amin.” 97 Kulihat Aisha memejamkan kedua matanya dan dari mulutnya terdengaramin..amin..amin, berkali-kali. Ia sudah mengerti bagaimana memasuki malamzafaf agar pernikahan penuh berkah. Setelah itu kulanjutkan dengan doa yangdiriwayatkan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya Al Adzkaar ,“ Baarakallaahu likulli waahidin minna fi shaahibihi. Semoga Allahmembarakahi masing-masing di antara kita terhadap teman hidupnya.” 97 Sebagaimana terdapat dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Ibnu Majah, AbuDaud, dan Ibnu Sinni. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 186 Lalu kukecup ubun-ubunnya sambil menangis dan mengulang doa ituberkali-kali. Aisha terus mengucapkan amin..amin..amin, dengan air mata melelehdi pipinya.Barulah kuajak Aisha untuk mengambil air wudhu dan shalat maghrib berjamaah.Setelah shalat maghrib membaca dzikir, shalat sunnah ba’diyah, membaca wiriddan doa rabithah. Menjelang Isya kuajak Aisha untuk shalat sunnah bersamasebagaimana dilakukan salafush shalih, agar pernikahan kami ini penuh barakah.Selesai shalat aku membaca doa sebagaimana diajarkan baginda nabi dalamsebuah hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud,“ Allaahumma baarik li fi ahli, wa baarik lahum fiyya. Allaahumma ijma’bainana ma jama’ta bikhair, wa farriq bainana idza farraqta ila khair. Ya Allah,barakahilah bagiku dalam keluargaku, dan berilah barakah mereka kepadaku. YaAllah, kumpulkan antara kami apa yang engkau kumpulkan dengan kebaikan, danpisahkan antara kami jika engkau memisahkan menuju kebaikan. Amin.”Di belakangku Aisha khusyu mengucapkan amin..amin..amin, kabulkan yaAllah, kabulkan ya Allah, kabulkan ya Allah, dengan rahmat dan kasih-Mu.Usai shalat dan berdoa aku berbalik menghadap Aisha, aku hendak mengelus kepalanya. Aisha malah mencium tanganku sambil terisak-isak. AdzanIsya berkumandang. Kupegang kepala Aisha dengan kedua tanganku. Kupandangilekat-lekat wajahnya yang jelita. Kuseka air mata yang melelah di pipinya.“Fahri, aku mencintaimu.” Ia mengucapkannya dengan penuhkesungguhan.“Aku juga mencintaimu, Aisha,” jawabku sambil mengecup keningnyapenuh cinta.“Kecupan pertama yang tak akan pernah kulupa,” lirih Aisha.“Aisha, cinta Tuhan memanggil-manggil kita. Saatnya shalat Isya. Aku kemasjid dulu untuk shalat berjamaah. Kau shalat di rumah saja ya. Dalam suasanaseperti apapun shalat fardhu adalah utama.”Dia mengangguk.“Tapi selesai shalat langsung pulang. Jangan lama-lama di masjid. Shalatsunnahnya di rumah saja.” AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 187 18. Saat-saat Indah di Tepi Sungai Nil Di masjid aku bertemu Magdi penjaga apartemen. Aku sangat senang adapolisi yang rajin berjamaah seperti dia. Aku berbincang dengannya sebentar. Diaternyata sekolah menengahnya dulu di Ma’had Al Azhar, Damanhur. Dan diabukan satpam biasa, tapi polisi khusus yang ditugaskan untuk menjaga keamananbeberapa diplomat yang tinggal di apartemen itu. Ketika kukenalkan diriku diasangat senang sekali. Lalu aku dikenalkan pada imam masjid yang bernamaSyaikh Abdurrahim Hasuna. Beliau senang sekali berkenalan denganku. Beliaubahkan mempersilakan diriku untuk melihat perpustakaan pribadinya jika akumemerlukannya. Aku senang dengan tawarannya.Selesai shalat berjamaah dan berdzikir secukupnya aku langsung pulang.Shalat sunnah di rumah saja. Aku tak ingin Aisha menunggu lama. Usai shalatsunnah Aisha telah siap dengan penampilan yang membuat seorang suami senang.Penuh pesona. Parfumnya segar. Ia benar-benar mengerti hukum memakaiparfum. Selama memakai gaun pengantin di acara walimah, ia sama sekali tidak memakai parfum. Justru ketika di rumah berduaan denganku ia memakainya.Aisha mengajakku ke balkon. Ia telah mempersiapkan segalanya. Isteriyang baik. Lampu balkon ia matikan. Kaca riben menutup balkon rapat.“Ini kaca khusus, aman dari pandangan luar tapi tidak mengurangi jernihnya kita memandang keluar, bahkan menambah kejernihan pandangan dimalam hari. Kalau mau kita juga bisa membuka kaca ini.” Kata Aisha sambilseluruh menyibak sebagian gorden yang masih menutupi balkon. Dan tampaklahpanorama sungai Nil malam hari.Posisi balkon rumah kami sangat strategis. Tepat menghadap ke sungai NilDari ketinggian lantai tujuh kami bisa melihat kerlap-kerlip lampu gedung-gedungnun jauh di sana. Kami bisa melihat indahnya riak sungai Nil tertimpa cahayalampu kota. Gemerlap lampu-lampu hias dari perahu-perahu kecil yang bergerak pelan. Mobil-mobil yang seperti semut di sepanjang kornes Nil sana. PesonaCairo Plaza Tower yang menjulang megah. Juga Imbaba Brige, salah satu jembatan terpenting yang melintas di atas sungai Nil. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 188 Apartemen di mana kami berada memang terletak di ujung utara pulau ditengah sungai Nil. Inilah salah satu keindahan kota Cairo. Kota Cairo dibelah olehsungai Nil yang mengalir dari selatan ke utara. Dan di tengah kota Cairo sungaiNil ini terbelah menjadi dua, di mulai dari selatan di dekat Tahrir dan kembalimenyatu di dekat Imbaba. Daratan mirip pulau Samosir berbentuk pisang yangberada ditengah belahan sungai Nil ini terbagi dua kawasan, yang selatan disebutEl-Gezira dan yang utara di sebut El-Zamalik. Di daratan—yang aku lebih sukamenyebut pulau di tengah sungai Nil—ini berdiri bangunan-bangunan penting. Diujung selatan berdiri hotel mewah Gezira Sheraton dan El-Burg. Juga Cairo OperaHouse, Cairo Tower, Egyptian Civilization Musium, National Sporting Club danNile Aquarium and Grotto ada di pulau ini. Sekali lagi aku lebih senangmenyebutnya pulau. Di dekat 26 July Bridge yang melintas di atas pulau iniberdiri Cairo Marriott Hotel yang mewah. Beberapa kedutaan negara asing sepertiJerman, Belanda, Swedia, Albania, Argentina, Pakistan dan lain sebagainya ada dipulau ini. Di ujung utara, tak terlalu jauh dari aparteman kami berdiri PresidentHotel. Memang sangat nyaman menghabiskan malam di tempat yang nyaman danromantis seperti ini.Di balkon, ada kursi malas khas Mesir yang sangat nyaman untuk bermesraan berdua. Orang-orang menyebutnya kursi Cleopatra. Ada dua bantal diatasnya. Di sampingnya ada meja kayu kecil di mana Aisha meletakkan dua gelassusu. Mula-mula kami berdua duduk biasa. Kami masih canggung. Kami salahtingkah. Kami tak tahu dari mana kami mulai. Tak sepatah kata pun keluarmenjadi perantara. Tak terasa keringat dingin malah mulai keluar. Ada rasagelisah yang entah menyusup dari mana. Mungkin Aisha mengalami hal yangsama. Tak mungkin dia yang memulai.Aku mencoba menghilangkan kegelisahan dan kecanggunganku denganmengambil minuman yang dibuat Aisha. Kucicipi sedikit.“Kenapa susunya rasanya asin seperti diberi garam ya?” Pelanku padaAisha.“Be..benarkah?” Aisha sedikit kaget.“Iya. Coba kau rasakan!”Aisha mengambil gelas dari tanganku dan merasakannya. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 189 “Ah, manis. Tidak asin,” katanya.Gelas itu kembali kuminta dan kurasakan.“Sayang, asin begini kok dibilang manis. Mungkin bukan gula yang kaumasukkan tapi garam. Coba kau rasakan lagi!” Aisha kembali mencicipi. Diamemandangku dengan sedikit heran.“Ini manis Fahri, tidak asin!”“Aishaku sayang ini asin! Cobalah julurkan lidahmu dan masukkan kedalam minuman itu. Lalu rasakanlah dengan seksama. Pasti kau akan merasakanasinnya. Kau terlalu sedikit mencicipinya. Lidahmu mungkin kurang peka.”Aisha menuruti kata-kataku. Ia menjulurkan lidahnya ke dalam gelas.Sesaat lidahnya seperti mengaduk-aduk air susu di dalam gelas itu.“Tidak Fahri, tidak asin! Lidahmu yang mati rasa, bukan lidahku!”Suaranya terdengar lebih tegas.“Benarkah? Coba!”“Nih.”Aku lalu meminumnya sampai tiga teguk.“Hmm..setelah lidahmu menyentuhnya dan mengaduk-aduknya, minumanini jadi manis sekali. Belum pernah aku meminum minuman semanis ini. Memangbenar sabda nabi jika seorang bidadari di surga meludah ke samudera maka airnyaakan jadi tawar rasanya. Dan lidahmu mampu merubah susu yang asin ini jadimanis, Bidadariku.”“Sialan kau Fahri, kau mengerjaiku ya!” seru Aisha sambil mencubitpahaku manja.Suasana jadi cair dan romantis. Rasa canggung pun hilang.Aisha menyandarkan kepalanya ke dadaku. Aku beringsut merubah posisiduduk. Kupasang bantal di kepala dan kurebahkan tubuhku ke sandaran kursiyang dilapisi busa empuk . Kutarik tubuh Aisya rebahan di dadaku. Aku bebasmembelai-belai rambutnya atau memeluknya. Di langit sana bintang-bintangkedap-kedip seperti mata para bidadari yang mengerling cemburu kepada kami.Hati terasa sejuk dan bahagia. Inilah yang membedakan yang halal dan yangharam. Bermesraan dengan perempuan yang halal, istri yang sah, adalah ibadah AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 190 yang dipuji Tuhan. Sedangkan bermesraan dengan perempuan yang tidak halaladalah dosa yang dilaknat Tuhan.Tuhan telah membukakan pintu-pintu kenikmatan yang mendatangkanpahala, maka alangkah bodohnya manusia yang menyia-nyiakannya. Lebih bodohlagi yang memilih pintu dosa dan neraka.Sambil memandang keindahan panorama sungai Nil malam hari, tanpakuminta Aisha mulai bercerita tentang dirinya, ibunya dan ayahnya,“Kurasa ibuku adalah wanita paling mulia di dunia. Ia muslimah sejatiyang menempatkan ibadah dan dakwah di atas segalanya. Dan aku sangatberuntung terlahir dari rahimnya. Ketika berumur 22 tahun ibuku menjadi lulusanterbaik fakultas kedokteran Universitas Istanbul. Saat itu beliau dilamar anak pejabat yang menjanjikannya akan membuatkan rumah sakit terbesar di Turki.Tapi beliau tolak, sebab anak pejabat itu sangat sekuler dan sama sekali tidak menghargai ajaran agama. Dalam padangan beliau, seandainya menikahdengannya sangat sedikit sekali peluang untuk menariknya ke jalan yang lurushanya akan membuang tenaga. Beliau memilih mengambil beasiswa ke Jerman.Dalam keyakinan ibu, menekuni bidang ilmu dengan serius adalah dakwah.Dalam waktu dua tahun beliau mampu meraih gelar master untuk spesialis jantung. Padahal master di Jerman rata-rata empat tahun. Saat itu juga beliauditerima bekerja di sebuah rumah sakit di Munchen sambil meneruskan programdoktor. Di Turki, pinangan untuk ibu silih berganti berdatangan dari kolega dankenalan bisnis kakek. Tapi ibu ingin pernikahannya ada nilai dakwahnya. Ibuingin mendapatkan kehormatan yang lebih baik dari terbitnya matahari, yaitumenjadi sebab datangnya hidayah bagi seseorang.Ibu pernah berkunjung ke Swiss dan berkenalan dengan Wafa Al Banna,puteri Hasan Al Banna yang saat itu tinggal di sana bersama suaminya Dr. SaidRamadhan. Sebuah perkenalan yang berarti bagi ibu untuk semakin mantapmenapak di jalan dakwah. Berislam, menurut ibu tidak berarti harus memusuhiBarat. Tetapi justru memperjuangkan Islam lewat Barat. Ibu seringkali bertanyapada orang-orang muslim di Eropa, di Jerman khususnya, ‘Apa kontribusi yangtelah diberikan seorang muslim di Barat untuk dunia?’ AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 191 Akhirnya pada tahun 1979 ada seorang konglomerat pemilik swalayan dibeberapa kota besar di Jerman mendatangi Islamic Centre dan menyatakanketertarikannya kepada Islam. Ia tertarik kepada Islam karena hukum keluargadalam syariat Islam yang indah. Yang mengatur sedemikian detil hak dankewajiban suami isteri. Dalam syariat Islam peselingkuhan adalah dosa besar. Dansyariat telah memberikan pagar yang kuat yang jika pagar itu tidak dilanggarmaka tidak akan ada perselingkuhan yang merusak tatanan keluarga danmasyarakat. Konglomerat itu sangat tertarik dengan itu semua. Dia secara materimemang cukup tapi batinnya kering. Dia telah menikah dengan tiga orang wanitaEropa tapi semuanya berselingkuh dan perkawinannya dengan mereka selalugagal. Dia ingin seorang isteri yang setia. Dia ingin membuktikan apakah benarwanita muslimah adalah wanita yang setia. Dia siap masuk Islam jika ada seorangmuslimah yang bersedia jadi isterinya yang setia. Mendengar hal itu ibu langsungmenyatakan kesediaannya menikah dengan lelaki setengah baya itu. Umur ibusaat itu 25 tahun dan umur lelaki itu 45 tahun. Terpaut 20 tahun. Jadi konglomeratitu lebih pantas menjadi ayah ibu. Banyak orang menyayangkan keputusan ibu.Aku sendiri, seandainya jadi ibu tidak akan sekuat itu. Keluarga di Turki hampirsemua tidak setuju kecuali nenek. Wanita asli Palestina itu satu-satunya yang justeru setuju. Demi dakwah, nyawa pun dipertaruhkan, kata nenek saat itu.Akhirnya kakek merestui juga. Jadilah ibu menikah dengan konlomerat itu. Fahri,apakah kau tahu siapa konglomerat itu?”Aku membelai rambut Aisha. Sesekali mengecup kepalanya. Baurambutnya yang hitam sangat khas dan wangi. Aku belum pernah mencium bauseperti rambut Aisha.“Fahri, kenapa kau diam saja? Kau mendengarkan ceritaku apa tidak?”Aisha merajuk manja.“Mendengarkan dengan seksama.Konglomerat ibu, kukira adalah ayahmu,Tuan Rudolf Greimas?”“Benar.”“Nama ayahmu mengingatkan aku pada seorang tokoh?”“Siapa dia?” AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 192 “AJ. Greimas, filsuf strukturalis Perancis. Ada hubungan darahdengannya?”“Tidak. Ayah bahkan aslinya berdarah Tunis. Kakek ayah lahir di Tunisia.Namanya Omar. Jadi nama ayah lengkapnya Rudolf Greimas Omar.”“Jadi semestinya sebutan untuk ayahmu adalah Rudolf Omar. Omardijadikan nama keluarga. Bukan Greimas.”“Semestinya begitu, tapi entahlah ayah tidak mau. Ibu pernah menggugatmasalah itu. Tapi ayah tak menanggapinya.”“Terus bagaimana kisah ibumu dengan ayahmu setelah menikah. Apakahtujuan ibumu untuk berdakwah berhasil?”“Dalam penilaianku ibu berhasil. Setelah menikah dengan ayah, beliaumemberikan semua yang dimilikinya pada ayah. Dalam diri ibu, ayahmendapatkan segala yang diinginkan seorang suami pada isterinya, seorangkekasih pada pacarnya, seorang lelaki pada wanita, dan seorang yang haus padapenawar dahaganya. Ayah mengakui ibu adalah wanita terbaik, isteri terbaik danteman terbaik yang beliau miliki. Akhirnya ayah tekun beribadah dan tidak malumenampakkan identitas kemuslimanannya. Banyak pekerja swalayannya yangtertarik kepada Islam dan masuk Islam. Dengan itu semua ibu mampumenyalurkan dana untuk lembaga dakwah di Jerman. Tahun 1981, dua tahunsetelah menikah, ibu melahirkan aku. Ayah sangat gembira sekali. Tiga isterinyaterdahulu tidak memberinya apa-apa selain pengkhianatan. Sebagai hadiah ayahmembuatkan klinik kesehatan di sebuah kawasan elite kota Munchen untuk ibu.Ibu tentu saja senang. Dan beliau meminta agar kepemilikan klinik bersalin ituatas namaku. Ayah setuju. Tahun berikutnya ibu meraih gelar doktor untuk spesialis jantung dengan predikat tertinggi. Beliau langsung diminta mengajar diUniversitas Munchen.Sejak itu, menurut cerita ayah, sejak itu ibu sangat sibuk. Tapi ibu mampumengatur waktu dengan baik. Mengasuh aku, mengurus suami, mengurus klinik,menjadi wakil direktur rumah sakit, dan mengajar di universitas. Tidak hanya ituibu masih bisa menyempatkan waktu untuk mengadakan penelitian dilaboratorium. Hasilnya adalah, beliau menemukan tiga jenis obat yang sangat AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 193 berguna bagi dunia kedokteran. Tiga jenis obat itu telah dipatenkan atas nama ibudan kini digunakan di seluruh dunia.Dalam keadaan sesibuk itu, ibu masih sangat perhatian pada ayah. Bagiibu ayah adalah segalanya. Ayah adalah cintanya yang pertama dan terakhir. Initentu membuat ayah merasa tersanjung bukan main. Jika suatu ketika ayahmengadakan pertemuan dengan koleganya, banyak koleganya yang iri pada ayahyang memiliki seorang isteri yang cantik, masih muda, berpendidikan tinggi, dansangat setia. Ayah sendiri yang menuturkan hal ini padaku. Ibu tidak pernahmenuntut atau meminta sesuatu pada ayah. Dan semua keinginan ayah jika ibumampu, dan selama tidak melanggar syariat ibu pasti akan memenuhinya. Bagiibu memuliakan suami adalah dakwah paling utama bagi seorang isteri.Hasilnya, ayah seringkali menjadi pembela kepentingan kaum muslim diJerman. Ayah juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa muslim yang belajardi Jerman. Banyak mahasiswa muslim yang meraih doktornya di Jerman dengantunjangan beasiswa dari ayah. Dan mereka saat ini memiliki peran-peransignifikan di negaranya. Kalau boleh aku mengatakan, secara tidak langsung itusemua adalah atas keikhlasan hati ibu mewakafkan dirinya di jalan dakwah. Kalauseandainya ibu mau menikah dengan ayah karena materi, maka ibu sendiri tidak kekurangan materi. Ketika ibu menikah dengan ayah, perusahaan kakek di Turkitelah maju pesat. Perusahaan garmennya telah mengisi pasar di seluruh penjuruTimur Tengah dan Asia Selatan. Dan ibu mampu untuk mencari suami yang lebihmuda dan lebih kaya dari ayah di Turki. Tapi pertimbangan ibu pada waktu ituadalah konstribusinya di jalan dakwah. Itu yang aku kagumi dari ibu dan aku tidak akan mampu menirunya. Aku tidak mungkin mau menikah dengan seorang lelakiyang telah tiga kali kawin cerai dan umurnya 20 tahun lebih tua dariku. Ayahsangat beruntung sekali memperistri ibu.”“Bagaimana kau tahu begitu banyak tentang ibumu, tentang pikirannyadan lain sebagainya padahal kau masih belia saat ibumu meninggal?”“Sebagian aku tahu dari apa yang kulihat dan kudengar dari ibu. Sebagiandari paman Akbar, dari nenek, dari bibi Sarah, dari ayah, dan dari beberapamuslimah di Jerman yang menjadi teman baik ibu serta dari belasan diary ibu. Ibu AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 194 orang yang paling suka mencurahkan isi hatinya, dan hari-hari yang dialaminya kedalam diarynya.”“Aku jadi sangat kagum pada ibumu.”“Seandainya dia masih hidup kau akan sangat bahagia bertemu dengannya.Dia tumbuh di Turki, memperoleh pendidikan tinggi dan berkiprah di Jerman, tapidia tetap titisan perempuan Palestina. Jiwanya jiwa pejuang sejati.”“Kalau ayahmu, masih ada?”“Masih.”“Kenapa dia tidak datang?”“Inilah yang ingin aku ceritakan. Ayahku sekarang tidak seperti ayahwaktu ibu masih hidup.”“Maksudmu?”“Aku sedih setiap kali mengingatnya. Ayah telah rusak kembali sepertisebelum menikah dengan ibu. Ia telah meninggalkan Islam dan suka bergonta-ganti pasangan hidup.”“Bagaimana hal ini bisa terjadi?”“Mulanya adalah kecelakaan yang menewaskan ibu pada tahun 1995. Saatitu hujan lebat, ibu pulang dari mengisi seminar keislaman di pinggir kotaMunchen. Dia mengendarai mobil sendiri. Ada mobil melaju kencang di belakangibu. Mobil itu selip dan menambrak mobil ibu. Mobil ibu terbalik dan terlemparlima meter dari ruas jalan. Ibu meninggal seketika. Saat itu umurku baru empatbelas tahun. Mendengar kabar itu ayah sangat terpukul. Ayah merasa kehilangancahaya hidupnya dan kehilangan segalanya. Berbulan-bulan lamanya ayahlinglung. Untung paman Akbar Ali mengetahui kondisi yang tidak baik bagikuini. Beliau akhirnya mengambilku dan menitipkan pada sahabat karib ibu waktu diIstanbul yang tinggal di Zurich, Swiss. Juga seorang dokter. Namanya Khaleda.Aku memanggilnya Madame Khaleda. Kebetulan beliau tidak memiliki anak.Beliau mencurahkan segala kasih sayangnya padaku. Munchen-Zurich tidak jauh.Ayah sering menengok aku. Dan Madame Khaleda juga sering mengajakkumenengok ayah. Aku melanjutkan pendidikan di Zurich. Sementara ayah masihbelum bisa menerima kenyataan yang dialaminya sampai dua tahun setelah itu. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 195 Lalu ada sebuah peristiwa kecil yang menggoncang iman ayah. Pada tahun1997 ayah mengunjungi keluarga di Turki. Saat itu bibi Sarah kebetulan sedangpulang berlibur dari Mesir. Bibi Sarah memang sangat mirip dengan ibu. Ayahmelihat bibi Sarah seperti melihat ibu. Saat itu umur bibi Sarah tepat 24 tahun.Dan saat ibu menikah dengan ayah tahun 1979 umurnya 25 tahun. Jadi ayahseolah melihat ibu ketika baru menjadi isterinya dulu. Seketika itu juga ayahmelamar bibi Sarah untuk dijadikan isteri menggantikan ibu. Sebelumnya ayahmemang tidak pernah melihat bibi Sarah. Waktu ayah sering berkunjungberkunjung ke Turki awal-awal delapan puluhan bibi Sarah masih ingusan. Danketika berjumpa dengan bibi tahun 1997, bibi telah menjelma menjadi gadisdewasa yang matang dan telah menyelesaikan Licence nya di Al Azhar. Wajahnya,suaranya dan lemah lembutnya sangat mirip dengan ibu. Ayah benar-benartergila-gila pada bibi Sarah. Ayah menganggap bibi Sarah adalah reinkarnasi ibu.Saat itu ayah sudah 63 tahun, sama dengan umur baginda Nabi saat meninggaldunia.Dengan tegas bibi menjawab tidak bisa menerima lamaran ayah. Dan itusangat masuk akal. Bagaimana mungkin bibi mau menikah dengan seorangkakek-kakek. Jawaban bibi ternyata tidak bisa dimaklumi ayah. Ayah merasadirendahkan dan tidak dihargai. Ayah merasa orang yang terhormat di Jerman.Belum pernah ditolak wanita. Menurut ayah seharusnya bibi Sarah yang telahbelajar di Al Azhar seperti ibu. Bersedia menjadi isteri ayah dan mencari suamitidak memandang umur. Tapi memandang prospek dakwah dan pengabdianseperti ibu. Bibi membantah anggapan ayah itu, pintu dakwah terbuka lebar-lebardi mana saja. Prospek dakwah tidak hanya dengan menikah dengan ayah yangtelah renta. Ayah sangat terpukul dengan jawaban bibi.Sebagai pelariannya, tanpa pikir panjang, ayah menikah dengan siapa sajayang mau menikah dengannya. Keislaman ayah ternyata belum kuat meskipuntelah hidup 16 tahun bersama ibu. Lama-lama karena hidup sering bergantipasangan hidup keislamanannya luntur. Dan tahun 1999 beliau menikah denganseorang gadis di sebuah gereja di Yunani. Itu terjadi tepatnya dua bulan setelahaku kembali ke Jerman. Madame Khalida kembali ke Turki saat aku selesaisekolah menengahku. Beliau menyarankan agar aku melanjutkan kuliah di Jerman AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 196 sambil menjaga ayah yang sudah tua. Aku sangat sedih mendapati ayah yangsangat lain dengan yang kukenal dulu. Beliau tidak lagi menyayangiku sepertidulu. Beliau lebih bersikap acuh tak acuh. Aku berusaha mengembalikan ayahkuyang hilang. Tapi usaha kerasku kelihatannya tidak akan membuahkan hasil.Pernikahan itu tidak berumur panjang.Akhirnya ayah menikahi seorang janda setengah baya berambut pirangbernama Jeany. Janda ini pandai sekali mengambil hati ayah. Sekuat tenaga diamempertahankan perkawinannya dengan ayah. Ia menginginkan harta ayah. Diluar sepengetahuan ayah Jeany memiliki teman kumpul kebo di Stuttgart. Setiapkali aku mengingatkan baik-baik hal ini ayah marah besar. Ia menuduhku hendak merusak hubungannya dengan Jeany. Ayah sudah melupakan ibu sama sekalisejak ditolak oleh bibi Sarah. Semua permintaan Jeany dituruti oleh ayah. Ayahbahkan sudah membuat wasiat di notaris jika ia mati semua aset kekayaan yangtertulis atas namanya akan menjadi hak Jeany. Ayah memang tergila-gila padaJeany. Untungnya klinik, empat swalayan di Munchen dan Hamburg, pabrik farmasi, dan rumah mewah yang saat ini ditempati ayah telah diatasnamakandiriku oleh mendiang ibu. Jeany terus berusaha agar semua harta yang telahteratasnamakan diriku bisa jadi miliknya. Dia menggunakan cara yang tidak sehatdan sangat memusuhiku. Dalam kondisi yang sedemikian tidak nyamannya akutetap berusaha bertahan, demi bakti seorang anak pada ayahnya. Meskipun ayahtidak lagi satu iman denganku. Aku ingin menjadi anak ibu yang shalihah yangberbakti pada ayahnya.Dari perkawinannya dengan suami pertama, Jeany memiliki seorang anak lelaki bernama Robin. Dia mengajak Robin tinggal di rumah mewah itu. Dan ayahmenyetujuinya meskipun aku tidak setuju. Sejak Robin tinggal satu rumahdenganku aku merasa seperti di neraka. Diam-diam Jeany merancang agar akumenikah dengan Robin, yang dituju adalah segala aset kekayaan yang kini atasnama diriku. Aku jelas tidak mau. Tapi Robin terus mengejarku. Terkadang diaagak keterlaluan. Misalnya tiba-tiba masuk kamarku saat aku sedang belajar.Tentu saja aku tidak sedang memakai jilbab. Aku sangat marah padanya.Kelakuannya kuadukan pada ayah. Tapi ayah sama sekali tidak membelaku. Ayahbukan ayah yang kukenal dulu. Aku tetap bertahan. Di hari tua ayah, aku ingin AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 197 tetap berada di samping ayah.. Sejak itu aku selalu mengunci kamarku untuk berhati-hati.Tapi Robin sungguh keterlaluan. Entah bagaimana caranya dia bisamemasang kamera di kamar mandiku. Suatu malam dia menghadiahkan kaset itupadaku. Langsung aku putar kaset itu. Betapa terperanjatnya aku melihat apa yangdilayar kaca. Yang kulihat adalah diriku sedang gosok gigi dan mandi. Aku sangatmarah pada Robin, aku merasa harga diriku diinjak-injak.Untungnya, Allah Swt masih menyelamatkan kehormatanku. Dalamrekaman itu, aurat paling aurat yang kumiliki sama sekali tidak terbuka. Tertutuprapat. Untuk itu aku sangat berterima kasih kepada ibu dan nenek. Sejak kecil ibumengajariku agar memiliki rasa malu kepada Allah melebihi rasa malu padamanusia. Ibu menanamkan sejak kecil untuk tidak telanjang bulat di manapun juga. Meskipun sedang sendirian di kamar tidur atau kamar mandi. Jika mandi ibumengajarkan untuk tetap memakai basahan. Orang-orang pilihan, kata ibu, jikamandi tetap memakai basahan, tidak telanjang bulat. Ibu berkata, ‘Jika kita maluaurat kita dilihat orang, maka pada Allah kita harus lebih merasa malu.’Menurut cerita ibu, dan ibu dari dari nenek, di zaman nabi dulu, ketikanabi tahu ada orang mandi tidak memakai sarung, beliau langsung naik mimbardan menyuruh umatnya untuk menutup aurat ketika mandi. Alhamdulillah sejak sebelum akil baligh aku telah terbiasa untuk mandidengan tetap memakai basahan yang menutup aurat atas dan aurat bawah. Danmemang inilah tradisi perempuan di keluarga kami, keluarga Palestina. Nenek mendapatkan ajaran seperti itu dari ibunya. Lalu nenek mengajarkan padaanaknya. Dan anaknya mengajarkan pada anaknya. Nenek, ibu, bibi Sarah danaku, tidak akan bisa mandi tanpa basahan. Malu rasanya.Yang terekam oleh kamera Robin adalah aku menggosok gigi dan mulaimandi. Durasinya hanya sepuluh menit setelah itu putus. Mungkin kasetperekamnya habis. Aku bersyukur kepada Allah atas perlindungannya. Sebab satu jam setelah mandi itu aku buang air kecil. Jika kegiatan sangat pribadi seperti ituterekam, aku akan merasa menjadi wanita paling malang di dunia. KejahatanRobin aku laporkan ke polisi. Polisi langsung mengusut dan menahannya.Tindakannya termasuk kriminal serius. Dia dijebloskan ke dalam penjara. Namun AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 198 satu minggu kemudian dia keluar. Ternyata justru ayah yang membebaskannyadengan tebusan dan jaminan atas permintaan Jeany.Sejak itu aku sangat marah pada ayah. Jika ayah mencintai mendiang ibu,semestinya dia melindungi anak gadisnya. Bukan malah membebaskan seorangbajingan yang mencoba membuka aurat anak gadisnya. Aku merasa sudah tidak perlu lagi tinggal bersama mereka. Diriku bisa binasa. Aku hengkang dari rumahdan menyewa flat di dekat kampus dan sejak itu tidak pernah lagi menginjak rumah itu. Tapi rumah itu tidak mungkin kubiarkan jatuh ke tangan Jeany.Sebetulnya aku bisa saja mengusir mereka semua. Tapi itu sama saja akumengusir ayah. Aku tidak mau itu. Nanti, jika tiba saatnya rumah itu akan kembali jadi rumah yang enak disinggahi. Aku menghabiskan masa kecil bersama ibu disana. Sekarang aku hanya bisa berdoa semoga Allah kembali memberikanhidayah-Nya kepada ayah.”Aku mengelus pipi Aisha yang basah.“Maafkan aku Fahri, suasananya jadi sedih.”“Sekarang aku ini adalah dirimu Aisha, bukan orang lain. Tapi aku merasasangat cemburu sekali.”“Kenapa?”“Robin itu. Ingin sekali aku menghajarnya.”“Terima kasih Fahri, love is never without jealousy. Cinta selalu disertairasa cemburu. Tanpa rasa cemburu cinta itu tiada. Kau memang suami yangkuidamkan!”* * *Malam merambat begitu cepat.“Jam berapa sekarang, Sayang?” tanyaku pada Aisha.“Mungkin jam setengah sebelas,” jawabnya sambil menggeliat danbangkit.“Sudah malam sudah waktunya kita masuk ke dalam, yuk!” sambungnyasambil menarik tanganku. Aku bangkit menuruti ajakan Aisha. Sekilaskulayangkan pandangan keluar. Kornes Nil masih ramai. Mobil-mobil masihbanyak yang lalu lalang dengan sorot lampu seperti cahaya meteor. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 199 Aisha mengajakku masuk kamar pengantin yang semerbak wangi. Kami ditepi ranjang. Aku puas-puaskan menikmati keelokan wajahnya. Kedua matanyasangat indah. Kami berpandangan saling menyelami. Terngiang dalam diri sabdaNabi, Sebaik-baik isteri adalah jika kamu memandangnya membuat hatimusenang, jika kamu perintah dia mentaatimu, dan jika kamu tinggal maka dia akanmenjaga untukmu harta dan dirinya. 98 I“Aisha, kau cantik sekali, memandang wajahmu sangat menyenangkan!”lirihku.Aisha tersenyum sambil melingkarkan kedua tangannya di leherku.“Fahri, kau pria terbaik yang pernah kutemui, kaulah cinta pertama danterakhirku. Aku punya sebuah puisi untukmu. Maukah kau mendengarnya?”Aku menganggukkan kepala. Kuperhatikan dengan seksama gerak bibirnya. Apa yang akan diucapkannya. Dia malah diam lama sekali lalutersenyum. Aku gemes dibuatnya.“Dengarlah baik-baik Kekasihku, jangan sampai ada satu huruf yangterlewatkan. Puisi ini lebih berharga dari dunia ini seisinya. Kehilangan satu huruf saja kau akan sangat menyesalinya: agar dapat melukiskan hasratku, kekasih,taruh bibirmu seperti bintang di langit kata-katamu,ciuman dalam malam yang hidup,dan deras lenganmu memeluk dakuseperti suatu nyala bertanda kemenanganmimpikupun berada dalambenderang dan abadi 99 Aisha luar biasa romantisnya. Kupandangi lekat-lekat wajahnya sambilterus memuji keagungan Tuhan. Hasrat yang terlukis diwajahnya dapat kubacadengan jelas. Dengan suara pelan kubalas puisinya: alangkah manis bidadariku inibukan main elok pesonanya 98 Hadits riwayat Ibnu Jarir. 99 Dipetik dari puisi berjudul “Kekasih” karya Paul Eluard, Penyair Perancis abad ke-19paling terkemuka dari golongan surealis. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 200 matanya berbinar-binar alangkah indahnya bibirnya,mawar merekah di taman surga Kami lalu memainkan melodi cinta paling indah dalam sejarah percintaanumat manusia, dengan mengharap pahala jihad fi sabilillah , dan mengharaplahirnya generasi pilihan yang bertasbih dan mengagungkan asma Allah Azza wa Jalla di mana saja kelak mereka berada. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?Seakan-akan bidadari itu seperti permata Yajut dan marjan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. 100 100 Ar-Rahmaan: 57-60. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 201 19. Rencana-rencana “Aisha, berapa hari kita akan tinggal di flat mewah ini, dan setelah itu kitaakan tinggal di mana?” tanyaku pada Aisha setelah shalat Dhuha. Dia belummemberi tahu rumah yang disewa untuk hidup berdua.“Menurutmu, flat di pinggir Nil seperti ini nyaman apa tidak?” Aishamalah balik bertanya.“Nyaman.”“Aman tidak?“Aman.”“Kondusif tidak untuk belajar, menulis atau menerjemah?”“Sangat kondusif.”“Kalau begitu aku ingin tinggal di flat ini selama ada di Cairo, Sayang.”Mendengar jawaban Aisha itu aku bagaikan disambar geledek. Kagetbukan main. Dari mana aku akan mendapatkan biaya untuk menyewa flat yangsangat mewah ini. Meskipun aku baru melihat ruang tamu, kamar utama, balkondapur dan kamar mandi dan belum melihat kamar-kamar yang lain tapi flat inisangat mewah. Kamar utamanya saja yang kini jadi kamar pengantin tak kalahmewahnya dengan kamar Sheraton Hotel yang pernah kulihat saat menemuiseorang anggota DPR yang sedang melakukan lawatan di Cairo. Ruang tamunyalebih mewah dari ruang tamu rumah Bapak Atdikbud. Berapa sewanya perbulan?Rumah Pak Atdikbud saja yang letaknya di Dokki harga sewanya katanta tak kurang dari enam ribu pound perbulan. Dan flat mewah ini yang terletak dipinggir sungai Nil bisa tiga kali lipat mahalnya. Delapan belas ribu pound atausekitar lima ribu dollar perbulan. Bahkan bisa lebih. Itu adalah honor menerjemahmati-matian selama dua tahun full. Tiba-tiba aku merasa sangat malang. Akutidak mungkin bisa memenuhi permintaan Aisha. Aku sangat sedih. Air matakumeleleh.“Kenapa kau menangis Sayang?”Aku menjelaskan semuanya pada Aisha yang bergolak dalam hatiku. Akusangat mencintainya. Tapi aku tidak akan mampu menuruti keinginannya. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 202 Kujelaskan kembali siapa diriku dan sebatas mana kemampuanku. Aisha malahmenangis.“Suamiku, alangkah celakanya aku kalau sampai aku membuatmu sedih.Kalau sampai aku meminta sesuatu yang di luar kemampuanmu. Alangkahcelakanya diriku. Suamiku, kita akan tinggal di sini tanpa mengeluarkan biayasepeser pun kecuali biaya listrik, gas, air, keamanan, dan kebersihan. Hanya ituyang akan kita keluarkan perbulan. Tidak lebih?”“Maksudmu kita tinggal di sini gratis?”Aisha menganggguk.“Aku tak bisa kita tinggal atas belas kasih orang lain Aisha.”“Apakah bagimu aku orang lain suamiku?”“Jadi kau yang membayar sewanya Aisha. Tidak bisa Aisha, itu akansangat menyiksa diriku?”“Bukan aku yang membayarnya suamiku.”“Lantas siapa?”“Tak ada yang membayarnya.”“Itu namanya gratis, dan aku tidak mau kita tinggal di rumah orang laingratis.”“Meskipun rumah itu rumah milik isterimu, dan isterimu adalahmilikmu?”“Apa maksudmu Aisha, aku jadi bingung.”Aisha bangkit dari sajadah dan menarik lenganku. Dia membawakumemasuki kamar di samping kamar utama. Lihatlah isi kamar ini. Ini adalahperpustakaan dan ruang kerjamu. Aku melihat kamar dengan kitab-kitab danbuku-buku yang tersusun rapi. Kitab-kitab itu aku mengenalnya. Itu kitab-kitabku.Juga ada komputer di dekat jendela. Itu komputer bututku. Aku mendekati jendela, menyibak gordennya dan melongok. Panorama sungai Nil di waktu dhuhasangat indahnya.“Di sinilah insya Allah kau akan menulis tesismu, menerjemah danmenghasilkan karya-karya besar yang bermanfaat bagi umat. Dan aku akanmenjadi pendampingmu siang malam. Suamiku, flat ini dibeli oleh ibuku duatahun sebelum beliau meninggal. Ketika beliau diminta mengajar di Fakultas AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 203 Kedokteran Cairo University selama tiga semester. Waktu itu aku baru berumursebelas tahun. Selama enam bulan kami tinggal di rumah ini. Dan kamar yang kita jadikan perpustakaan ini adalah kamar tidurku waktu itu. Setelah kami kembali keJerman, rumah ini disewakan kepada home staff Kedutaan Jerman. Yang terakhirmenyewa adalah Mr. Edward Minnich, Atase Perdagangan. Apartemen inimemang dihuni oleh orang-orang penting. Tepat di bawah kita adalah pejabatkedutaan Argentina. Di atas kita sutradara terkemuka Mesir. Di samping kita, flatnomor 20, pemilik Wadi Nile Travel.”Aku baru mengerti. Dan aku tidak tahu apa yang kurasakan dalam hati.Bagaimana gegernya teman-teman mahasiswa nanti mengetahui di mana akutinggal.“Berapa harga sewa flat ini, Sayang?”“Mr. Minnich menyewa dengan harga sembilan ribu dollar perbulan.”“Ha? Sembilan ribu dollar perbulan?” Aku kaget mendengar angkanominal itu.“Ya. Sembilan ribu dollar perbulan. Dan itu termasuk murah. Sebabpasaran harganya semestinya sepuluh ribu dollar ke atas. Ini karena kami sama-sama dari Jerman jadi sedikit di bawah standar.”“Aisha, isteriku yang kucintai, harga sewa flat ini begitu tinggi. Apa tidak sebaiknya kita sewakan saja. Lalu kita menyewa flat di Nasr City yang lebihmurah. Dengan seribu dollar saja, kita sudah bisa menyewa flat yang tak kalahmewahnya di kawasan Abbas El-Akkad. Hanya saja di sana kita tidak bisamelihat panorama sungai Nil. Tapi kenyamanan dan ketenangannya tak jauhberbeda. Sisanya bisa kita gunakan untuk bermacam amal di jalan Allah,” ucapkusambil memandang ke arah sungai Nil. Kurasakan Aisha memelukku daribelakang. Dagunya ia letakkan di pundakku. Tingginya memang hampir samadenganku. Aku hanya lebih tinggi tiga senti darinya.“Sudah kuduga. Kau akan mengatakan demikian. Suamiku, seandainyabukan ibuku yang membeli flat ini dan seandainya tidak ada kenangan yang indahdalam flat ini, tentu sebelum kau sarankan aku sudah melakukannya. Aku sangatmencintai ibu dan setelah rumah di Jerman itu, flat ini adalah tempat kedua yangpaling indah dalam kenanganku bersama ibu. Aku ingin kita berdua tinggal di sini AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 204 selama di Cairo. Dan flat ini milik kita, kita lebih tenang daripada menyewa. Kautahu sifat orang Mesir ‘kan? Tidak semuanya baik. Tidak semua tuan rumah baik.Aku tidak mau membuang energi dan ketenangan karena masalah sepele dengantuan rumah yang tidak baik. Kau tahu teman paman Eqbal ada yang diusir tuanrumahnya tengah malam musim dingin, tanpa sebab yang jelas. Aku tak mau ituterjadi pada kita. Kalau kita menemukan tuan rumah yang baik alhamdulillah ,kalau kebetulan menemukan tuan rumah yang suka rewel, tentu sangat tidak enak.Tapi kau adalah imamku, suamiku. Jika kau tetap memutuskan tidak tinggal di flatini aku akan menurutimu. Kaulah yang harus memutuskan apa yang menurutmuterbaik untuk hidup kita berdua, dan untuk anak-anak kita seandainya kita punyaanak. Sebagai isteri aku telah memberikan masukan. Aku yakin kau akanmemutuskan yang terbaik.” Aisha lalu memelukku erat-erat.“Nanti kita istikharah,” jawabku lirih.Aisha lalu membawaku melihat-lihat seluruh sisi rumah. Sebuah rumahyang mewah dan sangat nyaman untuk tempat tinggal. Ruang tamu yang luasdengan shofa khusus didatangkan dari Perancis. Dua balkon. Ruang santai. Satukamar utama dengan kamar mandi di dalamnya. Dua kamar mandi, di dekat ruangtamu dan dekat dapur. Dan tiga kamar ukuran sedang. Yang satu telah disulapAisha menjadi ruang kerja dan perpustakaan. Kamar paling dekat dengan ruangtamu telah dipersiapkan oleh Aisha seandainya ada keluarga, atau teman yangingin menginap. Aisha lalu kembali mengajakku ke perpustakaan dan mengajakkududuk di lantai yang dialasi karpet tebal. Ia duduk bersila di hadapanku.“Suamiku, kita ini satu jiwa. Kau adalah aku. Dan aku adalah kau. Kitaakan mengarungi kehidupan ini bersama. Dukamu dukaku. Dukaku dukamu.Sukamu sukaku. Sukaku sukamu. Cita-citamu cita-citaku. Cita-citaku cita-citamu.Senangmu senangku. Senangku senangmu. Bencimu benciku. Benciku bencimu.Kurangmu kurangku. Kurangku kurangmu. Kelebihanmu kelebihanku.Kelebihanku kelebihanmu. Milikmu milikku. Milikku milikmu. Hidupmuhidupku. Hidupku hidupmu.”Hatiku sangat tersentuh dan terharu mendengar perkataannya itu.“Suamiku, padaku ada dua ATM. Mohon Kau pilihlah satu!” Aishameletakkan dua kartu ATM di depanku. Aku ragu. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 205 “Suamiku, kalau kau mencintaiku, benar-benar mencintaiku danmemandang diriku adalah milikmu maka ambillah jangan ragu!”Aku tak bisa tahan menatap sorot matanya yang teduh. Denganmengucapkan basmalah dalam hati aku mengambil yang paling dekat.“Terima kasih Suamiku, kau tidak menganggap diriku orang lain. Akuakan menjelas semua hal berkaitan dengan ATM itu dan apa yang aku miliki saatini. Aku ingin kau yang mengaturnya sepenuhnya. Sebab kau adalah imamku danaku sangat percaya padamu. Suamiku, ATM yang kau pilih sekarang berisi dana 3 juta empat ratus tiga puluh ribu dollar!”Aku tersentak mendengarnya.“Itu adalah rizki yang diberikan Allah kepada kita melalui perusahaankeluarga di Turki. Ceritanya begini. Kakekku, Ali Faroughi, atas kemurahan Allahadalah bisnisman berhasil yang memiliki tiga perusahaan. Yaitu perusahaantekstil, travel, dan susu. Sebelum meninggal beliau memanggil tiga anaknya yaituibuku, paman Akbar, dan bibi Sarah. Beliau membagi dan menyuruh masing-masing memilih perusahaan mana yang disukai. Beliau menyuruh yang palingmuda yaitu bibi Sarah untuk memilih lebih dulu. Bibi Sarah memilih perusahaansusu karena dia paling suka minum susu. Lalu paman Akbar memilih travelkarena dia orang yang hobinya melancong. Dan ibu dengan sendirinya mendapat jatah perusahaan tekstil.Kakek orang yang bijaksana dan berpandangan jauh ke depan. Beliautidak memberikan masing-masing perusahaan itu secara individual penuh. Beliauingin ketiga anaknya dan keturunannya masih erat rasa persaudaraan dan salingmemilikinya. Maka beliau memberikan dengan sistem kepemilikan saham. Pabrik Susu beliau berikan kepada bibi Sarah dengan kepemilikan saham sebesar 60persen. Selebihnya paman Akbar diberi jatah kepemilikan saham 20 persen, jugaibu. Begitu juga travel, 60 persen milik paman Akbar, yang 40 persen milik ibudan bibi. Juga perusahaan tekstil 60 persen milik ibu yang 40 persen milik pamandan bibi. Tujuan kakek mengatur seperti itu adalah agar semuanya tetap masihmerasa saling memiliki. Juga biar rasa solidaritasnya tetap ada. Kakek berharapsemua anaknya akan tetap hidup layak. Seandainya ada salah satu perusahaan AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 206 yang bangkrut atau gulung tikar maka pemiliknya masih memiliki masukan daridua perusahaan lain.Sekarang semua perusahaan dibawah kontrol paman Akbar. Beliau sosok yang berbakat dan profesional seperti kakek. Setiap bulan laba bersih perusahaandiaudit. Maksudnya bersih memang benar-benar bersih setelah dipotong zakat danpajak. Sepuluh persennya diberikan kepada para pemilik saham. Dan sembilanpuluh persennya dikembalikan ke perusahaan untuk diputar lagi. Sepuluh persendari laba perusahaan itu dibagikan pada pemilik saham sesuai dengan besarnyasaham yang dia miliki. Bulan lalu dari pabrik tekstil masuk nominal sebesar60.000 dollar. Berarti laba bersih perusahaan bulan itu 1 juta dollar. Sepuluhpersennya 100.000 dollar dibagi tiga. 60 persen untuk diriku sebagai penggantiibu, 20 persen paman Akbar dan 20 persen bibi Sarah. Dari perusahaan travelbulan lalu masuk dana 57 ribu dollar, padahal jatah kita hanya dua puluh persendari sepuluh persen laba perusahaan atau dua persen saja dari laba perusahaan.Dan dari perusahaan susu masuk 78 ribu dollar. Perusahaan travel dan susumemang sudah sangat maju. Perusahaan travel malah sudah merambah perhotelahdan perusahaan susu sudah merambah produksi bahan makanan. Rencananyatahun ini perusahaan tekstik akan mencoba melebarkan sayap dengan mendirikananak perusahaan di Malaysia. Jadi bulan lalu masuk dana 195 ribu dollar dariTurki ke ATM itu. Dan kira-kira tiap bulan akan masuk dana sebesar itu. Bisalebih bisa kurang. Bagi orang dunia ketiga, itu jumlah yang sangat besar. Tapibagi pemilik perusahaan raksasa di negara-negara maju itu jumlah yang sangatkecil sekali.Suamiku, terserah mau kau atur bagaimana ATM yang ada ditanganmuitu. ATM yang aku pegang ini berisi dana dari aset bisnis di Jerman. Sekarangtelah terisi dana 7 juta dollar. Sistemnya aku buat seperti yang di Turki. Tiapbulan Cuma sepuluh persen dari laba bersih perusahaan yang masuk ke pemilik perusahaan. Dan yang ini tidak akan kita otak-atik dulu sampai nanti ketika kitatinggal di Indonesia. Kita akan menggunakannya sebaik mungkin bersama-sama.Jadi aku tidak akan mengutik-utik ATM yang ada di tanganku. Lapar kenyangkuadalah atas kebijakanmu. Kaulah yang menjatah dana untuk diriku. Kaulah yang AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 207 menentukan besarnya dana belanja tiap bulan. Kalau aku minta sesuatu maka akuakan minta padamu. Kaulah imamku.”Mendengar apa yang dituturkan Aisha aku jadi sedih, pucat merinding danbergetar. Aku memegang ATM senilai $ 3.430.000,- atau kira-kira sebesar 30milyar rupiah. Aku merasa gunung Merapi hendak menimpaku.“Kenapa mukamu jadi berubah warna suamiku? Apakah aku melakukansesuatu yang menyinggungmu?” tanya Aisha.“Tidak Aisha. Aku tiba-tiba memikul beban amanah sedemikian beratnya,yang tidak pernah aku bayangkan. Dirimu adalah amanah bagiku. Dan apa yangkau miliki yang kau letakkan di tanganku adalah amanah yang sangat beratbagiku. Aku tak tahu apakah bisa memikul amanah seberat ini?”“Aku percaya padamu Suamiku.”Bahwa aku suatu saat akan menjadi imam bagi isteriku dan kelak anak-anakku adalah hal yang sudah aku bayangkan. Aku akan jadi suami seorangmuslimah Turki juga telah aku bayangkan setelah bertemu Aisha di rumah SyaikhUtsman dan aku sudah membayangkan bagaimana suasana rumah tangga nanti.Sederhana seperti teman-teman Indonesia. Namun aku akan menjadi imam danpenentu jalan hidup seorang jet set shalihah pemilik perusahaan di Turki danJerman yang mewakafkan diri dan hartanya di jalan Allah tidak pernahterbayangkan sama sekali.Aku merasa ilmu, iman dan pengalamanku belum cukup untuk hidupmendampingi seorang Aisha yang kini aku tahu sebenarnya siapa dia. Aku harusmeminta saran, nasihat dan pertimbangan pada orang-orang yang lebih kuat jiwanya dan lebih luas cakrawala pandang dan pengalamannya. Aku mengajak Aisha untuk shalat hajat agar Allah memberikan rahmat, taufik dan belas kasihnyasehingga semua amanat dapat ditunaikan dengan baik.Hari itu juga aku menelpon Syaikh Ahmad Taqiyuddin. Aku minta waktubertemu beliau aku ingin konsultasi pada beliau secepatnya. Beliau melarangdiriku pergi ke Hadayek Helwan. Beliau dan isterinya yang justru akanmendatangi kami.Sore itu selepas ashar beliau datang. Aisha dan Ummu Aiman, isteribeliau, berbincang di ruang tamu. Sementara beliau kuajak ke perpustakaan, aku AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 208 ceritakan semua masalahku pada beliau terutama masalah amanat yangdibebankan Aisha.“Syaikh, aku sangat takut dengan sindiran Allah dalam Al-Qur’an, Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akanmelampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki- Nya dengan ukuran. 101 Aku takut kalau sampai melampaui batas Syaikh,” ucapkupada Syaikh Utsman.“ Akhi , yang melampaui batas adalah mereka yang tidak memiliki rasatakwa dan tidak merasa diawasi oleh Allah. Selama seseorang masih memilikirasa takut dan diawasi Allah maka, insya Allah , dia tidak akan sampai melampauibatas. Masalah menginfakkan harta yang dalam tuntunan Al-Qur’an kau pastisudah tahu,” jawab beliau.Kemudian beliau banyak memberikan nasihat dan saran, terutama yangberkaitan dengan perjalanan hidup dengan seorang isteri. Bahwa dalam bersuami-isteri ada selalu ada dua kemauan, watak, sifat yang terkadang berbeda. Senimengolah perbedaan menjadi sebuah keharmonisan ibadah itulah yang harusdiperhatikan.Menurut beliau aku tidak perlu pindah dari flat yang telah aku tempati.Karena tidak menyewa dan milik Aisha. Ini sekaligus untuk menyenangkan hatiAisha yang memiliki kenangan indah di flat ini bersama ibunya. Apalagi flat initerletak di tempat yang sangat tenang dan kondusif untuk menulis tesis. Tak jauhdari flat ini ada perpustakaan IIIT. Hanya dengan berjalan kaki sepuluh menitsudah sampai ke sana. Juga dekat dengan salah satu kampus Universitas Helwan.Masjid juga dekat. Tinggal bersyukur kepada Allah. Beliau juga memintakepadaku untuk terus menggali semua pengalaman hidup yang telah dijalaniAisha. Agar aku bisa bersikap arif pada Aisha. Beliau meminta kepadaku untuk mengetahui gaya hidupnya sejak kecil. Beliau meminta agar aku bijaksana tidak memaksakan Aisha mengikuti gaya dan standar hidupku yang memang sangatsejak kecil sederhana. Beliau meminta untuk hidup sewajarnya. Zuhud tidak berarti tidak mau menyentuh sama sekali nikmat yang telah diberikan oleh AllahSwt, tapi zuhud adalah mempergunakan nikmat itu untuk ibadah. Tidak 101 Asy Syura: 27. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 209 selamanya orang yang makan dengan hanya roti kering dan seteguk air lebih baik dari orang yang makan roti cokelat dan segelas susu. Jika dengan makan roticokelat badan menjadi sehat dan segar, ibadah khusyu dan tenang, bisa bekerjadengan lebih baik dan bersemangat serta merasakan keagungan Allah yang telahmemberikan nikmat tentu lebih baik dengan yang makan roti kering tapi lemasdan berkeluh kesah saja kerjanya. Tidak selamanya yang berjalan kaki lebih baik dari yang naik mobil. Jika dengan naik mobil lebih bisa mengefisienkan waktu,ibadah lebih tenang karena tidak capek dan lebih bisa banyak melakukan kegiatanyang bermanfaat tentu sangat baik.“Jangan terlalu pelit dan jangan terlalu boros. Dua kelakuan itu berakibatpenyesalan dan sangat dicela Allah Swt, firman-Nya dalam Al-Qur’an, ‘ Dan jangan kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan kamuterlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.’ 102 Beliau lalu memberi tahu hal-hal yang sangat disukai oleh seorang isteri.Beliau menyuruh agar tidak segan-segan mengungkapkan perasaan cinta. Seorangisteri paling suka dipuja dan dicinta. Juga tidak segan mengajak isteri ke tokopakaian dan toko perhiasan. Sering-sering minta pendapat, suatu kehormatan bagiseorang isteri merasa dirinya sangat penting bagi pengambilan keputusan sangsuami. Dari kunjungan Syaikh Ahmad aku banyak mendapatkan banyak sekalipelajaran kehidupan yang berarti. Aku merasa lebih siap dengan hidup yangsedang aku jalani. Ada kata-kata beliau yang sangat menyentuh diriku,“Aku pernah mengalami hal yang sama dengan dirimu. Ummu Aimanadalah puteri tunggal konglomerat di Maadi. Ia menyerahkan kekayaannyasepenuhnya di tanganku. Aku dulu juga bingung, aku pergi ke tempat seorangulama dan beliau memberikan nasihat seperti apa yang aku nasihatkan padamu.Ada satu hal yang harus kau ingat baik-baik. Banyak lelaki yang menjadi kerdil setelah memiliki isteri yang cantik dan kaya raya. Semangat juang dan kerja kerasnya luntur. Tapi kita mempunyai teladan yang mulia yaitu RasulullahSaw. Isteri beliau, Sayyeda Khadijah, adalah konglomerat Makkah pada zamannya, dan itu tidak membuat beliau kerdil tapi justeru sebaliknya dengan 102 Al-Israa: 29 AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 210 kekayaan isterinya itu beliau menegakkan agama Allah. Maka kau tidak bolehkerdil. Kau harus terus bekerja, menerjemah dan berkarya lebih keras!”Malamnya aku ajak Aisha berbincang-bincang di perpustakaan sambilmendengarkan dendangan nasyid Rasailul Asywaq 103 yang indah dibawakananak-anak Mesir. Kami duduk di lantai beralas karpet. Aku bentangkan dua kertaskarton berisi rancangan peta hidup yang telah aku buat beberapa bulan yang lalusebelum menikah. Peta hidup sepuluh tahun ke depan. Dan rancangan satu tahun.Tentunya peta hidup itu harus dirubah. Melihat apa yang aku gelar mata Aishaterbelalak.“ Subhanallah! Bagaimana mungkin kita memiliki kebiasaan yang sama.Ibuku sejak kecil telah mengajarkan hal seperti ini padaku. Dan aku juga memilikipeta dan rancangan seperti ini. Rancangan peta hidup sepuluh tahun ke depan.Rancangan kegiatan tahunan, bulanan, mingguan, dan harian. Tunggu sebentar yaSayang!” Aisha beranjak menuju kamar utama. Lalu kembali dengan membawaagenda biru.“Ini telah peta hidupku sepuluh tahun ke depan. Memang kita harusmembuat peta hidup bersama,” kata Aisha gembira.Kami pun lalu merancang bersama. Dalam rancangan Aisha, awal Aprilkembali ke Munchen untuk menyelesaikan S1. Lalu S2 di Sorbonne Universitydan S3 di Bonn University. Sementara aku masih harus menulis tesis, kalau lancarbaru dua tahun lagi selesai dan langsung S3 di Al Azhar. Harus ada kompromi-kompromi. Jika Aisha transfer S1 ke Mesir, bukan tidak mungkin tapi sangatsusah. Proses administrasi universitas-universitas Mesir sangat melelahkan. Jikaaku ikut ke Jerman juga bukan tidak mungkin, tapi susah, target selesai masterdua tahun lagi bisa molor. Di Jerman tidak ada bahan yang cukup untuk menulistesis disiplin ilmu tafsir. Harus ada jalan keluar.Akhirnya kami sepakat melakukan kompromi. Jalan tengahnya adalahTurki. Di Turki semua target bisa dikejar. Rencananya bulan April tahun depanberangkat ke sana. Aisha bisa transfer S1 ke Istanbul University. Prosesnyamudah. Aisha bahkan tidak perlu repot mengurus sendiri. Ia bisa minta tolongseorang temannya di Munchen untuk mengurus berkasnya yang mengirimnya ke 103 Risalah Kerinduan AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 211 alamat pamannya di Istanbul. Jadi Aisha bisa tetap selesai S1 tahun depan danselama di Turki aku bisa mendapatkan bahan tentang Syaikh Said An-Nursi.Selama di Turki juga akan menambah eratnya persaudaraan dengan keluargabesar di Turki. Setelah selesai S1 Aisha mengalah untuk kembali ke Mesirmenemani aku sampai selesai S2. Sebenarnya aku mempersilakan kalau dia maulangsung ke Sorbonne, tapi dia tidak mau berpisah denganku sama sekali. Tapisetelah master aku yang harus mengalah. Aku harus mengikuti Aisha keSorbonne. Setelah kupikir tidak masalah S3 di Sorbonne sementara Aisha S2.Toh, Almarhum Syaikh Abdullah Darraz, Guru Besar Tafsir Universitas Al Azharmengambil S3 nya juga di Sorbonne. Setelah selesai S3 barulah pulang danmerencanakan hidup di Indonesia, Aisha mengalah untuk tidak langsung S3.Bahkan seandainya terpaksa S3 di Indonesia tidak apa-apa. Tapi dia membuatcadangan S3 di Australia yang dekat dengan Indonesia.Kami lalu merancang agenda setengah tahun ini. Awal bulan depan Aishaminta ke Alexandria, satu minggu saja, masih dalam rangkaian bulan madu. Dia juga minta umrah dan selama bulan puasa sampai hari raya ada di tengah keluargadi Indonesia. Akhirnya sepakat awal Ramadhan pergi umrah, sepuluh hari ditanah suci dan langsung terbang ke Indonesia.Lalu kami membuat rencana satu bulan ke depan. Lebih banyak di rumah.Aisha membuat jadwal kami bermain cinta. Naik perahu berdua di sungai Nil.Menyaksikan pagelaran musik rakyat Palestina di Opera House. Melihatpertunjukan drama komedi di Ballon Teater. Pergi ke El-Mo’men Restaurant. KeMasjid Musthofa Mahmud mendengarkan ceramah Syaikh Muhammad SaidRamadhan Al Buthi yang rencananya lima hari lagi akan datang dari Syiria. Akumenambah jadwal talaqqi qiraah sab’ah pada Syaikh Utsman dan berkunjung kerumah Syaikh Abdul Ghafur Ja’far. Aisha menekankan: Dan ke Alexandria!Kami lalu membuat jadwal harian. Kapan baca Al-Qur’an dan tadabbur bersama. Shalat dhuha. Shalat malam. Waktu menerjemah dan waktu yang tepatuntuk bercinta. Begitu selesai membuat rancangan peta hidup Aisha berkata,“Sayang, aku punya puisi indah untukmu dengarkan: agar dapat melukiskan hasratku, kekasih,taruh bibirmu seperti bintang di langit kata-katamu AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 212 Aku langsung menyahut dengan suara lantang seperti Antonius merayuCleopatra: ciuman dalam malam yang hidup,dan deras lenganmu memeluk dakuseperti suatu nyala bertanda kemenanganmimpikupun berada dalambenderang dan abadi Di tepi sungai Nil, hari-hari yang indah kami lalui bersama. Semua serbaindah. Dunia terasa milik kami berdua. Kenikmatan demi kenikmatan,kebahagiaan demi kebahagiaan kami reguk bersama. Seperti di surga. Munculkebiasaan baru Aisha, ia tidak bisa tidur kecuali aku membelai-belai rambutnyadan mengelus-elus ubun kepalanya, seperti seorang ibu menidurkan bayinya. Aku juga semakin banyak tahu watak dan karakter Aisha, tingkahnya kalau merajuk,tidak suka, marah, caranya memuji, hal-hal yang ia sukai dan ia benci, jugapengalaman hidupnya sejak kecil. Suatu kali sebelum tidur Aisha bercerita, “Ibusering mengajariku agar berdoa dalam sujud saat shalat malam: Ya Allah,letakkanlah dunia di tanganku, jangan di hatiku .” AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 213 20. Surat dari Nurul Dua hari menjelang keberangkatan ke Alexandria kami belanja ke Attaba.Pasar rakyat paling besar di Mesir. Tak ada trasnportasi langsung dari ke sana.Kami naik bis mini dari mahattah Abul Fida yang tak begitu jauh dari apartemenkami menuju Tahrir. Sampai di Tahrir kami naik metro bawah tanah ke Attaba.Aisha iseng minta diajak melihat toko-toko buku loakan. Dua jam kami di sana.Aku menemukan beberapa buku yang bisa dijadikan referensi. Aisha hanyamelihat-lihat dan membolak-balik buku. Akhirnya ia membeli empat bundelkomik Donald Bebek.“Kau aneh sekali, untuk apa Sayang?” heranku. Bagaimana tidak heran,orang secerdas dan sedewasa dia kok beli komik Donald Bebek.“Untuk belajar bahasa Arab. Ini ‘kan komik bahasa Arab. Aku ingin tahukalimat-kalimat yang lucu. Nanti kalau kita punya anak ini juga ada gunanya. Akusuka anakku nanti tertawa-tawa renyah. Karena tertawa adalah musiknya jiwa.Dan rumah kita nanti tidak sepi,” jawab Aisha santai. Cara berpikir Aisha yangmahasiswi psikologi terkadang menarik dan mengejutkan.Sampai di rumah kulihat Aisha sangat kelelahan. Perjalanan dari Attabasampai rumah memang sangat melelahkan. Padahal sebenarnya tidak terlalu jauh.Transportasinya yang memang melelahkan. Metro bawah tanah penuh sesak orangyang pulang kerja. Juga bis mininya. Kami berdua berdesakan. Aku sangat hati-hati menjaga Aisha. Aku tak ingin ada tangan jahil menyentuhnya. Setelahmembuka cadar dan jilbabnya, Aisha langsung menyalakan AC dan membantingtubuhnya di sofa. Ia mengatur nafasnya. Mukanya yang putih memerah dan pucat.Kuambilkan air mineral dingin untuknya. Ia menerima dengan tersenyum.“ Danke, mein Mann,” 104 lirihnya.“ Bitte.” 105 Selama ini kami memang berkomunikasi dengan tiga bahasa; Jerman,Arab, dan Inggris. Lebih banyak pakai bahasa Arab. Aisha yang memintanya 104 Terima kasih, suamiku. 105 Terima kasih kembali. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 214 untuk terus memperbaiki bahasa Arabnya. Jika dia kehabisan kosa kata ia akanmengatakannya dalam bahasa Inggris atau Jerman.“Sayang, capek ya berdiri dan berdesakan,” tanyaku sambil menuangkanair mineral ke dalam gelas.“Ya.”“Di Jerman kalau berangkat kuliah gimana? Sering berdesakan seperti tadinggak?”“Transportasi di Jerman sangat baik tidak seperti di Mesir. Dan kebetulanaku jarang naik angkutan umum.”“Terus? Jalan kaki? Apa kontrakanmu dekat dengan kampus?”“Tidak juga. Aku menyewa rumah lima kilo dari kampus. Dan alhamdulillah aku punya mobil sendiri.”Aku langsung tahu apa yang harus aku lakukan. Sangatlah zhalim dirikukalau aku membiarkan isteriku sedemikian tersiksa dan berdesakan sementara ditanganku ada tiga juta dollar lebih. Aku jadi teringat nasihat Syaikh Ahmad,“Jangan kau paksakan isterimu mengikuti standar hidupmu yang sangatsederhana. Jangan pelit dan jangan boros!”“Mobilmu apa, Sayang?”“Land Cruiser. Aku suka model Jeep.”Aku menawarkan, bagaimana kalau membeli mobil. Ternyata sebenarnyaitu juga ingin dia bicarakan padaku sejak tiga hari yang lalu. Cuma dia majumundur akhirnya tidak berani bicara. Takut kalau aku tidak setuju. Aku tekankanpadanya untuk tidak menyembunyikan keinginan apa pun dariku.“Meskipun kusembunyikan toh kelihatannya kau bisa membacakeinginanku. Kau memang suami yang baik,” pujinya.Aku harus mencari orang yang tahu seluk beluk mobil di Mesir. Biar tidak kena tipu. Biar urusan dengan kepolisian mudah dan lain sebagainya. Aku teringatYousef, adiknya Maria. Bagaimana kabar mereka? Sudah pulang dari Hurgadaapa belum ya? Sudah tahu aku menikah apa belum? Aku perlu menghubungiYousef. Ia kelihatannya tahu seluk beluk mobil. Selama jadi tetangganya kulihatsudah tiga kali ganti mobil.“Hallo. Yousef?” AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 215 “Ya. Ini siapa?”“Fahri. Kapan pulang?”“Baru tadi pagi. Selamat ya atas pernikahannya. Aku sudah diberi tahusama Rudi. Sayang sekali. Kami menyesal. Seharusnya kami menelpon kalianbegitu tiba di sana dan memberikan nomor telpon hotel kami menginap.”“O tidak apa-apa. Mama dan papa juga sudah pulang juga?”“Belum. Mereka masih akan di sana satu minggu lagi. Tapi Maria sudahpulang. Mau bicara sama dia?”“Tidak. Lain kali saja. Salam buat dia. Oh ya, aku mau minta tolongpadamu. Bagaimana kita secepatnya bisa bertemu?”“Kau sekarang ada di mana?”“Di Zamalik. Muhammad Mazhar Street.”“Kedutaan Swedia?”“Lurus ke utara ada Apartemen tertinggi di ujung pulau. Flat nomor 21.”“Malam ini juga aku ke sana. Aku sudah rindu ingin ketemu padamusekalian aku bawakan kado istimewa.”“Terima kasih, kutunggu.”* * *Pukul delapan malam Yousef datang bersama Maria. Yousef masih sepertibiasa, cerah dan ceria melihatku. Maria agak lain, dia sama sekali tidak cerah.Dingin. Tersenyum pun tidak. Mungkin belum hilang lelahnya dari Hurgada.“Ini kado sederhana dari aku dan Maria. Maaf tidak bisa memberi yangmewah-mewah maklum kami belum punya penghasilan,” kata Yousef menyerahkan kado kecil yang dibungkus manis.Maria lebih banyak menunduk. Sepertinya ia lesu sekali. Kami berbincangsambil menikmati karikade hangat. Aku jelaskan pada Yousef rencanaku membelimobil. Dia sangat senang mendengarnya. Dia bertanya kriterianya. Kujawabmodel jeep, tangan kedua, masih bagus dan normal semua. Dia berjanji palinglambat besok sore dia akan menghubungi.Hanya setengah jam mereka berada di rumah kami. Aku minta tolong padaYousef menjelaskan pada Rudi dan teman-temannya route rumah kami. Sebab AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 216 sejak acara walimah itu aku belum berkomunikasi dengan mereka lagi. Dan ituatas permintaan mereka. “Sebelum satu minggu tidak boleh menghubungiHadayek Helwan. Pengantin baru satu minggu penuh harus tenang,” kata mereka.Akhirnya malah kebablasan, dan mereka terlupakan.Begitu Yousef dan Maria pulang aku langsung membuka kadonya.“Kurang ajar, Yousef dan Maria itu!” umpatku.“Apa sih isinya? Kenapa sampai mengumpat segala?” heran Aishamendengar aku mengumpata. Ia melihat isi kado. Botol berisi serbuk.“Serbuk apa ini, Fahri?” tanya Aisha. Aku ragu untuk menjelaskannya.Tapi Aisha terus mendesak.“Serbuk Dhab Mashri ,” jawabku.“Apa itu Dhab Mashri?” kejarnya. Aduh bagaimana ini.Terpaksa aku jelaskan juga. Dhab Masri adalah kadal Mesir, dankhasiatnya untuk obat kuat yang—kata orang-orang yang pernah mencobanya—lebih dahsyat dari Viagra, telah digunakan oleh para raja dan pangeran Mesirkuno. Mendengar penjelasanku Aisha salah tingkah, pipi merona merah, lalutersenyum indah sekali.* * *Atas bantuan Yousef, kami berhasil membeli Nissan Terrano hitammetalik yang masih baru dengan harga sangat miring. Baru dipakai pemiliknyasetengah tahun. Aisha senang sekali. Hari itu juga kami berdua berjalan-jalanmengelilingi kota Cairo. Tentu saja aku tidak bisa menyetir. Yang menyetir Aisha.Ia juga punya SIM Internasional. Aku jadi guide nya. Tujuh tahun di Kairo akusudah hafal seluk beluk kota Cairo. Acara jalan-jalan pun lancar danmengasyikkan.Malam sebelum keberangkatan ke Alexandria, Mishbah datang bersamaMas Khalid. Mereka memberitahukan dua hari lagi Pelatihan Ekonomi Islam akandilaksanakan selama satu minggu di Wisma Nusantara. Aku kira pelatihan itusudah selesai ternyata diundur. Aku diminta menjadi salah satu moderatorsekaligus pendamping dosen-dosen yang semuanya dari Mesir. Aku tidak bisamemutuskan sendiri. Aku harus bermusyawarah dengan Aisha. “Tidak apa-apa, AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 217 penuhi saja permintaan mereka. Kita tunda berangkatnya setelah pelatihan saja.Aku juga ingin tahu konsep ekonomi Islam itu seperti apa.” Jawab Aisha.Selama satu minggu setiap hari kami ikut pelatihan. Dan sudah tentu,seperti yang aku prediksi, mahasiswa Indonesia geger melihat aku datang danpergi dengan membawa mobil, disopiri oleh seorang isteri bercadar. Mana adamahasiswa Indonesia memakai mobil? Kecuali beberapa gelintir dan bisa dihitungdengan jari.Terobosan, bulletin mahasiswa Indonesia di Cairo paling vokal, kembaliusil. Tanpa sepengetahuanku mereka berusaha mewawancarai Aisha mengenaiproses pernikahan kami. Mereka sungguh kreatif. Untung saja Aisha isteri yangbaik, ia tidak mau berkomentar sama sekali, dan menyuruh kru Terobosanlangsung mewawancaraiku. Kepada mereka aku kisahkan prosesnya yangsungguh sangat sederhana.Dua hari setelah itu Terobosan terbit. Segala keterangan yang aku berikantertulis jelas. Yang membuatku geli adalah tanggapan-tanggapan dari beberapakalangan aktifis yang pro dan kontra. Yang memandang positif dan negatif penikahan kami. Yang paling menggelitik hatiku dan justru paling kusukai adalahkomentar seorang mahasiswi aktifis gender:“ Aku yakin si Aisha, isteri Fahri dari Turki itu pasti jelek. Kalau cantik mana mungkin dia mau. Apalagi katanya dia itu kaya, punya flat mewah di pinggir Nil segala. Yakin deh pasti wajahnya jelek. Dan kenapa Fahri tetap maudengan gadis jelak? Karena Fahri mengejar kekayaannya. Jadi meskipunisterinya jelek dia mau saja, yang penting kaya. Dan untuk menutupi jeleknyamakanya Fahri menyuruhnya memakai cadar dengan dalil agama. ”Aku suka sekali membaca komentar itu. Kalau mereka tahu kecantikanAisha semakin geger suasananya. Biarlah aku seorang yang tahu kecantikanAisha. Tapi ada komentar singkat yang membuat hatiku merasa tidak enak.Komentar dari Nurul sebagai Ketua Wihdah:“ Pernikahan Fahri (Indonesia) dengan Aisha (Turki berdarah Palestina)menunjukkan universalitas Islam. Aku tahu siapa Aisha. Sebelum dia menikahdengan Fahri dia pernah banyak bertanya padaku tentang budaya Indonesia, AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 218 khususnya masyarakat Jawa. Selamat buat Fahri yang berhasil menyuntingmuslimah Turki yang shalehah dan jelita .”Nurul ternyata juga ikut pelatihan.Dalam satu kesempatan, saat pulang, aku dan Aisha bertemu dengannya digerbang Wisma. Aku tidak menyapanya dan dia juga tidak menyapaku. NamunNurul bisa berbincang-bincang santai dengan Aisha seolah tidak pernah terjadiapa-apa. Hatiku lega. Semoga dia telah menemukan jalan keluar atas masalahnya.Sebelum berpisah Nurul memberikan selembar surat pada Aisha. Di mobil Aishamenyerahkan sepucuk surat itu padaku sambil bergumam, “Katanya ini pesandari seseorang untukmu dan minta di baca jika sudah sampai di rumah.”Sampai di rumah langsung aku baca surat itu. Untuk Kak FahriYang sedang berbahagia Bersama isterinya Assalamu’alaikum wr. wb.Kutulis surat ini dengan lelehan air mataku yang tiada berhenti dari detik ke detik. Kutulis surat ini kala hati tiada lagi menahan nestapa yang mendera-dera perihnya luar biasa. Kak Fahri, aku ini perempuan paling bodoh dan palingmalang di dunia. Bahwa mengandalkan orang lain sungguh tindakan palingbodoh. Dan aku harus menelan kepahitan dan kegetiran tiada tara ataskebodohanku itu. Kini aku didera penyesalan tiada habisnya. Semestinya akukatakan sendiri perasaanku padamu. Dan apakah yang kini bisa kulakukankecuali menangisi kebodohanku sendiri. Aku berusaha membuang rasa cintaku padamu jauh-jauh. Tapi sudah terlambat. Semestinya sejak semula aku bersikaptegas, mencintaimu dan berterus terang lalu menikah atau tidak sama sekali. Akumencintaimu diam-diam selama berbulan-bulan, memeramnya dalam diri hinggacinta itu mendarahdaging tanpa aku berani berterus terang. Dan ketika kau tahuapa yang kurasa semuanya telah terlambat.Kak Fahri, AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 219 Kini perempuan bodoh ini sedang berada dalam jurang penderitaannya paling dalam. Dan jika ia tidak berterus terang maka ia akan menderita lebihberat lagi. Perempuan bodoh ini ternyata tiada bisa membuang rasa cinta itu. Membuangnya sama saja menarik seluruh jaringan sel dalam tubuhnya. Ia akanbinasa. Saat ini, Kak Fahri mungkin sedang dalam saat-saat paling bahagia,namun perempuan bodoh ini berada dalam saat-saat paling menderita.Kak Fahri, Apakah tidak ada jalan bagi perempuan bodoh ini untuk mendapatkancintanya? Untuk keluar dari keperihan dan kepiluan hatinya. Bukankah ajaranagama kita adalah ajaran penuh rahmah dan kasih sayang. Kak Fahri adalahorang shalih dan isteri Kak Fahri yaitu Aisha adalah juga orang yang shalihah. Bagi orang shalih semua yang tidak melanggar syariah adalah mudah.Kak Fahri,Sungguh maaf aku sampai hati menulis surat ini. Namun jika tidak makaaku akan semakin menyesal dan menyesal. Bagi seorang perempuan jika ia telahmencintai seorang pria. Maka pria itu adalah segalanya. Susah melupakan cinta pertama apalagi yang telah menyumsum dalam tulangnya. Dan cintaku padamuseperti itu adanya telah mendarah daging dan menyumsum dalam diriku. Jikamasih ada kesempatan mohon bukakanlah untukku untuk sedikit menghirupmanisnya hidup bersamamu. Aku tidak ingin yang melanggar syariat aku ingin yang seiring dengan syariat. Kalian berdua orang shalih dan paham agama tentumemahami masalah poligami. Apakah keadaan yang menimpaku tidak bisadimasukkan dalam keadaan darurat yang membolehkan poligami? Memang tidak semua wanita bisa menerima poligami. Dan tenyata jika Aisha termasuk yangtidak menerima poligami maka aku tidak akan menyalahkannya. Dan biarlah akumengikuti jejak puteri Zein dalam novel yang ditulis Syaikh Muhammad Ramadhan Al Buthi yang membawa cintanya ke jalan sunyi, jalan orang-orangsufi, setia pada yang dicintai sampai mati.Wassalam, Nurul Azkiya AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 220 Air mataku mengalir deras membaca surat Nurul. Aku tak tahu harusberbuat apa. Hatiku ikut pilu.“Sayang, apa isinya sampai kau menangis?” tanya Aisha sambil mengusapair mata dipipiku dengan ujung jilbabnya. Kutatap wajah isteriku. Haruskah akuberterus terang padanya? Aku tak ingin membuat dirinya kacau dan cemburu. Akuharus melindungi ketenangan jiwanya. Yang jelas aku sama sekali tidak maumengkhianatinya. Bisa jadi jika aku berterus terang, dia bisa menerima usulanNurul, tapi aku telah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan memaduisteriku. Aisha adalah perempuanku yang pertama dan terakhir.“Kenapa diam Sayang? Apa isinya?” tanya Aisha kembali.“Bacalah sendiri!”Aisha melihat surat itu. Ia mengerutkan keningnya.“Kau bercanda. Ini bahasa Indonesia ‘kan? Mana aku tahu maksudnya.Apa yang ditulisnya sampai kau menangis?”“Ah tidak apa-apa. Isinya nasihat. Agar aku menjagamu dengan baik.Berusaha memahamimu dan memaklumi perbedaan-perbedaan di antara kita yangmemang berbeda latar belakang budaya dan pendidikan. Dia juga menasihati agaraku aku mengajarimu bahasa dan adat istiadat masyarakat Indonesia agar kelak jika pulang ke Indonesia kau bisa beradaptasi dan diterima dengan baik. Terakhirdia menasihatiku agar menyempatkan waktu untuk menengok kedua orang tua diIndonesia, jangan terlalu asyik di Mesir. Aku teringat ibuku.” Terpaksa akuberbohong, aku tak ingin ketenangan hatinya terusik. Aku harus melindungikeluargaku dari segala gangguan.Aisha mengangguk-anggukkan kepala mendengar penjelasanku.“Nasihat yang baik sekali. Dia memang muslimah yang baik. Sekali-kalikita harus undang dia dan teman-temannya kemari. Dia memuliakan diriku saataku berkunjung ke rumahnya,” ujar Aisha.* * *Seketika itu juga aku menulis surat balasan untuk Nurul. Kepada Nurul Azkiya AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 221 Cahaya orang-orang yang bersih hatinya Di bumi perjuangan mulia Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuhSaat menulis surat ini hatiku gerimis. Tiada henti kuberdoa semoga Allahmenyejukkan hatimu, menerangkan pikiranmu, membersihkan jiwamu, danmengangkat dirimu dari segala jenis penderitaan dan kepiluan. Nurul,Terima kasih atas suratnya. Aku sudah membacanya dengan seksama danaku memahami semua kata-kata yang kau tulis. Kalau kau merasa harus setia pada cintamu. Maka aku merasa harus setia pada isteriku, pada belahan jiwaku.Kalau kau memiliki anggapan poligami bisa menjadi jalan keluar dalam masalahini, bisa jadi ada benarnya. Poligami memang diperbolehkan oleh syariat, tapiaku tidak mungkin menempuhnya. Aku perlu menjelaskan, di antara syarat yangtelah kami sepakati sebelum akad nikah adalah aku tidak akan memadu Aisha. Aku sudah menyepakati syarat itu. Kau tentu tahu hukumnya, aku harusmenepatinya. Hukumnya wajib. Nurul, Dalam hidup ini, cinta bukan segalanya. Masih ada yang lebih pentingdari cinta. Sebenarnya jikalau kita bercinta maka seharusnya itu menjadi salahsatu pintu menjalankan ibadah. Janganlah terlalu kau turutkan perasaanmu.Gunakanlah akal sehatmu, karena akal sehat adalah termasuk bagian dariwahyu. Kau masih memiliki masa depan yang luar biasa cerahnya. Kau ditungguoleh ribuan generasi di tanah air. Jadilah kau seorang Nurul seperti sebelummengenalku. Nurul yang bersih dan bercahaya, seperti namanya Nurul Azkiya ,Cahaya bagi orang-orang yang bersih hatinya. Nurul, Apakah kau sadar dengan apa yang kau lakukan saat ini? Dengan tetapmenuruti perasaanmu untuk menyesal dan membodoh-bodohkan diri kau telahmerusak dirimu sendiri. Ajaran agama kita yang hanif melarang manusiamembinasakan dirinya sendiri dengan cara dan alasan apa pun. Memasung dirisampai menderita dengan alasan setia pada cinta adalah perbuatan yang tidak AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 222 seirama dengan sunnah nabi. Kau jangan salah tafsir pada novel yang ditulisoleh Syaikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi. Dengan novel itu beliau inginmenghibur dan menyejukkan orang-orang yang mereguk pahitnya cinta karenakelaliman orang-orang yang tidak mengerti cinta. Beliau membela orang yangsemestinya dibela, dan mencela orang-orang lalim yang semestinya dicela. Adapun Puteri Zein yang membawa cintanya sampai ke liang lahat itu bukan ataskehendaknya. Berbeda dengan dirimu. Jika kau membawa cintamu sampai matimaka itu atas kehendakmu, dan itu sama saja dengan bunuh diri. Nurul,Cinta sejati dua insan berbeda jenis adalah cinta yang terjalin setelahakad nikah. Yaitu cinta kita pada pasangan hidup kita yang sah. Cinta sebelummenikah adalah cinta semu yang tidak perlu disakralkan dan diagung-agungkan. Nurul, dunia tidak selebar daun anggur. Masih ada jutaan orang shalih di duniaini yang belum menikah. Pilihlah salah satu, menikahlah dengan dia dan kauakan mendapatkan cinta yang lebih indah dari yang pernah kau rasakan.Terkadang, tanpa sengaja kita telah menyengsarakan orang lain. Itulah yang mungkin kulakukan padamu. Maafkanlah aku. Semoga Allah masih terusberkenan memberikan hidayah dan rahmatnya, juga maghfirahnya kepada kitasemua.Wassalam,Fahri Abdullah. Surat itu kumasukkan dalam amplop dan kuberikan kepada Aisha untuk diberikan kepada Nurul besok paginya saat pelatihan.Aisha bertanya, “Isinya apa?”Kujawab, “Ucapan terima kasih. Aku gantian menasihatinya untuk segeramenikah.”“Benar. Dia sudah saatnya menikah, sebentar lagi selesai kuliah. Semogadia dapat suami yang baik dan shalih,” ujar Aisha polos sambil tersenyum. AYAT AYAT CINTANovel Pembangun Jiwa— Habiburrahman Saerozi 223

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More